3. Sing Berhasil

150 17 15
                                    

Zayyan selalu menghindari teman-temannya, bahkan ketika dia ada di sekolah, saat waktu istirahat ia tidak pernah ke kantin ataupun diam di kelas, dia biasanya bersembunyi diatas sekolah sambil bernyanyi, tidak ada yang mendengar suara indahnya saat dia ada di atap, ya suara merman siapa yang peduli orang-orang mengira itu suara setan saking halusnya.

Ya walau aslinya Zayyan tidak pernah sendiri, ada Beomsoo yang diam-diam menjadi bayangannya.

Namun entah hari ini hari sial atau keberuntungannya ketika ia bernyanyi ada seseorang dari belakangnya memainkan sebuah gitar.

Zayyan menghentikan nyanyiannya dan menengok kebelakang tiba-tiba seseorang menunjukan sebuah kalung tepat didepan wajahnya.

Kalung bentuk hati, ada cahaya yang terkurung di dalam kalung tersebut. Itu kalung yang ia buat dengan air matanya.

"Huh?" Zayyan memiringkan kepalanya saat menyadari seseorang yang memberikan kalung tersebut.

"Aku kembalikan," ucap Sing. Ia juga membawa sebuah gitar, itu berarti tadi itu suara gitarnya.

Zayyan mengambil kalung itu, yang ia tahu kalung ini harusnya jadi benda langka.

"Maaf aku menjualnya," ucap Sing dengan suara mengecilnya.

"Bagaimana kau mendapatkannya kembali?" tanya Zayyan. Ia oun mengembalikan kalung itu pada Sing.

"Aku membayar ayahnya si kembar gemini," jawab Sing. Ya kemarin dia yang membayar IN untuk mencuri kalung itu dipelelangan bersama dua anaknya yang kompak itu.

"Untukmu, aku memberikannya untukmu, ini dalamnya memiliki sihir penyembuh, ketika kau terluka ini akan bercahaya dan kau ... akan sembuh termasuk luka di hatimu," ungkap Zayyan tidak mau menerima kalung itu lagi.

"Apa ini tidak cukup untuk membawamu masuk bersama kami ke Dungeon, ah maksudnya portal, ta-tapi kalau itu memang Dungeon, kau tidak perlu takut ada kita berdelapan akan melindungi satu sama lain," jelas Sing. Ia menerima kalungnya lagi.

"Kenapa kau sangat penakut?" tanyanya.

"Ntah," jawab Zayyan.

"Kemari." Tiba-tiba Sing membawanya ke ruangan tempat senjata berada, senjata itu cukup untuk melindungi Zayyan yang penakut, setidaknya kalau takut tidak ada yang melindungi dirinya, dia harus belajar melindungi dirinya sendiri.

"Ambil salah satu, yang cocok untukmu, kau butuh ini," ucap Sing memberikan Zayyan sebuah senjata sabit.

"Aku belum bilang kalau aku mau!" Zayyan mengembalikannya lagi.

"Coba satu-satu." Sing memaksa.

Karena dia sudah ada di sini terpaksa ia mencobanya.

Zayyan mengambil kipas, senjata yang biasa digunakan Hyunsik, kipas itu jika dilipat bisa menjadi pisau. Senjatanya cukup ringan hanya saja mungkin tidak cukup efisien untuk dirinya terlalu sulit mengendalikannya, Hyunsik biasanya mengunakan kipas itu seperti boomerang.

Ia pun mencoba memakai tombak, ia mencoba mengunakannya seperti Lex, namun sayangnya ia bukan tipe orang yang berhati-hati, saat ia memutar tombak itu menggores merobek bajunya.

Kemudian dia mengambil pedang besar yang biasa digunakan oleh Davin tapi baru juga mengangkatnya, malah tubuhnya terbawa oleh pedang berat itu, Sing segera menahan tubuh Zayyan agar tidak jatuh.

Dua pedang kembar yang biasa digunakan Leo, dia ingin mencobanya, namun melihatnya saja sudah rumit karena dia harus menjadi ambidextrous untuk bisa mengunakan pedang kembar tersebut secara bersamaan.

Zayyan pun terdiam karena tidak ada senjata yang cocok untuknya, kalau dia mengunakan gaya Wain yang hanya dengan tangan kosong mungkin dia akan cepat mati.

Adventure Xodiac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang