11

307 31 7
                                    

Happy reading

"iya dua kali, pertama yang kita liat dia gantung diri, kedua gue liat dia mecahin bingkai foto dan mau nyayat urat nadinya" jawab dk

"udah udah besok di bahas lagi sekarang lupain dulu, besok bisa kita tanya ke orangnya langsung kalo dia udah siap ngomong" ucap woozi diangguki semua orang

part sebelumnya
_________________________________________

Di kamar dino melamun dengan pikirannya sendiri

"bang cheol pasti marah banget"

"bang maafin dino ya"

"tapi dimana pun itu aku ga akan bisa di terima bang"

"jadi untuk apa aku harus ada disini"

"penerimaan kalian cuman bakal jadi hayalan aku yang ga tau bakal terjadi atau engga sama sekali"

Tanpa ia sadari ada yang tidak sengaja menguping mendengarnya berbicara kepada dirinya sendiri

tok tok tok

Terdengat suara ketokan pintu dan dino segera menghampiri dan membukanya

Dia melihat seungcheol berdiri di depan pintu dengan penampilan yang sama seperti tadi, bahkan dia pun juga sama dia hanya melamun memikirkan banyak hal

"bang cheol....."

Banyak ketakutan dino, abangnya ini ingin berbuat apa? atau memukulnya seperti biasa, tapi dia melihat seungcheol tidak membawa apapun untuk memukulnya

Dino dengan ragu bertanya, masih banyak keraguan di hatinya karna dia akan selalu di pukuli dengan kata lain menjadi samsak mereka semua jika mereka sedang di mood yang tidak bagus

Apapun bentuk amarah mereka pasti mereka akan selalu menghampiri dino menghajarnya sesuka hati, dino hanya bisa menangis dengam keadaan badan rapuh semua dan badannya dipenuhi lebam

Ini bukan hal yang mampu dino tahan selama ini. Sedari kecil, dino tahu kalau seungcheol yang paling membencinya tapi dino menerimanya dengan lapang dan memaklumi semuanya. Tapi tidak untuk hari ini dia benar benar lelah

Adakalanya dia akan selalu ke makam bundanya untuk melepas ridunya serta curhat semua masalah hidupnya, dia meraung memeluk nisan bundanya dengan tangisan yang begitu menyakitkan

"kenapa bang?" dino bersuara berani bertanya

Seungcheol segera menarik lembut tangan dino untuk duduk di tepi kasur

"dino, abang mau minta maaf atas semua perilaku abang selama ini" ucap seungcheol di depan dino

"abang tau, banyak rasa sakit yang bahkan mustahil untuk dimaklumi, tapi tolong kasih abang kesempatan untuk jadi abang terbaik buat dino, abang sadar udah ketinggalan terlalu jauh"

"maaf semua luka yang udah abang toreh ke kamu entah itu luka fisik atau batin, abang bener bener minta maaf" ucap nya dengan air mata yang mulai mengalir

"bang pelan pelan aja ngomongny, tenang" ucap dino menenangkan seungcheol yang sudah menangis

"abang ga bisa, abang minta maaf..."

"pukul abang din, abang ga pantes dapet maaf kamu"

"stop bang, dino gabisa" ucap dino menggenggam tangan seungcheol

Mau bagaimana pun dino lahir di rahim bundanya disaat sd dia menerima surat dari dokter yang membantu persalinan bundanya yang berpesan agar tidak menjadi orang pendendam

"untuk hal yang selalu dino lakuin itu semua juga pun dino ga paham kenapa, dino ngerasa capek, kangen mamah sama bunda sementara itu juga ga ada orang yang busa dino jadikan sandaran untuk sekedar teman bicara, dino sendirian bang padahal dino bener bener butuh pelukan seseorang. Hal yang dino lakuin itu karna ngerasa apa gunanya dino disini, kalau semua aja nolak kehadiran dino disini"

Seungcheol tak mampu berkata

Kenapa ada orang sebaik ini? semudah itu dia memaafkannya? semudah itu dia memakluminya? terbuat dari apa hati anak ini?

Tuhan mengapa dirinya malah berbuat jahat kepada anak baik yang bahkan dia sendiri tidam tahu kesalahannya apa

"abang minta maaf.."

Kedua kalinya mereka saling memeluk dengan adanya luka di antara mereka

.
.
.
.
.
.
tbc.
.
.
.
.

untuk saat ini mentok disini otak aku rasanya udah mau meledak ditambah mikirin jeonghan karna kangen, besok aku up

terima kasih vote nya

kapan aku bahagia? || dino seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang