Setibanya di rumah dara angsung berlari memasuki rumahnya namun saat dirinya ingin memasuki kamar suara papa yudi membuat langkahnya terhenti
"Abis darimana kamu" ucap papa yudi
"Papa" ucap dara menangis sejadi-jadinya
"Ini apaan jawab dar,,, DARA" ucap papa yudi marah melempar tespek tersebut ke lantai yang ia temui lebih tepatnya mama Ine yg menemukan itu saat membersihkan kamar anaknya
"Maafin tata papa" ucap dara menangis memeluk kaki papanya
Papa yudi terdiam memalingkan wajahnya ia sangat kecewa kepada anaknya dan merasa gagal menjadi orang tua karena tidak bisa menjaga anaknya dengan baik
"Mama nggak nyangka sama kamu nak, tapi mau gimana lagi hiksss ini juga salah mama sama papa karena nggak bisa jagain kamu dengan baik, maafin mama sama papa ya nak" ucap mama Ine memeluk anaknya dengan erat
"Nggak mah, papa sama mama nggak salah ini salah tata maafin tata ma hikss" ucap dara membalas pelukan mamanya
"Panggil pacar kamu suruh bawa orang tuanya sekarang juga buat ketemu papa sama mama" ucap papa yudi berlalu memasuki kamar
"Hiksss maafin tata ma, kalau mama sama papa mau usir tata, tata pergi sekarang juga ma hikss" ucap dara pasrah
"Nggak nak kamu tetap Anak mama sama papa yang baik, Kita jaga sama-sama ya nak, kamu nggak sendirian disini ada mama sama papa, puput sama Zayn juga" ucap mama Ine mencium wajah anaknya
Hati orang tua mana yang tidak sakit melihat anaknya seperti sekarang, kecewa itu sudah pasti namun mama Ine tidak mau melakukan sesuatu hal yang bodoh ia ingin tetap selalu bersama anaknya bagaimanapun nantinya
"Udah panggil pacar kamu kesini sekarang kita bicarakan ini semua baik-baik mama samperin papa dulu, kamu istirahat dulu ya" ucap mama Ine mencium kening anaknya sebelum meninggalkan anaknya untuk menghampiri suaminya
.
.
.
.
Sedangkan di rumah sederhana yang berada di tengah-tengah padatnya kemungkinan penduduk nampak ramai oleh suara tangisan seorang ibu yang terluka hatinya saat mendengar pengakuan anak terakhirnya"Ibu nggak pernah ngajarin kamu untuk jadi laki-laki yang kurang ajar kaya gini, ibu selalu bilang sama kamu jaga dan sayangi perempuan bukan malah dirusak kaya gini ngerti kamu" ucap ibu Yuni yang kini berusia 48 tahun
"Maafin bima Bu" ucap bima berlutut di kaki ibunya
"Udah percuma kamu minta maaf ibu sudah kecewa sama kamu, ibu merasa gagal jadi orang tua , hiksss bapak astaghfirullah anak kita pak" ucap ibu yuni menangis sejadi-jadinya ia sangat kecewa terhadap anaknya yang ia percayai bisa menjaga dirinya kini malah merusak anak orang lain
"Sudah Bu, sudah mau gimana lagi ini semua udah terjadi sekarang kita siap-siap untuk ketemu keluarganya dara biar masalah ini cepat selesai" ucap bapak rudy
.
.
.Tak butuh waktu lama kini keluarga bima sudah sampai di kediaman keluarga Yudi Datau yg disambut langsung oleh mama Ine dengan hangat
"Silahkan masuk ibu, bapak" ucap mama Ine tersenyum hangat
"Terimakasih Bu" ucap ibu yuni memasuki rumah yang cukup mewah
Kini mereka sudah berkumpul di ruang tamu untuk membahas masa depan anak-anaknya nanti
"Bismillah sebelumnya saya dan keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan anak saya yang merugikan anak bapak saya dan keluarga ingin meluruskan masalah ini agar segera terselesaikan" ucap bapak rudy
"Sejujurnya saya sangat-sangat kecewa atas apa yang sudah anak bapak lakukan terhadap anak saya, namun mau gimana lagi ini semua sudah terjadi jadi saya sebagai orang tua dari dara hanya ingin meminta pertanggung jawabannya terhadap anak saya" ucap bapak Yudi Dengan tegas
"Sebenarnya saya minta maaf om, saya sadar apa yang kita lakukan itu salah, saya berjanji saya akan selalu menyayangi anak om dan akan bertanggung jawab sepenuhnya" ucap bima menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap semua wajah-wajah orang yang sudah ia kecewakan
"Jadi kapan kamu akan membuktikan omongan kamu untuk bertanggung jawab terhadap anak saya, karena ini masalah yang cukup serius yang tidak bisa dinanti-nanti lebih cepat lebih baik" ucap bapak Yudi
"Secepatnya om" ucap bima
"Maaf pak lebih baik kita tentukan tanggal pernikahan mereka dari sekarang kapan baiknya di laksanakan karena ini masalah yang cukup besar, sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak dan keluarga saya tau apa yang bapak rasakan, kecewa sudah pasti saya pun sama kita sebagai orang tua telah gagal menjaga mereka" ucap ibu Yuni
"Saya juga sebagai ibunya dara meminta maaf kepada ibu dan bapak,,, saya tau bapak juga pasti sama merasakan apan yang kita rasakan, saya ingin masalah ini diselesaikan dengan baik-baik tanpa ada yang merasa dirugikan perihal untuk tanggal pernikahan mereka saya serahkan kepada anak saya saja kapan dia siapnya" ucap mama Ine menatap anaknya yang kini tengah menundukkan kepalanya sama seperti bima dirinya tak berani menatap orang-orang yang sudah ia kecewakan
"Gimana nak kapan kamu siapnya" ucap papa yudi
"Aku terserah papa, mama saja" ucap dara menggenggam tangan bima cukup erat
"Yasudah saya mau Minggu depan kita adakan acara akad nikahnya karena lebih cepat itu lebih baik" ucap Yudi Datau
Dara merasa bersyukur sekali karena orang tuanya cukup mengerti apa yang ia rasakan, ia pikir orang tuanya akan mengusirnya seperti di sinetron-sinetron yang dia lihat namun ternyata orang tuanya merangkulnya dalam keadaan terpuruk seperti ini, walaupun dia tau pasti orang tuanya kecewa
Karena orang tua mana yang tak sakit dan kecewa melihat masa depan anaknya hancur seperti ini
Mari kita jaga diri untuk tidak melakukan sesuatu hal yang dapat merugikan diri kita sendiri karena rasa cinta
.
..
.
.Bersambung
Maaf ya semuanya kalau cerita dan alurnya ngga jelas, aku bikin cerita ini hanyalah sebagai hiburan dan aku izin memakai Nura, Angga dan farrell sebagai pemeran karakter di cerita ini
Tidak ada maksud untuk menjelekan atau menjatuhkan nama baik siapapun disini
Semoga penggemar dua hati biru menyukai dan memahami bahwa ini hanyalah karangan imajinasi saja
KAMU SEDANG MEMBACA
my little family (Angga, Nura dan farrell)
General Fictionbagaimana jika sepasang orang tua muda mengurus anak dan membina rumah tangga tanpa ada persiapan apapun penasaran sama ceritanya langsung aja baca ya