Happy reading
.
.
.
—Brak!
Hiks~
"Buka!"
"Buka pintunya!"
Hiks~
Brak!
Brak!
"Buka!"
Menangis, meraung.
Foura terus menerus menggebrak pintu bercat coklat itu kuat. Berharap seseorang mau membukakan pintu untuknya.
Namun sudah hampir setengah jam Foura melakukan hal itu, pintu bercat coklat dihadapannya ini belum juga dibuka. Tenggorokannya mulai terasa sakit akibat menangis dan berteriak.
Brak!
Hiks~
"Buka! Buka pintunya!"
"Aku mohon~".
"Tolong~ tolong aku".
Hiks~
Foura meremat bajunya erat, dan menggeleng.
Tidak. Dirinya tidak boleh lemah.
Bukan saatnya untuk menyerah.
Dengan keberanian yang kembali terkumpul, Foura kembali menggebrak, memukul juga menendang pintu bercat coklat itu, kuat.
Dan kali ini, apa yang dilakukannya membuahkan hasil.
Namun begitu suara kunci terdengar, keberanian nya tiba-tiba saja menciut. Memundurkan langkahnya menjauhi pintu untuk, berjaga-jaga jika saja yang masuk mungkin ingin menyakitinya.
Cklek~
Pintu bercat coklat itu terbuka. Membuat pemuda manis itu semakin melangkah mundur.
Tubuhnya bergetar. Takut.
Pikiran-pikiran buruk mulai memenuhi otaknya.
Bagaimana jika dirinya dijual?.
Atau lebih buruknya!.
Bagaimana jika dirinya dibunuh?.Dia tidak ingin mati ditempat asing.
Hiks~
"Tolong jangan marah~" cicitnya dengan nada suara yang sangat pelan, berbeda ketika berteriak meminta pintu itu dibuka.
Seorang pria masuk, menutup pintu. Dengan langkah pelannya mendekati si manis yang terus melangkah mundur.
Hiks~
"Jangan marah~ aku nggak ngerusak pintunya kok" adunya.
Hiks~
"Jangan sakitin aku ya~"
"Jangan bunuh juga ya~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm || 'Geminifourth'
FanfictionAntara cinta dan pembalasan dendamnya. Mana yang akan Gharaka pilih?. Having fun again~ Baku x non baku. bxb ⚠️ Meture content ⚠️