Chapter 3 : ulahnya bersin

6 3 0
                                    

Insiden kabur mereka bertiga tempo hari membuat ketiganya diam lesu dan membisu . Rencana nya gagal total karena papa nya Gantari tau lewat cctv yang di pasang belakang rumah Gantari .

"Gara-gara lo nih kita bertiga gak di kasih uang jajan kan seminggu lagi" gerutu kesal Arsyah menunjuk kearah Ratisyah yang sedari tadi hanya diam tanpa berniat untuk  menjawab.

Gantari berdecak dan menatap sengit kearah Arsyah , " Lo juga seneng kali diajak kabur"

"Gue gak pernah mintak kabur dan lo jangan pernah berpikir kalau gue seneng ngelakuin hal konyol lo berdua" cetus Arsyah dengan kesal beranjak pergi meninggalkan mereka berdua, lagi dan lagi Ratisyah hanya diam .

"Syah lo kok diem aja sih gara-gara lo nih Arsyah jadi marah kan , lo sih ah" Gantari juga pergi dari tempat duduk nya , saat ini hanya Ratisyah yang berdiam diri menikmati angin yang menerpa rambut nya. Tak ada niatan beranjak dari posisinya , suasana sepi itu sedikit menenangkan pikiran nya . Mereka bertiga di beri hukuman oleh orang tua mereka dengan mencabut fasilitas dan uang jajan mereka selama seminggu tapi tidak termasuk Ratisyah , orang tua nya hanya melengos tidak peduli selagi tidak merugikan papa dan mama nya Ratisyah.

Ratisyah menghela nafas , menundukkan kepalanya dan kembali menghela nafas , dia merasa hari ini terlalu berat , moodnya juga bahkan sangat buruk , dia terpikirkan oleh ancaman dari Mama nya apakah dia harus bersiap diri untuk di asing kan ?

"Kenapa harus gue? " Gumam Ratisyah sendu.

Ternyata dugaan nya benar dia harus mempersiapkan diri nya untuk kesendirian yang panjang.

*****
Arsyah kembali membuka cemilan yang sudah kelima kali nya untuk dia habisi , rasa jenuh dan hening membuat dia bosan , dia berada di Rooftop menikmati pemandangan siswa siswi yang berlalu lalang . Setelah dia yang meninggalkan kedua sahabat nya di taman dia merenung di sini memikirkan apakah dia keterlaluan atas ucapan nya? Dia tadi hanya terbawa emosi karena uang jajan dan mobil di sita oleh Bunda nya , tapi ketika dia berpikir lagi ini bukan hanya salah Ratisyah.

Gantari duduk di dalam kelas sembari memperhatikan guru di depan yang sedang menjelaskan materi , dengan seksama dia mencatat setiap hal yang penting tanpa ketinggalan sedikit pun , ketika bel istirahat berbunyi dia menghela nafas kemudian merapikan buku nya.

Gantari keluar kelas , melihat kanan dan kiri lorong mana yang harus dia tuju , ke kanan arah menuju kelas Arsyah atau kiri kelas Ratisyah .

"Kemana nih , tapi mereka kayak nya gak ada di kelas deh" Gumam Gantari coba memikirkan kemana dia harus pergi , dengan langkah pasti dia menuju ketaman belakang dimana tempat dia meninggalkan Ratisyah sendirian , tanpa di  sangka di sana sudah ada Arsyah dan juga Ratisyah .

"Woy" Teriak Gantari menghampiri mereka.

Arsyah menoleh dan Ratisyah hanya diam , "ngapain lo? " Tanya Arsyah sedikit ngegas.

"Gak usah ngegas gak ada motor nih" Jawab Gantari sedikit aneh membuat Arsyah berdecak.

"Duduk lo sini terus diem" Perintah Arsyah menarik paksa Gantari duduk di sebelah nya.

"Gue mau minta maaf soal ucapan gue tadi yang mungkin sedikit , sedikit aja ya keterlaluan sih" Ucap Arsyah menatap Ratisyah dan juga Gantari.

"Bukan dikit banyak tau , mulut lo itu perlu di gulain biar manis dikit ngomong nya " ujar Gantari menatap sengit kearah Arsyah , Ratisyah masih dalam mode yang sama yaitu diam .

"Lo kenapa sih syah diem muluk " Gantari menyenggol Ratisyah yang duduk di samping nya .

"Lo diem gini aneh syah kayak nahan berak lo" Ratisyah langsung menatap Arsyah merasa dugaan nya benar Arsyah tertawa membuat Gantari bingung.

SAUDARA KOPLAK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang