2 | Shadow Economy

10 2 0
                                    

This short story is created by
PenulisMisterius32

Original OC
PenulisMisterius32

Inspiration by
My lovely brain 🧠

Happy reading 📖
Don't forget to leave a comment
Love you all ❤️

★★★

Semburat jingga mulai mewarnai langit.Randika berjalan keluar dari gedung sekolah,wajahnya kusam dan tidak bersemangat.Apalagi tadi Shafar yang seharusnya mentraktirnya di kantin malah berdalih tidak membawa uang saku,membuat Randika semakin bad mood.Ia menyalakan mesin kuda besinya dan melesat menuju rumah.Namun tiba-tiba telepon dari Shafar menggetarkan ponselnya.Ia menepi dan merogoh saku celananya dan menjawab telepon Shafar.

“Halo?”

“Kak,ayah masuk rumah sakit.” suara Shafar terdengar sedih.

“Hah?Kok bisa?” Randika terkejut.Sejauh yang ia ketahui,ayahnya jarang sekali sakit.Apalagi sampai harus dirawat di rumah sakit.

“Ayah punya kanker paru-paru…udah stadium 2..” suara Shafar semakin pelan.

“Kakak kesana sekarang,di rumah sakit mana?” Randika kembali memakai helmnya,bersiap pergi ke rumah sakit tempat ayah mereka dirawat setelah Shafar memberikan alamatnya.

Matahari mulai menyembunyikan dirinya,digantikan langit biru dan gelap.Adzan magrib berkumandang di masjid-masjid sekitar dan Randika baru sampai di rumah sakit setelah Adzan berakhir.Ia segera turun dan menemui resepsionis, menanyakan keberadaan ruang rawat Ayahnya.Setelah diberitahu,ia segera pergi ke ruangan yang dimaksud dan melihat Shafar,Valerien dan Latif yang terbaring lemas di bangsal.Tubuh pria berusia 50 tahun itu ternyata kurang terawat setelah ia menanggalkan setelannya dan mengenakan baju pasien.

Randika memang menyadari bahwa ayahnya selama 3 tahun terakhir ini mengalami diabetes, hipertensi dan penurunan berat badan.Ia tak mengira bahwa ayahnya selama ini menyembunyikan penyakit serius ini dari keluarganya sendiri.

“Ayah gapapa?”tanya Randika mengambil tempat duduk di sebelah Shafar.

“Cuma sakit sedikit,gapapa kok.Tapi ada yang mau Ayah bicarakan dengan kalian berdua,”sahut Latif dengan suara serak.Sesekali ia terbatuk setiap berusaha menarik oksigen ke paru-parunya.

“Tentang apa Yah?”Shafar bertanya.Wajahnya terlihat khawatir berharap apa yang hendak dikatakan ayah mereka bukanlah hal yang menambah buruk keadaan.

“Sebenarnya alasan kita bisa hidup nyaman dan enak seperti sekarang,adalah karena pekerjaan Ayah itu jauh dari kata halal,”Latif menjeda kalimatnya melihat reaksi Randika dan Shafar.

“M-maksud Ayah apa?”tanya Shafar.Valerien juga mengerutkan alisnya.

“Kalian pasti udah paham.Shadow economy…mereka menjamin bahwa kita hidup di dunia ini dengan mudah.Zaman sekarang semua bisa dibeli dengan uang,bahkan harga diri.Dan…selama 10 tahun terakhir,Ayah sudah berada di dalamnya,”

“Maksud Ayah apa?Shadow economy?”Valerien bertanya.Ia tak pernah tahu apa yang dimaksud shadow economy.

“Bun,shadow economy itu…industri yang menjual barang-barang ilegal.Senjata,narkoba,bahkan beberapa dari pemiliknya memperdagangkan manusia,” Shafar berusaha menjelaskan pada Valerien.Sementara Randika hanya terdiam.

“Ayah mau salah satu dari kalian mulai sekarang menggantikan Ayah untuk memimpin perusahaan keluarga kita.Pilihan ada di tangan kalian,apakah kalian akan meneruskan ini ke jalan yang lebih baik atau tetap di jalur,”

Sejenak ruangan itu senyap.Atmosfer tegang memenuhi  bangsal, masing-masing memiliki pendapat dan pikirannya masing-masing.Tapi entah apakah mereka berani mengungkapkannya atau tidak.Tiba-tiba Randika bicara tegas.

“Biar aku yang menggantikan Ayah,”
Ucapan Randika membuat Shafar terkejut.Valerien hanya bisa terdiam,mampu apa dia melawan tiga pria di hadapannya?Mendengar ucapan Randika,Latif tersenyum tipis dan mengangguk sebelum Shafar berdiri dan memotong ucapan Latif yang akan segera keluar dari bibir pucatnya.

“Kak!Kakak tau sendiri apa itu shadow economy kan?Itu bahaya kak!Kalau ketahuan polisi gimana?Lagipula kakak masih siswa SMA,kalau guru tau Kakak bisa di DO!”Shafar berseru berharap Randika berubah pikiran.

“Shafar,cuma ini satu-satunya cara,”
“Cara apa?Cara apa?Cara buat kaya?Cara buat sukses?Kak,banyak orang sukses di luar sana tanpa jadi mafia,banyak orang kaya di luar sana tanpa jual barang ilegal!”

“Bukan itu Shafar!Kamu sendiri liat apa yang terjadi di lapangan tadi siang kan?Nirmala…Nirmala nolak aku!Kakakmu sendiri,dan aku malu.Tapi aku ga bakal nyerah,aku bakal buktiin kalau aku lebih baik dari cowok yang disukai Nirmala!”

“Nirmala?”Valerien bertanya.

“B-bukan apa-apa Bunda…”Randika
bergumam.Ia kemudian berbalik dan pergi.Shafar berusaha menyusul Kakaknya namun Latif melarang dan berkata. “Jangan berpikiran buruk dulu Shafar…mungkin Kakakmu mau mengubah caranya kali ini.Ayah sudah bilang,pilihan di tangannya apakah Randika akan meneruskan ini ke jalan yang lebih baik,atau tetap di jalur”

Shafar tak memiliki pilihan lain selain tetap diam ia berharap keputusan Randika akan lebih baik.Namun untuk sekarang ia harus bisa meyakinkan kakaknya.

★★★

To be continued...

Konglomerat [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang