3 | Argument

4 1 0
                                    

This short story is created by
PenulisMisterius32

Original OC
PenulisMisterius32

Inspiration by
My lovely brain 🧠

Happy reading 📖
Don't forget to leave a comment
Love you all ❤️

★★★

Karena Valerien harus menemani Latif di rumah sakit,Randika dan Shafar hanya berdua di rumah.Shafar menatap sang Kakak yang mulai membongkar isi lemari ruang kerja Ayah mereka.Nampaknya Randika tidak main-main,jika saja saat itu tidak ada satupun yang menjawab permintaan Ayah mereka Shafar juga tidak tega menolaknya apalagi ketika melihat kondisi ayah mereka saat ini.Ada kemungkinan ia akan menerima permintaan Ayah mereka dan mengarahkan perusahaan meninggalkan kegiatan-kegiatan yang ilegal yang berpotensi menjerat perusahaan itu ke jalur hukum.

Shafar menghampiri Kakaknya di ruang kerja Latif.Melihat Randika sedang membaca beberapa dokumen di meja kerja Ayah mereka yang belum terselesaikan.

"Kak,"Shafar memanggil dengan suara pelan.

Randika mendongak dari kertas yang dibacanya.Ia meletakkan kertas itu dan berjalan mendekati Shafar. "Kenapa?"

"Niat Kakak baik kan?Untuk ngeluarin perusahaan Ayah dari lingkaran shadow economy kan?" Shafar bicara pelan dan tegas.Memastikan Randika mendengar jelas apa maksud kalimatnya.

"Untuk sekarang aku belum bisa mikirin itu.Masuk dan keluar dari bisnis ini susah Shafar.Kalau bisa aku bilang keluar dari bisnis ini sama aja cari mati,mungkin aja di luar sana Ayah punya atasan lagi yang bertanggung jawab sama hal ini.Yang melindungi Ayah dari pihak berwajib.Dan kalau orang itu tau perusahaan Ayah berhenti bekerja sama dengannya,mungkin aja kita semua dalam bahaya karena dianggap pengkhianat."

Shafar terdiam.Ucapan Randika ada benarnya,tapi hatinya juga tak bisa membenarkan saudaranya memimpin sebuah perusahaan bisnis ilegal yang sejak dulu sudah melanggar hukum.Apalagi Randika baru memasuki usia 18 tahun,pikirannya belum seterbuka orang dewasa,mungkin oleh sebab itu ia dengan mudah menerima tawaran Ayah mereka hanya dengan berpikir sejenak saja.

"Lagipula,dari dokumen-dokumen milik Ayah nampaknya perusahaan Ayah hanya menjual narkotika dan senjata ilegal.Ini masih lebih baik dibanding para mafia yang memperjual-belikan manusia untuk dipaksa dijadikan budak korporat atau lebih parah lagi budak nafsu orang-orang bejat,"Randika menyodorkan salah satu dokumen Ayah mereka.

Laporan pasokan ganja dan ekstasi,Shafar membuka dokumen lain.Randika benar-benar sudah memeriksa semuanya hingga setiap jengkal laci dan lemari kosong,semua dokumen dan kertas menumpuk di atas meja.Semuanya pengiriman narkotika dan senjata ilegal tak ada tanda-tanda human trafficking.

"Kakak benar,tapi..."

"Cukup Shafar,aku juga ngelakuin ini demi Ayah dan Nirmala.Demi Ayah punya penerus,dan demi Nirmala yang harus tau kalau aku menjadi CEO perusahaan legal Ayah di usia muda,pasti dia bakal jatuh cinta padaku.Selama dia tidak tahu kebenaran di balik perusahaan ini semuanya bakal aman."

"Lebih tepatnya Kakak ngelakuin ini bukan untuk Ayah.Aku tau Kak,jangan sembunyiin ini.Ini cuma alasan biar Nirmala kagum sama Kakak kan?Kakak bukan cinta sama Nirmala,tapi Kakak terobsesi sama Nirmala,"

"Maksud lo?Maksud lo gue suka sama dia karena kecantikan dia?Karena body dia?Lo pikir gue cowok macam apa yang mentingin nafsu doang hah?!Gue cinta sama Nirmala dan gue jelas sadar itu bukan obsesi!Itu ketulusan untuk menyayangi seseorang sepenuh hati!"Randika kesal,ia mulai menggunakan kata "lo" dan "gue" setiap kali ia marah.

"Kalau Kakak cinta sama Nirmala Kakak bakal relain dia untuk orang lain karena harusnya Kakak sadar kalau dia bukan milik Kakak!Dia udah jelas-jelas nolak Kakak di hadapan semua orang,dan Kakak masih mau memaksa dia untuk suka balik sama Kakak?Itu namanya obsesi!"

"Argh!!Berisik lo!Ini bukan urusan lo.Pokoknya gue bakal tetap ambil alih perusahaan Ayah dan rebut kembali hati Nirmala dari cowok biadab itu yang berani-beraninya ngerebut Nirmala gue,"

Shafar menenggak ludah,ia tak lagi bisa berkata apapun.Ia kehabisan alasan untuk mencoba meyakinkan Randika bahwa melakukan hal ini akan mempengaruhi dirinya sendiri.Rasa sayang Randika dengan Ayah mereka itu mungkin masuk akal.Tapi obsesinya dengan Nirmala,itu sudah diluar kendali.Apalagi ada satu hal yang belum Shafar beritahu pada Randika dan jelas akan membuat Kakaknya itu lebih marah lagi jika ia sampai tahu.

★★★

To be continued...

Konglomerat [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang