Three Billion (a)

37 5 0
                                    

Terlahir dengan hal-hal yang serba ada memang menyenangkan, kita tidak harus bersusah payah mencukupi kebutuhan atau bekerja keras hanya untuk bertahan hidup. Seolah dengan sekali menepuk tangan semua keinginan kita sudah ada didepan mata. Tidak ada yang salah dari terlahir dengan keadaan serba ada, hanya saja sering kali kita dipertemukan dengan orang yang arogan dan tidak suka dikalahkan, dia harus menjadi si nomor satu bagaimanapun caranya.

Zong Chenle pemuda tampan dengan segudang bakat, harta yang berlimpah dan otak yang cemerlang, pemuda yang sejak kecil selalu menjadi pusat perhatian semua orang kini semakin dipuja dengan semua hal yang dia punya. Bahkan banyak orang menyebut jika Zong Chenle adalah pemuda yang nyaris sempurna. Karena itu pula Chenle tumbuh menjadi pemuda yang arogan dan terkenal tidak punya hati, dia tidak suka jika ada yang menyaingi dirinya, dia tidak suka menjadi yang kedua, selalu jadi nomor satu, jika dia tidak bisa mendapat apa yang dia mau maka orang lain juga tidak boleh mendapatkannya.

" Ayolah Le... Ini menyenangkan. Hidupmu terlalu kaku sesekali kamu harus lebih santai " Chenle menoleh tidak suka kearah Jisung, satu-satunya sahabat yang dia miliki mungkin orang lain juga malas berurusan dengan pemuda Zong itu, atau banyak pula yang sungkan karena merasa tidak pantas. Sahabat baiknya itu kali ini cukup membuat kesal Chenle dengan memaksa dia ikut ke acara di sebuah club malam yang cukup terkenal di Seoul.

" Apa yang menyenangkan dari acara lelang jalang " kesal Chenle yang kini memilih untuk meneguk alkohol yang tadi dia pesan. Jisung tersenyum meremehkan kemudian merangkul sang sahabat.

" Siapa tahu kau tertarik untuk membeli satu peliharaan " Chenle mendecih sebal, untuk apa dia membeli Jalang, sementara jika dia mau, Chenle cukup menunjuk gadis atau pemuda manis yang dia inginkan dan saat itu juga mereka akan menjadi milik Chenle, dia tidak akan mengeluarkan uang hanya untuk orang rendahan di tempat ini.

" Le... Coba lihat bukankah jalang yang kali ini cukup menarik, dia begitu manis dan seksi tapi kenapa dia terlihat habis menangis? Ahhh dia begitu menggemaskan, haruskah aku membeli Jalang itu? Aku tidak masalah menambah beban hidup jika jalang yang ku beli semanis dia " pujian dari Jisung menarik perhatian Chenle untuk melihat semenarik apa Jalang yang Jisung maksud.

Jalang itu cukup cantik untuk ukuran pria, dia juga begitu menggemaskan dengan bando telinga rubah yang ia kenakan, sesaat Chenle terpikat dengan keindahan mata yang pemuda itu miliki tapi kemudian Chenle menggeleng karena bagi Chenle semua jalang sama saja murahan. Chenle kembali fokus pada alkohol miliknya tak peduli dengan acara lelang itu.

" 100 juta " Jisung dengan semangat menawar pemuda tadi, Chenle kembali mendecih ia kira Jisung hanya bercanda saat mengatakan ingin membeli Jalang tadi ternyata dia benar-benar membelinya.

" 300 juta " suara pemuda yang cukup Chenle kenal mengalihkan perhatiannya, Chenle menoleh ke belakang dan melihat Lee Jeno, pesaingnya sejak dibangku SMA, pemuda itu juga tampak melirik kearah Chenle dan Jisung.

" Apa Lee Jeno itu gila? Dia menghabiskan uang 300 juta hanya untuk seorang Jalang " kesal Jisung sambil menatap Jeno tak suka, masalahnya ini untuk kali pertama Jisung tertarik untuk membeli Jalang tapi malah dihalangi oleh keturunan Lee itu.

" Tidak ada yang menawar lagi? Baiklah jika tidak maka pemuda manis ini akan jatuh ke tangan tuan Lee Jeno " kata sang pembawa acara

" 500 juta " Jisung terkejut ketika Chenle mengajukan penawaran untuk jalang tadi, bukankah tadi sahabatnya ini bilang acara lelang ini tidak menarik kenapa tiba-tiba dia ingin membeli Jalang itu juga.

" 800 juta " seru Jeno lagi sambil tersenyum kearah Chenle seolah meremehkan pemuda Zong itu, Chenle mengepalkan tangannya erat, sepertinya Lee Jeno berniat mengajak seorang Zong Chenle bermain.

About US [ChenRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang