RATISYAH

9 4 2
                                    

Seseorang berdecak sebal dia merasa bodoh dengan diri nya sendiri ,bisa-bisanya dia terkunci dikamar padahal kunci kamar dialah yang menyimpannya. Sudah membongkar seluruh ruangan yang sekarang terlihat seperti kapal pecah ,tak tentu arah semua sudut telah terisi dengan barang-barang yang berserakan. Dia ingin merengek dan teriak memanggil bundanya tapi dia bukanlah tipe orang yang seperi itu ,ingin menelfon bundanya juga pasti akan terasa aneh . Melewati jendela bukan juga  pilihan bagus , yang ada dia harus mengalami patah tulang nanti jika nekat lompat dari tiga lantai .

"Trus gue harus apa?"tanya nya pada diri sendiri yang sudah kebingungan,padahal dia sudah rapi dengan segala atribut sekolah .

Tok tok tok

"Nak Alen kok belum keluar? Emang gak sekolah yo ?"tanya bi Amik,pembantu dirumah nya sedari dia kecil.

Dia berdehem kemudian mendekati pintu "Aku ke kunci" ucapnya datar dengan sedikit teriak agar bi Amik mendengar , bibi yang berada diluar terkekeh karena merasa lucu dengan tingkah anak majikannya yang dari dulu tidak pernah berubah ,akan selalu kehilangan kunci kamar nya sendiri,setelah pintu kamar dibuka dia langsung melenggang keluar menuju bagasi mobil.

"Nak Alen gak mau makan dulu? Bibi udah siapin sarapan "tanya bi Amik menatap gadis didepannya yang tidak menggubris perkataannya,bi Amik menghela nafas dan menatap sendu kepada seorang gadis yang baru saja melaju dengan mobilnya .

Sedangkan seseorang didalam mobil mengusap wajah nya kasar dan langsung menancap gas dengan cepat agar segera sampai ke sekolah karena kemungkinan dia akan telat atas insiden terkunci didalam kamar sendiri.

Dia berdecak ketika melihat padatnya macet kota jakarta ,segera dia memberhentikan laju mobilnya dan berdiam.

Krukkk..kruuuuk..

Suara perut kosong yang terdengar nyaring  didalam mobil membuat dia terkekeh geli ,bukannya dia meringis merasa lapar seketika tawa nya langsung meledak karena geli dengan diri nya sendiri.

Apakah yang lucu? Entahlah ,dia pun langsung menarik nafas dalam dan menjalankan kembali mobilnya.

Dulu dia selalu berpikir ,mungkin hanya dia sendiri yang akan menciptakan kebahagiannya tapi jika dipikir lagi ketika dia berada di sekolah dia bisa menciptalan kebahagian bersama sahabat-sahabatnya.
Hal kecil seperti tadi yang dia tertawakan adalah satu hal yang sudah dia siapkan dari jauh hari jika memang tidak ada lagi seseorang di sisi nya yang akan membuat dia bahagia. Konyol memang tapi itu lah dia ,jika sendiri maka imajinasi dan akal nya akan membuat dunia nya sendiri yang membuat dia bertingkah seperti orang gila .

itu lah dia , RATISYAH ALENDRA GELVINO sang gadis moodyan yang tak tentu ,terkadang dia akan menjadi seseorang yang paling kocak dan terkadang dia akan menjadi seseorang yang cuek.

SAUDARA KOPLAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang