Decitan pintu terdengar ,dia berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui keberadaan nya tapi siapa sangka ternyata kehadiran nya sudah ditunggu.
"Zaneta! kemari,papa ingin bicara," tegas Auris ,papa Gantari yang menatap nya dengan amarah.
"Liat foto ini? Sudah semakin hebat kamu melanggar aturan saya,"kesal Auris melempar selembar foto berisikan dia dan kedua temannya berada di kantin sekolah saat mereka terlambat tadi pagi , rasanya dia ingin meminjam pintu kemana saja doraemon untuk saat ini tapi itu tidak mungkin."Jawab saya ! "Bentak Auris membuat Gantari terlonjak kaget dari lamunannya.
"Saya telat waktu itu," Jawab Gantari tidak menatap papa nya.
"Jadi itu alasan kamu? Kenapa kamu tidak langsung masuk kelas hah!"
"Kamu ini kenapa sih Zaneta ,selalu saja membuat mama dan papa kamu kecewa,contoh tetangga baru kita itu Rini ,dia selalu menjadi juara satu dan jadi kebanggaan keluarga nya ,bisa kamu contoh semangat dia nak?"sambung Stela ,mama Gantari .
Gantari menghela nafas kasar , selalu seperti ini di bandingkan oleh seseorang yang diri nya pun tidak tau, menatap papa dan mama nya dan bersiap mendengar ocehan selanjutnya dari mereka , gantari sangat lelah dia hanya ingin pasrah dan segera tidur .
"Papa dan mama tidak minta yang berat gantari hanya menurut menjadi kebanggaan kami , kamu boleh berteman dengan mereka tapi jangan ambil sisi buruk nya " Ujar mama gantari yang di setujui oleh papa nya membuat gantari lagi-lagi hanya bisa menghela nafas .
"Papa gak mau tau mulai besok tidak ada lagi yang namanya telat berangkat sekolah biar Papa yang akan mengantar kamu" Sambung Auris masih menatap tajam Gantari .
"Papa gak perlu nganter saya , soal keterlambatan saya hari ini saya minta maaf dan gak akan saya ulangi lagi " Gantari melihat papa dan mama nya dengan sorot sendu , menghela nafas pelan " Dan stop buat banding-bandingkan aku dengan orang lain " Lanjut Gantari berbicara sembari menunduk .
" Papa dan mama tidak membandingkan hanya saja _ "
Seketika suasana mencekam tadi langsung hilang ketika suara ketukan pintu menggema di ruangan itu , Auris mengernyit heran sejak kapan pintu utama rumah nya terbuka lebar yang sudah menampakkan seseorang yang tak di undang ke rumah nya ,seorang gadis dengan senyum manis menatap gantari dan seorang lagi yang melambaikan tangan.
"Permisi om tante , maaf lancang banget tapi dari tadi kita mencet bel gak ada yang buka pintunya ternyata pintunya gak di kunci " Ratisyah sedikit memberi paham kepada mereka yang sedang menatap dirinya , suasana menjadi canggung dan ratisyah hanya bisa tersenyum kikuk .
" Ada urusan apa kalian kemari? " Tanya Auris menatap tajam pada Ratisyah dan Arsyah. Seketika Arsyah meringis takut menggeser tubuhnya untik bersembunyi di belakang Ratisyah .
" Em mau ngajak Gantari belajar bareng om " Jawab Ratisyah dengan ragu sembari menyikut perut Arsyah meminta bantuan . " Bantuin bego " Bisik Ratisyah menoleh kebelakang menatap Arsyah . Arsyah langsung menggeleng dan menurunkan tinggi badannya agar tidak lagi terlihat .
" Bukannya kalian beda jurusan untuk apa belajar bersama " Cetus Auris yang lagi-lagi membuat Ratisyah kebingungan .
"Kami ada diskusi bareng , emang konsep nya beda kelas " Sela Gantari memberi bantuan kepada mereka yang merasa tersudutkan itu.
"Kalau begitu diskusi di kamar Gantari dan saya tidak mengizinkan kalian untuk keluar sebelum selesai berdiskusi " Tandas Auris yang di beri anggukan oleh ketiganya sebagai balasan .
Ratisyah langsung membawa Gantari memasuki kamarnya yang berada di lantai dua bersama Arsyah , sedangkan Auris dan Stela menatap tak suka pada kedatangan teman anak nya itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUDARA KOPLAK
Fiksi RemajaAwalnya cuma temenan , kemudian jadi sahabat dan sekarang jadi saudara . Di bilang saudara kandung bukan di sebut saudara sepupu juga bukan , apalagi saudara tiri cuma sekedar pengen bilang saudara aja . Dimana ada Gantari disitu ada Ratisyah dan di...