Chapter 3

58 9 9
                                    

"A broken little princess

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"A broken little princess."

***

Hal paling buruk yang bisa terjadi kepada seorang anak ketika memiliki orang tua tiri adalah perasaan terisolasi. Muncul ketakutan untuk berbicara kepada orang lain, bahkan orang tua kandung. Kemungkinan timbulnya masalah lebih lanjut membuat sang anak takut mengutarakan perasaannya.

Sudah sering Mila berlatih, mempersiapkan diri agar bisa menceritakan sikap kasar Reno kepada Mama dan Papa. Tapi setiap kali Mila berhadapan dengan kedua bola mata gelap pria itu, sekujur tubuhnya merinding, kata-katanya membeku di lidah. Mengingatkan Mila tentang sempit dan gelapnya lemari tempat dia dikurung.

Mila takut bahwa Reno bisa saja menguncinya di lemari itu lagi, lalu meninggalkannya. Pintu besar dan kuat lemari itu tidak pernah dibuka, Mila dibiarkan mati kelaparan di dalamnya. Sendirian.

Di depan orang lain, Reno selalu bersikap baik kepada Mila. Tapi jika hanya berdua, pria itu menunjukkan taringnya seperti Ibu Cinderella yang kejam. Dia memanfaatkan rasa takut Mila, mendorongnya ke ruang sunyi di mana suara Mila bukan hal yang penting.

Kenapa Mama harus menikah dengan Reno? Apa Mila tidak cukup untuknya? Kenapa dia harus menikahi pria kejam itu tanpa memikirkan dampak ke depannya? Mila terus-terus bertanya di dalam hati.

"Aku gak suka dengan Om Reno." Mila bergumam pelan.

"Apa?" Mama yang sedang bersiap-siap di depan cermin menatap pantulan Mila dengan ekspresi berkerut.

"Aku gak suka dengan Om Reno," ulang Mila lagi. Kali ini suaranya lebih besar. "Apa bisa kita tinggal jauh dari dia? A-aku takut, dia seram-"

"Mila." Mama meletakan botol parfum dengan kasar ke atas meja rias. Bunyi hentakan parfum dengan permukaan meja membuat Mila berjengit. "Omong kosong apa lagi ini? Om Reno itu Papa kamu sekarang, kita gak bisa pergi dan tinggal jauh dari dia. Sudah sering Mama bilang, belajar terima Om Reno di kehidupan kita. Lalu berhenti nonton kartun yang aneh-aneh, itu bisa mempengaruhi pemikiran kamu tentang orang. Makanya kamu sampai mikir Om Reno itu seram atau apalah itu. Mama udah capek Mila."

Mama tidak paham. Ini bukan tentang kartun atau tontonan Mila. Reno itu jahat. Dia suka marah, mengancam dan mengurung Mila di dalam lemari sempit. Mama harus tahu, bahwa pria yang dia puja itu tidak sebaik yang dia lihat.

"Tapi Ma, Om Reno itu-"

"Cukup, Mila." Mama menghampiri Mila yang duduk di pinggir tempat tidur. Dia berlutut, mencengkram kedua bahu Mila erat. "Sebenarnya apa yang kamu mau? Kamu mau tinggal dengan Papa dan istrinya yang jahat itu? Kamu mau tinggal jauh dari Mama? Udah capek dinasehatin terus? Begitu?"

"Lihat aja Papa kamu yang lebih peduli sama istri dan anak barunya. Terus kamu ngeluh gak suka sama Om Reno padahal dia udah baik sama kamu. Kamu sudah besar Mila, sudah mulai bisa paham sama situasi kehidupan. Oleh karena itu kamu harus belajar terima Om Reno di sini. Jangan merengek terus," ujar Diana. "Atau kamu pilih tinggal dengan Papa dan istrinya yang jahat, urus diri kamu sendiri atau tetap tinggal dengan Mama dan Om Reno lalu jadi anak baik."

Shattered GlassWhere stories live. Discover now