Chapter 6: The Unspoken Bond

5 2 0
                                    

Esok paginya, Julian terbangun lebih awal dari biasanya. Pikirannya masih dipenuhi dengan percakapan semalam, surat emas misterius, dan perasaan aneh yang kini mulai merasuk ke dalam hatinya setiap kali ia memandang Elena. Di saat matahari mulai memancarkan cahaya lembut di ufuk timur, ia memutuskan untuk berjalan ke luar, mencari udara segar.

Di halaman penginapan, ia menemukan Elena sedang duduk di bangku taman, memandang bunga-bunga yang mulai mekar di bawah sinar matahari pagi. Dia tampak tenang, tapi Julian bisa melihat dari tatapan matanya bahwa pikirannya sedang melayang jauh.

"Selamat pagi," Julian menyapa, mendekatinya dengan langkah pelan.

Elena menoleh dan tersenyum lembut. "Selamat pagi. Kau sudah bangun?"

Julian duduk di sampingnya, merasakan ketenangan pagi yang menyelimuti mereka berdua. "Aku tidak bisa tidur lagi. Banyak hal yang sedang berputar di kepalaku."

Elena tertawa kecil, lalu mengangguk. "Aku juga. Ada begitu banyak misteri yang belum terjawab. Rasanya kita baru saja memulai petualangan besar."

Julian mengangguk, menyetujui kata-katanya. "Dan surat emas itu... rasanya seperti sebuah petunjuk, tapi aku masih belum tahu apa yang harus kita lakukan dengan itu."

Elena mengambil surat itu dari tasnya dan membacanya sekali lagi. "Untuk mereka yang berani mencintai tanpa takut kehilangan," katanya pelan, mengulangi kalimat pertama. "Mungkin... ini bukan tentang tunanganmu saja, Julian. Mungkin surat ini berbicara tentang kita."

Julian menatapnya, sedikit bingung. "Maksudmu?"

Elena tersenyum samar, menatap mata Julian dengan penuh arti. "Kita telah berjalan bersama melalui banyak hal. Kita terhubung bukan hanya karena mencari jawaban, tetapi juga karena kita saling memahami rasa kehilangan dan pencarian. Aku rasa, ini bukan hanya petualangan mencari orang yang hilang, tapi tentang memahami apa itu cinta dan apa yang kita siap korbankan untuk itu."

Kata-kata Elena menembus hati Julian, membuatnya merenung lebih dalam. Ia tidak pernah memikirkan hal itu sebelumnya. Selama ini, ia hanya fokus pada tunangannya yang hilang, tetapi sekarang, ia mulai menyadari bahwa mungkin perjalanannya bersama Elena memiliki arti yang lebih dari sekadar mencari jawaban.

Sebelum ia bisa berkata lebih jauh, sebuah suara memecah keheningan pagi itu. Seorang pria datang mendekat, membawa berita yang tidak mereka duga.

"Kalian pasti Julian dan Elena?" tanya pria itu, sambil mengulurkan surat bersegel merah.

Julian mengangguk, menerima surat itu dengan tangan gemetar. "Siapa yang mengirim ini?"

Pria itu hanya tersenyum misterius. "Aku hanya pembawa pesan. Surat ini datang dari tempat yang jauh, dan mereka mengatakan bahwa kalian harus membacanya sekarang."

Dengan hati-hati, Julian membuka surat itu. Di dalamnya, tertulis pesan singkat yang langsung membuat jantungnya berhenti sejenak:

"Temuilah aku di kota tua di ujung bukit. Di sanalah semua jawaban akan terungkap, dan cinta yang hilang akan ditemukan."

Elena membaca surat itu di sampingnya, dan tatapannya menjadi serius. "Kota tua... kita pernah mendengar tentang tempat itu, bukan? Ada banyak legenda tentang kota yang hilang di bukit itu."

Julian mengangguk, wajahnya berubah menjadi lebih tegang. "Ya, dan jika surat ini benar, mungkin di sanalah kita akan menemukan apa yang selama ini kita cari."

Namun, di dalam hati Julian, ia tahu bahwa perjalanan ini tidak hanya tentang menemukan tunangannya yang hilang. Sekarang, dengan Elena di sisinya, ia merasa bahwa ada sesuatu yang lebih besar menunggu mereka di kota tua itu—sesuatu yang akan menguji ikatan mereka, bukan hanya sebagai teman, tetapi juga sebagai dua orang yang mulai menyadari bahwa cinta datang dalam bentuk yang berbeda.

Whispers of the Heart [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang