Three Billion (b)

34 4 0
                                    

Renjun membuka matanya, ia sedikit terkejut ketika melihat wajah Chenle yang begitu dekat dengannya jadi semalam dia benar-benar tidur dalam pelukan Chenle?. Kenapa pemuda ini pandai sekali mempermainkan perasaan Renjun, dia pernah dibuat benci setengah mati padanya dan kini pemuda ini kembali datang dengan mengundang perasaan lain yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.

" Mengangumi ku hemmm? " Tanya Chenle sambil menyingkirkan poni yang sedikit menutupi wajah Renjun

" Lepas... Aku mau pergi, bukankah tidak baik jika tuan dan seorang peliharaan... " Renjun berhenti berbicara ketika Chenle mencium bibirnya singkat

" Injuna boleh kita mulai dari awal? Aku menyesal... Kau bukan peliharaan. Terimakasih sudah merawat ku semalam" Renjun mengerjapkan matanya beberapa kali benarkah ini Chenle yang biasa ia temui? Apa semalam pemuda ini diculik alien lalu otaknya diganti atau semacamnya?. Chenle tersenyum dengan wajah bingung Renjun, pasti pemuda manis itu bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah, ini memang terkesan mendadak tapi selama ini Chenle sudah cukup berdebat dengan dirinya. Sejak awal Chenle memang tertarik dengan Renjun bukan hanya sekedar ingin mengalahkan Jeno. Tapi entahlah mengingat jika Jeno juga tertarik pada Renjun membuat Chenle marah pada Renjun.

" Kau pasti masih sakit kan? Tidak mungkin seseorang berubah dalam satu malam "

" Terserah mau percaya atau tidak tapi mulai sekarang kamu tidak akan menemukan Chenle tuan kasar mu itu... Aku akan berusaha membuat mu jatuh cinta padaku Injuna, sedari awal kamu milikku dan selamanya akan menjadi milikku "

" Aku... Tidak mengerti "

" Kau tidak harus mengerti... " Chenle kembali memeluk tubuh Renjun yang semakin membuat Renjun bingung dan perasaanya tak karuan. Bolehkah Renjun kembali percaya pada seseorang? Dulu ia pernah percaya pada pamannya sampai tiba hari dimana Renjun dikecewakan. Bisakah Renjun berharap pada Chenle? Bisakah dia percaya pada Chenle? Mungkinkah Chenle hanya bermain-main dan setelah dia puas dia akan meninggalkan Renjun? Dia tidak bisa langsung percaya pada Chenle kan?.

" Kau berkata aku berubah dalam semalam padahal aku tak pernah menyakitimu setelah kejadian itu... Masih dendam atau kau memang pelupa? "

" Semalam kau mengatai ku tuli, itu termasuk kalimat kasar tuan Zong "

" Panggil aku Chenle, kapan aku mengataimu Tuli? Kau salah dengar " Chenle tetaplah Chenle begitu pikir Renjun.

" Setelah ini ikutlah denganku! " Renjun kembali memandang Chenle bingung, apa lagi yang direncanakan pemuda ini.

" Hanya aku yang boleh menyakitimu... Aku tidak akan membiarkan orang lain menyakitimu, jika dia sampai melakukan itu aku tidak akan tinggal diam "

" Memang hanya kamu yang menyakitiku Chenle-ya " Chenle menatap Renjun kemudian memeluk Renjun lebih erat lagi

" Maafkan aku Injuna... Mulai hari ini aku akan melindungi mu, akan aku buat apa yang menjadi milikmu kembali menjadi milikmu, mereka yang tak berhak harus pergi " Renjun mulai paham arah perbincangan ini, apa yang dia maksud adalah sang paman? Benarkah? Tuhan bolehkah kali ini Renjun percaya Chenle? Renjun mulai menangis dalam pelukan Chenle ia teringat perlakuan kasar sang paman sampai hari dimana sang paman menjual dirinya ke pemilik club.

" Aku boleh percaya padamu kan? Bolehkah? "

" Percayakan semua padaku Injuna, mereka akan menebus air mata yang kau keluarkan selama ini, aku akan balas mereka untukmu "

" Terimakasih Chenle-ya "

" Tidak... Aku melakukan ini untuk menebus kesalahanku Injuna. Kau tidak harus mengatakan terimakasih padaku " Renjun membalas pelukan Chenle tak kalah erat, menumpahkan seluruh rasa sakitnya pada pelukan Chenle. Tangan Chenle mengepal kuat, sedalam apa mereka menyakiti Renjun hingga membuatnya seperti ini? Seperti apapun itu, mereka tidak akan bisa lepas dari Chenle.

About US [ChenRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang