Eps 5

169 30 6
                                    

Jennie perlahan membuka  matanya. Samar2 ia lihat suasana serba putih dari ruangan rawatnya. Jennie merasakan sakit yang luar biasa pada seluruh tubuhnya terutama bagian kewanitaannya

"Hiks hiks" Jennie terisak

Chaeng buru2 menghampiri Jennie setelah mendengar isakannya, tidak lupa juga ia menekan tombol darurat agar dokter segera keruangan "Syukurlah kau sadar"

"Hiks jangan... Jangan sentuh aku..." isak Jennie

"Tenanglah kau aman sekarang aku takkan menyakitimu, apa kau haus?" Chaeng

Bukannya menjawab Jennie malah semakin keras menangis. Ia memaksa bangun, mencabut infusnya dan memukuli dada Chaeng. Chaeng reflek memegang tangannya "Hey tenanglah, aku takkan menyakitimu" Chaeng lembut sambil menahan pukulannya

"Lepaskan! Hiks lepaskan aku kau jahat!" Jennie terus memukuli dan terus maju hingga ia hampir terjatuh dari brankarnya jika tidak Chaeng tahan dan menaikkannya kembali "JANGAN SENTUH AKU!"

Setelah mendudukkan Jennie Chaeng langsung melepaskan Jennie dan menjauh "M-maaf, jangan khawatir aku takkan menyakitimu"

Jennie duduk menutup wajahnya sambil menangis. Ia tidak bisa berjalan karena kakinya patah "Hiks tidak puas menyakitiku? hiks"

"Chaeng ada apa?" dr. Seulgi datang bersama dengan dr. Asa dan Rami

Rami dengan ragu mendekati Jennie yang ketakutan "J-jennie ssi" 

Jennie mendongak menatap Rami yang berdiri disamping brankarnya dan langsung memeluknya, menenggelamkan wajahnya ke dada Rami "hiks tolong mereka jahat" tunjuk Jennie pada Chaeng dan Seulgi

"Mereka menolongmu" Rami mengusap lembut punggung Jennie

"Pria2 jahat, suka menyakiti Jennie" Jennie

Rami menatap Chaeng getir sambil terus memeluk Jennie "Chaeng dan Seulgi oppa lebih baik keluar dulu biar dr. Asa yang memeriksa Jennie eonnie"

Jennie mendongak dengan linang airmata menatap wajah Rami "Eonnie?"

"B-boleh aku panggil eonnie?" Rami

Jennie mengangguk dan kembali memeluk Rami erat

Diluar...

"Sepertinya Jennie mengalami depresi akibat trauma terhadap pria membuat ia takut dan benci pada semua pria" dr. Asa

"Maka pemeriksaan hanya boleh dilakukan olehmu, tapi jangan khawatir aku akan tetap memantau" dr. Seulgi

"Apa ia bisa sembuh?" Chaeng

"Ia harus menjalani perawatan intensif dan untungnya dia langsung dekat dengan Rami adikmu jadi setelah fisiknya pulih dia boleh kau bawa kerumahmu" dr. Asa

"Apa dia juga takut dengan oranglain selain pria?" Irene yang datang bersama Jisoo

"Sepertinya tidak, dia hanya takut pada pria" dr. Seulgi

"Bersabarlah Chaeng, akan ada saatnya dia menerimamu" Jisoo

"Menerima Chaeng?" bingung Irene

Flashback on...

Malam sebelum Jennie sadar, Jisoo akan pulang dengan Irene dan Rami namun sampai parkiran ia sadar ponselnya tertinggal diruangan Jennie

Sampai diruangan Jennie ia melihat Chaeng berdiri menatap Jennie dan meneteskan airmata

"Chaeng~" panggil Jisoo sambil menyentuh punggung Chaeng. Chaeng buru2 menghapus airmatanya

"Hyung, kenapa kembali?" Chaeng

I Am Here For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang