BAGIAN 1 : Titik Jumpa!

234 3 0
                                    

Katanya, setiap pertemuan memiliki arti yang hanya diketahui oleh penciptanya, aku ataupun kamu sedang beradu dalam ruang yang tidak bisa dikendalikan oleh kita. Tapi, bukankah takdir masing-masing membawa pada ujung yang merupakan bagian dari menjadi KITA?

"Klek.."
Sebuah pintu terbuka. Seorang perempuan berlari menuruni tangga dengan mengangkat tas hitam di punggung sebelah kirinya. Dia tampak tergesa-gesa, tidak memperdulikan pintu kamarnya yang masih terbuka.

"Boten.., Cleyra berangkat dulu yaa." Sarapannya nanti disekolah, udah telat. Byee!" sahut perempuan cantik tersebut.

"Hey, sarapan dulu Non!" teriak Boten.

Cleyra yang tidak peduli dengan teriakan Mbok Teni atau yang kerap dipanggil Boten itu buru-buru memasuki mobil yang sudah terparkir menunggunya. Jarak sekolah Cleyra tidak terlalu jauh dari komplek perumahannya. Hanya butuh 15 menit dia sampai ke sekolah barunya. Ya, gadis cantik tersebut bersekolah di SMA Anggaraksa di Jakarta. Sudah satu semester lamanya dia pindah ke sekolah tersebut dikarenakan Papanya yang harus pindah kota tuntutan dari pekerjaannya. Dan sekarang dia telah menetap di Jakarta. Tapi itu tidak menjadi masalah bagi Cleyra, karena sejujurnya gadis cantik itu tidak suka dengan sekolah lamanya.

Tahun ajaran baru dimulai. Kini Cleyra memasuki kelas 3 di bangku SMA. Cleyra pindah ke SMA tersebut ketika dia kelas 2 pada semester 2. Cleyra harus berpisah dengan teman kelas sebelumnya karena setiap kenaikan kelas dia akan bertemu dengan teman-teman baru. Dia memasuki kelas dan bersikap cuek dengan murid lainnya. Dia bukan perempuan yang cuek atau jutek, hanya saja dia malas untuk memulai komunikasi dengan orang baru. Dia memilih untuk berjalan menuju kursi paling belakang di pojok kanan.

"Ini kosong kan?" tanya Cleyra ke seorang lelaki yang duduk di depan bangku tersebut.

"Iya kali, gatau" Jawab lelaki tersebut.

Cleyra langsung duduk dan merapikan perlengkapannya. Tanpa ia sadari, ternyata seluruh bangku sudah penuh dan hanya tinggal bangku disebelahnya yang masih kosong. Bukannya sedih, justru Cleyra merasa senang. Dia lebih suka sendiri tanpa ada ganguan dari orang lain di sebelahnya. Dia duduk sendiri dan memperhatikan semua teman barunya yang beberapa sudah dia kenal seperti Kalean siswa pintar yang dikenal semua orang, Ronan dan juga Briska teman kelasnya dulu. Sisanya tidak ia kenal hanya sebatas pernah melihat saja.

~~~~~
Suara deru motor sport saling sahut-menyahut memasuki area sekolah. Kembalinya geng motor paling berkuasa di Smanggara menjadi pusat perbincangan satu sekolah. Semua menatap mereka yang baru tiba sedang menuju parkiran dan memarkirkan motornya. Ketua gahar yang paling menarik perhatian di antara yang lainnya menjadi sorot perhatian semua orang. Adrian Alaskanendra ketua geng motor Rexon di Smanggara. Adrian membuka helm full facenya. Sorot mata tajamnya mampu mengintimidasi semua orang. Setelah 6 bulan tidak terlihat, kini dia sudah kembali dengan wajah yang semakin tampan. Membuat siapapun jatuh hati menatapnya. Sikap datar dan cueknya juga membuat klepek-klepek perempuan hidung belang yang curi-curi pandang padanya. Adrian melangkah meninggalkan parkiran bersama ke-empat temannya menuju kelas yang terus menjadi tatapan dan perbincangan semua orang. Lelaki gahar itu telah kembali.

Di sisi lain, suasana kelas XII IPS1 semakin riuh, jam pertama yang kosong menjadi hiburan lepas rindu antar siswa yang baru masuk sekolah di hari pertama semester baru. Cleyra yang hanya duduk tidak melakukan apapun mulai bosan. Cleyra melipat kedua tangannya dan mulai merebahkan badan dan kepalanya. Ya, posisi ternyaman tentunya. Selang beberapa menit, belum sampai matanya tertutup rapat, Cleyra merasakan hawa berat di samping kanannya. Ia merasa seseorang sedang berada di sebelahnya. Benar saja, seorang lelaki baru saja menduduki bangku kosong yang ada disebelahnya. Terhalang pantulan sinar matahari, Cleyra samar-samar memandangi pria tersebut.

Detak AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang