1.

941 148 8
                                    

ELITE GLOBAL HOTEL.

Adalah sebuah hotel bintang 7 yang beroprasi di daerah Gangnam, South Korea. Hotel tersebut sudah berdiri lebih dari 25 tahun hingga saat ini. Dan awal mula kejayaannya dimulai dari 15 tahun yang lalu, yang dimana pendirinya bekerja keras dari tidak diperhatikan, sampai menjadi incaran para turis kaya yang berlibur ke negara tersebut. Bukan hanya menjadi incaran para turis, banyak juga para petinggi negara dan orang-orang terkenal di sektor masing-masing yang menggunakan hotel ini, entah untuk acara berskala besar, sampai pada birthday party, pernikahan, dan lain-lain.

Hotel yang memiliki luas lebih dari 30 hektar tersebut memiliki hal lain yang di tawarkan. Yaitu Mall mewah, tempat renang yang luas, ruang gym yang lengkap, restaurand berbintang, taman bermain bagi anak-anak, dan juga banyak hal lainnya, yang dibutuhkan oleh orang-orang jaman sekarang.

Sampai detik ini, tidak ada pesaing yang mampu mengalahkan  Hotel Elite Global, kemajuan yang dilakukan oleh Elite Global terlalu mengerikan, mereka tidak sanggup untuk mengikutinya.

Namun, di balik suksesnya Elite Global, Pendirinya memiliki masalah dalam keluarganya. Anaknya yang akan mengambil alih hotel tersebut, memiliki jalan hidup yang berantakan. Sombong, tukang bermain dengan banyak wanita, pembuat onar yang tidak berotak, bertingkah seenaknya kepada siapapun, tidak memiliki tata krama dalam segala hal, perkuliahan yang berantakan alias bodoh.

Pendiri Elite Global bernama Robert Manoban, dia memiliki satu Istri dan dua orang anak. Yang sulung bernama Lalisa Manoban ‘25th, yang bungsu bernama Orm Manoban ‘22th.

Tentu saja yang akan meneruskan bisnisnya adalah si sulung, tapi seperti yang sudah dijelaskan diatas, anak ini benar-benar badung, tidak ada hari tanpa membuat kepala ayah dan ibunya serasa mau pecah.

Seperti saat ini, di salah satu club malam, Lalisa Manoban sedang bersama teman-temannya, mereka ada empat orang, Justin, Kai, Sehun, Wendy.. 

Seperti malam-malam sebelumnya, mereka selalu datang kesini untuk mabuk dan memuaskan hasrat seksual mereka. Tentu saja, karena dia yang paling kaya diantara teman-temannya, Lisa yang membayar mereka semua.

“Sial, lihatlah wanita itu, dadanya sebesar bola basket, pantatnya sebesar drum, apa kabar penis kita jika dijepit oleh mereka?” 

Mereka semua tertawa terbahak-bahak dengan perkataan Lisa, pria itu tidak menahan diri untuk berbicara besar sambil menunjuk objek yang dimaksud, bahkan dia tidak peduli ketika wanita tersebut menatap mereka dengan ekspresi bermusuhan.

“Tapi perlu dicoba, selama ini kita selalu bermain dengan yang seksi, sesekali kita harus bermain dengan bentuk ikan buntal itu.” Lisa sekali lagi mengejek membuat teman-temannya tidak berhenti tertawa.

Pada akhirnya, wanita itu tidak bisa menahan hinaan yang dia dengar, dia bangkit berdiri lalu pergi memanggil teman-temannya, mungkin meminta bantuan untuk menghajar para pria kurang vitamin ini.

“Oh, dia mengadu. Sepertinya malam ini Ayahmu harus bekerja keras untuk menutupi perbuatanmu lagi.”  tukas Sehun dengan seringai menjengkelkan.

Lisa tidak peduli, dia tetap duduk dengan tenang sambil menikmati minuman kesukaannya. Meskipun mereka sudah banyak minum, kesadaran mereka masih utuh, pria ini tidak takut dengan apapun.

Tidak berselang lama, beberapa pria mendatangi mereka, tidak perlu basa basi, mereka langsung menyerang Lisa dan teman-temannya, seketika ruangan ini menjadi hiruk pikuk kekacauan. Lisa tidak terkalahkan, dia selalu ahli dalam hal berkelahi. Pria yang dia yakini mungkin kekasih dari wanita yang gemuk itu, Lisa menghajarnya tanpa menahan diri.

UNKNOW. (JL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang