Perjalanan ke utara membawa mereka melintasi lembah-lembah hijau, padang gurun, dan puncak-puncak es yang memukau. Setiap langkah mendekatkan mereka pada kuil kuno yang tersembunyi di balik awan di pegunungan tertinggi. Namun, meskipun perjalanan ini dipenuhi dengan keindahan alam, hati mereka berat dengan ketidakpastian.
Elena dan Daniel berjalan beriringan, meskipun kata-kata mereka sedikit. Ada keheningan di antara mereka, keheningan yang bukan karena kebencian atau kemarahan, tapi lebih pada rasa takut akan apa yang mungkin menanti mereka di kuil itu. Namun, meskipun kata-kata mereka sedikit, kehadiran satu sama lain memberikan rasa nyaman yang mereka perlukan.
Di belakang mereka, Cedric, Julian, dan Guardian tetap waspada. Mereka tahu bahwa perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tapi juga spiritual. Kekuatan yang ada di dalam diri Daniel bisa menjadi penyelamat atau penghancur, tergantung pada hasil dari perjalanan ini.
Ketika mereka akhirnya mencapai puncak gunung, angin dingin menerpa wajah mereka, membawa aroma salju dan tanah yang belum terjamah. Di kejauhan, mereka melihat kuil kuno berdiri megah, dengan pilar-pilar batu yang menjulang tinggi ke langit.
“Ini dia,” bisik Julian, mengagumi keagungan kuil itu. “Kita sudah sampai.”
Daniel menatap kuil itu dengan campuran rasa takut dan harapan. “Apapun yang terjadi di sini, aku berjanji... aku akan melakukan segalanya untuk melindungi kalian.”
Elena menatapnya, matanya penuh dengan cinta dan keberanian. “Dan aku akan selalu ada di sisimu, Daniel.”
Dengan napas berat, mereka melangkah menuju kuil, bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of the Heart [REVISI]
Короткий рассказSinopsis: Whispers of the Heart menceritakan kisah Elena Whitfield, seorang penulis surat yang berjuang untuk menyampaikan pesan cinta dan harapan. Ketika ia bertemu dengan Julian Thorne, seorang pemuda yang terluka karena kehilangan orang terkasih...