Chapter 2: Letters from the Past

7 3 0
                                    

Beberapa hari setelah pertemuan mereka, Elena menemukan sebuah surat misterius di depan pintu rumahnya. Surat itu tidak memiliki pengirim, tetapi isinya membawa pesan dari masa lalu yang samar. Dalam surat tersebut, tertulis bahwa penulisnya mencari seseorang yang bisa memahami "kebenaran di balik kata-kata yang hilang."

Elena, penasaran, merasa ada sesuatu yang menghubungkan surat ini dengan Julian. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk mencarinya kembali dan mengajak Julian untuk ikut dalam pencarian yang lebih dalam. Apakah surat-surat ini terkait dengan luka di masa lalu Julian? Atau mungkin, ini adalah petunjuk menuju kebenaran yang lebih besar?

Pagi itu, Elena duduk di meja kayunya, menatap surat yang ada di tangannya. Surat itu aneh. Tidak ada pengirim, tidak ada alamat tujuan yang jelas, hanya kata-kata yang tampak begitu misterius. Kalimat-kalimatnya terasa seperti teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan.

"Untuk seseorang yang memahami kebenaran di balik kata-kata yang hilang dalam waktu..."

Dia membaca ulang kalimat pembuka itu, merasakan sesuatu yang menggelitik rasa ingin tahunya. Surat ini tampaknya lebih dari sekadar sebuah pesan biasa. Ada sesuatu yang terasa penting dan mendesak di dalamnya, seolah-olah seseorang sedang meminta bantuannya secara diam-diam.

Elena merenung sejenak, kemudian tanpa berpikir panjang, dia melipat surat itu dan memasukkannya ke dalam tasnya. Dia tahu ke mana harus pergi. Julian. Pemuda itu mungkin bukan pengirim surat, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang terasa berkaitan dengan misteri ini. Mungkin ini adalah langkah awal untuk membantu Julian menemukan kembali dirinya sendiri-dan mungkin, di sepanjang jalan, mereka akan menemukan jawaban yang lebih besar.

___

Langit mendung ketika Elena tiba di tepi sungai, tempat pertama kali ia bertemu Julian beberapa hari yang lalu. Pohon sakura masih berguguran di sekitar mereka, dan di kejauhan, Elena melihat sosok yang dikenalnya duduk di bawah pohon yang sama. Julian terlihat termenung, memandang air sungai yang tenang, seolah mencari jawaban dari pikirannya yang kacau.

"Julian?" panggil Elena pelan.

Julian menoleh, tatapan kosongnya berubah sedikit lebih hangat ketika melihat Elena mendekat. "Kau kembali," katanya.

Elena tersenyum, dan tanpa banyak basa-basi, ia duduk di samping Julian. "Aku menemukan sesuatu," katanya, membuka tasnya dan mengeluarkan surat misterius itu. "Ini ditemukan di depan rumahku. Aku tidak tahu dari siapa, tapi rasanya ada sesuatu yang penting di dalamnya."

Julian menatap surat itu sejenak, lalu mengambilnya dengan hati-hati. Saat dia membaca kata-katanya, alisnya sedikit terangkat. "Ini... aneh," gumamnya. "Seolah-olah surat ini sedang berbicara langsung padaku."

Elena mengangguk, perasaannya sama. "Aku juga merasa begitu. Seperti ada sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata ini. Mungkin ini adalah pesan dari masa lalu... atau bahkan sebuah permintaan bantuan."

Julian terdiam sejenak, kemudian memberikan surat itu kembali kepada Elena. "Apa yang ingin kau lakukan dengan ini?"

Elena menatapnya, dengan tatapan penuh tekad. "Aku ingin mencari tahu siapa yang mengirimkan surat ini. Dan kupikir, kau mungkin ingin ikut. Mungkin ini juga terkait denganmu, Julian. Mungkin ada sesuatu di masa lalumu yang belum kau pahami."

Julian terdiam lagi. Kata-kata Elena menggema dalam benaknya. Masa lalu. Bagian dari dirinya yang selama ini dia coba lupakan. Tapi kini, ada sesuatu yang menariknya kembali, seolah-olah masa lalunya belum sepenuhnya selesai.

"Aku tidak tahu apakah aku siap untuk menghadapi masa lalu," kata Julian pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri.

Elena menatapnya dengan lembut. "Terkadang, kita harus kembali untuk bisa melangkah maju. Dan aku tidak akan membiarkanmu melakukannya sendirian."

Untuk pertama kalinya, Julian merasa ada seseorang yang benar-benar peduli. Seorang asing yang menawarkan dukungan tanpa pamrih, tanpa menghakimi. Dia mendesah pelan, lalu mengangguk.

"Baiklah," katanya. "Aku akan ikut. Mari kita cari tahu siapa yang mengirimkan surat ini... dan apa maksud di baliknya."

Elena tersenyum. "Ini akan menjadi perjalanan yang menarik, kurasa."

Whispers of the Heart [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang