Chapter 4 : sesuatu yang di sembunyikan

14 3 0
                                    

"Gue mau bantu" Ratisyah langsung mengambil apron cafe dan tanpa persetujuan Gantari dia langsung mengantarkan pesanan itu .
Menuju kursi paling ujung dengan hati-hati Ratisyah melangkah tapi langkah nya seketika berhenti melihat sekelompok ibu-ibu sosialita, bukan karena merasa takut atau malu tapi ibu-ibu itu pasti akan mengenali nya .

"Eh Ratisyah kan? " Tanya seorang ibu bersanggul tinggi yang melihat keberadaan Ratisyah membuat dia mau tidak mau menghampiri mereka .

"Ini pesanannya tante , pesanan yang lain mohon di tunggu ya " Ucap Ratisyah tanpa menjawab pertanyaan yang di tunggu ibu tadi , Ratisyah meletakkan dengan cepat agar segera menuju ke belakang .

" Kamu kerja disini ? Mama kamu udah miskin atau gimana? " Pertanyaan meremehkan itu menjadi bahan tawa ibu-ibu yang berkumpul membuat Ratisyah geram dalam hati dan hanya tersenyum tipis.

"Mohon maaf tante saya harus lanjut kebelakang dulu ya " Ratisyah langsung pergi begitu saja ,pertanyaan tak bermutu seperti itu tak wajib dia jawab bukan ? 

"Gue kayak nya gak bisa deh nganter pesanan" Ujar Ratisyah membuat Gantari tersentak dari lamunan nya  .

"Ya udah gak usah bantu duduk aja sama Arsyah sono" Sahut Gantari

"Gue mau nyuci piring aja deh di belakang" Ratisyah segera menuju dapur dan betapa terkejutnya ketika melihat piring yang bertumpuk-tumpuk membuat Ratisyah ingin menghilang dari tempat ini secepatnya , tapi lebih baik dia disini dari pada bertemu dengan ibu-ibu sosialita yang menyebalkan itu , lagian Ratisyah tidak habis pikir apa ibu zaman sekarang segaul itu hingga nongkrong di cafe anak muda ?

*****

Pukul 10.00 malam suasana cafe nampaknya masih sama ramai dan sangat berisik membuat Arsyah berdecak , dia sudah lama menunggu Gantari untuk segera pulang karena cacing di perutnya sudah meronta-ronta ingin di isi makanan , belum lagi satu manusia yang sudah tidur dengan nyamannya di kursi halaman depan cafe .

Plakk

"Haduh nyamuk nya banyak banget " Gerutu Arsyah menggaruk lengannya yang gatal .
"Ini Gantari kapan pulang sih " Gumam Arsyah beranjak dari kursi nya , menggerakkan badan agar bisa menghalau rasa bosannya .

"Sebenarnya kita tuh ngapain disini ?" Tanya Ratisyah dengan lesu yang sudah bangun karena mendengar suara pukulan Arsyah yang sedari tadi di gigit nyamuk .

" Iya juga ya , bukannya kita harus pulang dan menyelamatkan diri " Jawab Arsyah menatap Ratisyah .

"Mending kita tinggalin aja tu anak " Saran Ratisyah beranjak mendekati Arsyah . Jika mereka menunggu Gantari yang ada mereka akan mendengar omelan yang panjang .

" Lo berdua gak bisa kabur " Bisik Gantari yang tiba-tiba sudah berada di belakang membuat mereka kaget dan bergidik ngeri .

" Aaaa lo ngagetin gue " Ratisyah dan Arsyah saling merapat antara kaget dan siap untuk kabur .

*****

"Pokoknya mulai besok lo berdua gak ada yang boleh ikut gue ke cafe apa pun itu alasan nya gak boleh ikut , kalian itu udah SMA tapi kelakuan kaya anak kecil susah di bilangin tau gak ,lo pada denger apa yang gue bilangkan?lo berdua paham kan? " Tegas Gantari membuat mereka berdua hanya mengangguk bak patuh pada ucapan orang tua nya . Mereka kini berada di rumah Gantari karena perintah mutlak itu tak bisa mereka bantah , mau tidak mau atau suka tidak suka jika Gantari dalam mode "Mommy" Seperti ini membuat Arsyah dan Ratisyah hanya bisa diam dan menurut.

Keadaan hening melanda membuat Ratisyah bosan , " Gue laper" Gumam Ratisyah

"Sama" Sahut Arsyah.

"Gue juga laper deh lo berdua bisa gak sih ambilin gue makanan di da_"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAUDARA KOPLAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang