4. Hubungan (Cast)

157 17 4
                                    

Keluarga? Itu tidak penting, Sing tidak membutuhkannya, ia juga tidak menduga kalau dia akan diadopsi oleh seorang jalang penyanyi ranjang. Sing benci manusia.

Felix adalah orangtuanya, dia awalnya memiliki orangtua yang lengkap saat awal diadopsi tapi sayangnya mereka bercerai.

Sing menatap orangtuanya yang satu meja makan dengannya, ia melihat Felix tengah sibuk berdandan setelah makan.

"Makan, makananmu dengan benar," ucap Felix saat menyadari Sing menatapnya dengan tajam.

"Berhentilah berdandan," titah Sing.

Felix menghentikan kesibukannya.

"Kau tidak bisa memerintah orangtuamu seperti itu," jawab Felix. Ia kemudian merapihkan bekas makannya. Membiarkan Sing makan sendiri, namun anak itu malah menyeletuk.

"Kau terlihat seperti jalang," ungkap Sing membuat Felix menghela napas.

"Sing."

"Kalau aku bukan jalang, kita tidak punya rumah semewah ini," ucap Felix jujur.

Sing langsung menendang meja makannya dan masuk kamarnya sendiri, pintunya tertutup sangat keras sampai foto di samping pintu terjatuh.

"Sing hei!" Felix menggedor-gedor kamarnya, menyuruh Sing meminta maaf, namun Sing tidak menjawab.

Sing menutup telinganya. "Alasan aku benci manusia ... mereka kotor," ucap Sing menahan amarahnya.

****

"Aduh." Kepala Leo tiba-tiba dipukul oleh sebuah buku, berbeda dengan keluarga Sing yang rumit. Keluarga dua gemini itu terbilang cukup simple meski terasa masih saling asing dan peran orangtuanya tidak terasa.

"Appa," keluh Leo saat melihat IN menaruh beberapa lauk lagi ke mangkoknya dna mangkok Davin, Davin sendiri hanya diam sambil mengangkat beban di meja makan.

"Makan yang banyak," ucap IN.

"Davin, jangan bawa barbel ke meja makan," ucap IN tidak suka.

Davin pun memutar bola matanya, dan menaruh barbelnya di bawah meja kemudian lanjut makan.

"Leo, turunkan kakimu dari meja," ucap IN melihat satu anak kembarnya lagi hampir menendang makanan yang telah ia beli.

Leo tidak mau dengar, mereka memang bukan kekuarga yang penuh sopan santun, mereka hanya keluarga kaya yang hobi mencuri tapi IN tidak seburuk itu membuat mereka menjadi bad manner.

"Aku bisa cepat tua merawat kalian ya!!" Karena tidak didengar IN marah. Ia mengebrak meja.

Brak

Lalu pergi.

"Siapa suruh ...," jawab Leo sambil melirik Davin yang sibuk sendiri. Otot tangan Davin terbentuk sempurna berbeda dengannya.

****

Jauh dari mereka, ditumpukkan mayat, seseorang bersenang-senang. Bermain judi sambil menduduki tubuh mereka.

"Aku menang," teriak anak dari pelaku pembantaian tersebut, Bangchan.

Ia tertawa melihat Wain memenangkan putaran judi berkali-kali. Wain mengambil uang milik pengusaha yang kalah.

"Ya setidaknya judi telah menjadi skill-ku hahahah," ungkap Wain.

"Anak ketua benar-benar hebat," bisik para penjaga. Sedangkan yang menjadi lawan Wain hanya menelan ludahnya.

"Ya tentu saja, siapa lagi orangtuanya ya itu aku, serigala di rawat oleh serigala tentu saja akan menjadi bibit unggul," ucap Bangchan senang. Ia kemudian menginjak mayat-mayat yang berserakan, mereka adalah mafia lain musuh bebuyutannya.

Adventure Xodiac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang