Epilog

11 1 0
                                    

This short story is created by
PenulisMisterius32

Original OC
PenulisMisterius32

Inspiration by
My lovely brain 🧠

Happy reading 📖
Don't forget to leave a comment
Love you all ❤️

★★★

Pukul 10 pagi,Shafar dan Valerien berada di rumah.Nirmala juga ada di sana.Shafar tak mengizinkan Nirmala.untuk pulang karena ada kemungkinan Malau kembali mengejar putrinya karena berkhianat.Dunia mafia memang kejam,mereka tak akan pernah memaafkan pengkhianat meski itu saudara atau anak-anak mereka sendiri.Berani berkhianat,hukumannya adalah mati.Hanya saja,ketiganya belum mengetahui kenyataan menyedihkan dibalik Randika yang tidak kembali sejak tadi malam hingga pagi ini.

Tapi tiba-tiba saja bel pintu berbunyi.Shafar berlari ke depan dan segera membukanya.Memperlihatkan Randika dengan wajah kusut.Entah darimana saja ia semalam,namun Shafar dan Valerien gak mau tahu.Yang penting Randika selamat.

“Randika,”Valerien menghampiri Randika dan segera memeluknya.

“Bu…Randika minta maaf ya.Randika belum bisa jadi anak yang baik,”bisik Randika perih.

“Apa maksud kamu sayang?Kamu selalu jadi anak paling baik bagi Ayah dan Ibu”

Randika menggeleng. “Engga Bu…engga…aku.Aku orang jahat Bu,aku pembunuh…”

“Maksud Kakak apa?”Shafar bertanya tak mengerti.

Randika mendongak menatap Nirmala.Pemuda itu mendekatinya dan menunduk lalu berbisik pelan.Sangat pelan.

“Nirmala…gue…gue ga sengaja ngebunuh Bokap lo…”Randika menyelesaikan kalimatnya.Ia menutup matanya telah menduga reaksi Nirmala.

“A-apa?M-maksud kamu apa Dika?Maksud kamu apa kamu bunuh Papa aku?”Nirmala.bertanya dengan suara gemetar.Matanya mengisyaratkan ketakutan dan kekhawatiran.

“Bokap lo…mati di tangan gue.Gue ga sengaja ngebunuh Bokap lo ketika gue berusaha menghalangi Bokap Lo buat mengejar Shafar,Lo dan Ibu gue,”

Nirmala seketika terisak.Ia menangis histeris dan ambruk ke lantai.Valerien berusaha menenangkan gadis itu sementara Shafar menatap Kakaknya tak percaya.

“Kak…Kakak ga bohong…kan?Kakak ga ngebunuh orang kan?!Jawab Kak!”Shafar menfguncang-guncang tubuh Randika.Namun pemuda itu masih menatap Nirmala yang menangis histeris memanggil-manggil Malau.Begitu sakit hati Randika melihat wanita yang dicintainya harus menerima berita seberat ini.

“Shafar…tolong jaga Nirmala ya?”Randika berbisik pada Shafar.

“M-maksud Kakak apa?Kakak beneran ngebunuh ayah Nirmala?Kaka bohong kan??Iya kan?!”Shafar masih mencekal bahu Randika.Ia masih tak percaya apa yang diucapkan Randika barusan.

“Maafin Kakak,Shafar.Tapi itu bener…dan Kakak udah manggil polisi,nanti malam mereka bakal datang,”

“Kamu ngelaporin dirimu sendiri ke polisi,Randika?!”seru Valerien tak percaya. “Tapi kenapa?”

“Semua orang butuh keadilan Bu.Dan aku gamau perempuan yang aku cintai harus ketemu sama pembunuh ayahnya setiap hari seakan-akan itu ga pernah terjadi,”

Pada akhirnya pada malam hari beberapa polisi mendatangi rumah keluarga Sandyakala.Rumah itu seketika ramai oleh polisi dan wartawan.Polisi meminta keterangan saksi dan Randika yang mengakui tindakannya akibat tak bisa menahan rasa bersalah nya akibat menjadi seorang pembunuh.Pada malam itu juga Randika segera dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.Seluruh media menyorotnya,mempertanyakan motif anak tertua keluarga Sandyakala melakukan pembunuhan ini,tanpa mengetahui kebenaran dibaliknya.

★★★

The end

Silahkan tinggalkan kesan dan pesan untuk buku pendek ini!!

Konglomerat [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang