Saat mereka mendekati kastil tua itu, Elena dan Julian merasakan aura misterius yang semakin pekat. Setiap langkah terasa seperti menginjak sejarah yang terpendam, penuh rahasia dan cerita yang belum terungkap. Dinding kastil yang megah meski rapuh ditumbuhi tanaman liar, mengisyaratkan usia tua bangunan tersebut. Pintu kayu besar di depan mereka tampak kokoh, namun sudah usang dan lapuk.
"Apakah kita benar-benar akan masuk?" Julian bertanya, suaranya bergetar pelan oleh keheningan.
Elena memandang kastil itu dengan tatapan tajam. "Kita sudah sampai sejauh ini. Tidak ada jalan kembali."
Julian menelan ludah, lalu berjalan mendekati pintu. Ia mendorongnya perlahan, dan dengan suara berderit pelan, pintu itu terbuka, mengungkapkan sebuah aula besar yang gelap di dalamnya. Cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, cukup untuk memperlihatkan lantai batu yang dipenuhi debu dan pilar-pilar yang runtuh sebagian.
Ketika mereka melangkah masuk, suara langkah kaki mereka bergema di ruangan yang luas. Ada patung-patung tua di sudut-sudut ruangan, menggambarkan sosok-sosok dengan pakaian bangsawan dari zaman yang sudah lama berlalu. Namun, semua patung itu tampak mengalami kerusakan, wajah-wajah mereka terkikis oleh waktu, membuatnya terlihat seperti pengamat bisu yang menyimpan rahasia di balik mata kosong mereka.
"Apa ini tempat persembunyian?" Julian berbisik, matanya menjelajahi setiap sudut aula.
Elena menggeleng. "Ini lebih dari sekadar persembunyian. Tempat ini... terasa seperti persinggahan dari waktu yang berbeda."
Ketika mereka melanjutkan perjalanan ke dalam, Elena merasa ada sesuatu yang menariknya, seperti panggilan halus yang berbisik di telinganya. Suara itu, meskipun tak terucap, membawa perasaan damai namun sekaligus mengundang rasa penasaran yang dalam. Setiap langkah yang diambilnya membuat suara itu semakin jelas.
Akhirnya, mereka mencapai bagian terdalam kastil, di mana sebuah tangga melingkar mengarah ke lantai bawah tanah. Tanpa ragu, Elena dan Julian mulai menuruni tangga itu, langkah mereka semakin cepat seiring rasa ingin tahu yang membara. Di bawah sana, ruangan yang lebih kecil namun jauh lebih terpelihara terbentang di depan mereka. Sebuah cahaya lembut terpancar dari pusat ruangan, menerangi sosok yang duduk diam di tengah.
Sosok itu adalah seorang wanita muda, rambutnya hitam legam seperti malam, dan kulitnya pucat bersinar di bawah cahaya. Matanya tertutup, namun wajahnya menunjukkan ekspresi tenang dan penuh kebijaksanaan. Di hadapannya, terdapat sebuah buku tebal yang terbuka, halaman-halamannya berisi simbol-simbol kuno yang tak bisa dibaca oleh mata biasa.
"Siapa dia?" bisik Julian, matanya tak bisa berpaling dari wanita itu.
Elena maju dengan hati-hati, lalu berkata, "Aku rasa dia bukan dari dunia kita. Mungkin dia bagian dari sejarah kastil ini."
Saat Elena berbicara, wanita itu perlahan membuka matanya. Sepasang mata biru terang yang tampak seperti langit tanpa awan menatap mereka berdua. Ada ketenangan di dalam tatapannya, namun juga kekuatan yang tak terbantahkan.
"Selamat datang di Akhir Waktu," katanya dengan suara lembut namun menggema. "Aku telah menunggumu."
Julian mundur setengah langkah, tapi Elena tetap teguh di tempatnya. "Apa maksudmu, menunggu kami?" tanyanya.
Wanita itu tersenyum samar. "Kalian adalah bagian dari takdir tempat ini. Kastil ini adalah penyeberangan antara dunia yang kalian tinggali dan dunia yang telah lama terlupakan. Setiap orang yang tiba di sini memiliki peran yang harus dimainkan."
Elena menatap wanita itu dengan bingung. "Peran? Apa yang kau bicarakan?"
Wanita itu mengangkat tangannya, dan dari buku di depannya, sebuah peta kuno mulai terbentuk di udara. Peta itu menampilkan benua yang sangat luas, dengan pegunungan, lembah, dan lautan yang mengelilinginya. Namun, ada titik-titik bercahaya di beberapa tempat yang menandai lokasi-lokasi tertentu.
"Perjalanan kalian baru dimulai," lanjut wanita itu. "Ada kekuatan yang terbangun di dunia, dan hanya kalian yang bisa menghentikannya. Setiap titik yang bercahaya ini adalah tempat di mana kalian akan menemukan bagian dari teka-teki besar yang tersebar di seluruh benua."
Julian yang awalnya ragu, kini mulai tertarik. "Dan bagaimana kita bisa menghentikan kekuatan itu? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Wanita itu menatap Julian dengan mata yang seolah menembus jiwa. "Kekuatan ini telah lama tersembunyi di bawah lapisan sejarah, tersembunyi dari mata manusia. Tapi sekarang ia bangkit, perlahan-lahan menggerogoti dunia. Jika kalian gagal, dunia ini akan tenggelam dalam kekacauan."
Elena menggenggam erat tasnya. "Apa peran kami dalam semua ini?"
Wanita itu menghela napas, lalu menutup buku yang ada di hadapannya. "Kalian akan tahu saat waktunya tiba. Setiap langkah yang kalian ambil membawa kalian lebih dekat pada jawaban. Tapi ketahuilah, tidak semua yang terlihat adalah kebenaran. Kalian harus siap menghadapi bayangan dari masa lalu kalian sendiri."
Dengan kata-kata itu, cahaya di sekitar wanita itu mulai memudar, dan tubuhnya perlahan-lahan menghilang, seolah-olah ia adalah bagian dari mimpi yang sirna di balik fajar.
Julian menoleh ke Elena. "Apa maksud dari semua ini? Bagaimana kita bisa tahu ke mana harus pergi?"
Elena menghela napas panjang. "Aku tidak tahu. Tapi yang pasti, kita tidak bisa berhenti sekarang."
Mereka memandang peta yang tergantung di udara, kemudian menandai titik-titik bercahaya di benak mereka. Perjalanan ini baru saja dimulai, dan misteri di balik kastil tua ini adalah langkah pertama menuju jawaban yang telah lama mereka cari.
Dengan perasaan yang campur aduk, mereka meninggalkan ruangan itu, membawa pengetahuan baru dan tanggung jawab yang lebih besar dari apa yang pernah mereka bayangkan. Petualangan mereka belum selesai. Dunia ini masih penuh dengan rahasia yang menunggu untuk diungkap, dan mereka berdua siap untuk menghadapinya bersama.
Namun, di balik semua itu, ada perasaan bahwa sesuatu—atau seseorang—terus mengawasi mereka dari kejauhan. Bayangan dari masa lalu mereka belum selesai menghantui, dan mungkin, takdir mereka telah lama ditentukan, jauh sebelum mereka memulai perjalanan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of the Heart [REVISI]
Short StorySinopsis: Whispers of the Heart menceritakan kisah Elena Whitfield, seorang penulis surat yang berjuang untuk menyampaikan pesan cinta dan harapan. Ketika ia bertemu dengan Julian Thorne, seorang pemuda yang terluka karena kehilangan orang terkasih...