Home Sweet Home

Prologue

.

.

.

.

.

Pernikahan ada untuk menyatukan 2 insan yang saling mencintai.
Atas nama cinta, berbahagia, dan berbagi duka bersama.

Seharusnya.

Tapi pernikahan juga bisa terjadi tanpa adanya cinta.
Dan tak semua pernikahan tanpa cinta akan selalu berakhir duka.
Mereka memulai pernikahan tanpa cinta, dan melalui hidup bersama hingga benih cinta itu timbul.
Yang melengkapi semuanya, yang membuat semuanya begitu sempurna.

Karena manusia membutuhkan manusia lainya untuk tetap bertahan dan membutuhkan tujuan untuk tetap hidup.

Sementara cinta hadir sebagai hadiah yang tak terkira

.

.

.

.

.

"Aku sedikitpun tidak bermimpi untuk mendapatkan pendamping yang bahkan jauh lebih muda dariku. Aku tidak mengharapkan apapun dalam pencarian ini. Aku hanya membutuhkan seseorang yang bersedia berada di sisi pria seperti ku, yang bersedia menemani ku, dan menjadi teman di dalam hidup ku. Saat kau berkata bersedia, maka tidak ada jalan untuk kembali mundur. Apakah kau sudah siap hidup bersama dengan pria yang bahkan jauh lebih tua darimu?"

.

.

.

.

.

"Jika Tuhan menghendaki semua ini terjadi padaku, maka aku tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Jika Orangtua ku mengatakan hal ini baik untuk ku, maka aku akan dengan senang hati menerimanya. Hal ini bukan tentang hidup 1 orang saja, tapi juga hidup beberapa orang. Lalu kenapa aku harus menolak jika hal ini nantinya akan membawa kebahagiaan untuk semua orang?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[TBC]