part 5

16 1 0
                                    

Tak terasa kini kandungan dara sudah memasuki usia 9 bulan yang dimana dalam hitungan hari atau jam ia akan melahirkan

"Alhamdulillah ya hasil kerja keras kita selama ini akhirnya terkumpul" ucap dara saat menghitung tabungan untuk persalinannya nanti

Dara selalu menyisihkan uang yang bima kasih kepadanya, dan sebagian dari hasil ia selama kerja di laundry dan berjualan makanan ringan

"Terkumpul berapa Ra,semuanya" tanya bima sejujurnya dia merasa khawatir akan kekurangan dana untuk persalinan istrinya kemana dia harus mencari kekurangannya mana mungkin dia harus meminta kepada orang tuanya dan mertuanya

Sudah cukup selama ini dirinya selalu merepotkan mereka, apalagi perihal keperluan anaknya sudah tercukupi oleh orang tua,kakak, dan mertuanya

Hingga bima dan dara tidak perlu membelinya lagi, karena semuanya sudah lengkap bahkan stroller pun kak Dewi yang membelikan katanya itu hadiah untuk anaknya

"Alhamdulillah semuanya terkumpul 4 juta, tapi cukup nggak ya" ucap dara menatap wajah suaminya ia juga memiliki ketakutan yang sama seperti suaminya

"Semoga aja cukup ya,,, tenang kamu nggak perlu mikirin itu, yang penting nanti persalinan kamu lancar dan dedenya sehat" ucap bima mengelus perutnya istrinya yang sudah membesar

"Amiin makasih ya baba sudah bekerja keras demi aku sama Dede" ucap dara mengecup pipi suaminya

"Sama-sama sayang, inikan udah kewajiban aku sebagai seorang suami" ucap bima tersenyum

Kini bima merasakan apa yang di rasakan oleh orang tuanya, ternyata menjadi kepala rumah tangga itu tidak mudah apalagi perihal mencari nafkah itu sungguh bima akui sangat lah susah
apalagi dirinya hanya lulusan SMA, tapi ia bersyukur walaupun hanya bekerja sebagai tukang penjaga mandi bola tapi gajihnya cukup untuk menghidupi istrinya

.
.
.
.

Dara duduk di atas tikar mengelus perutnya ditemani oleh ibu Yuni dan juga mama Ine yg sedang mempersiapkan perlengkapan untuk persalinan, jaga-jaga bila tiba-tiba saja dara ingin melahirkan mereka bisa langsung pergi ke rumah sakit terdekat

"Gimana Ra, mulesnya dah sering" tanya mama Ine

"Belum terlalu sering mah" ucap dara

"Nih minum dulu Ra" ucap bima duduk di samping dara seraya menyodorkan segelas teh Manis

"Makasih bim" ucap dara langsung meminumnya

"Sama-sama Ra, mama ngindep disini kan" tanya bima kepala ibu mertuanya

"Iya jaga-jaga soalnya kalau orang hamil itu suka nggak bisa di prediksi ngga, apalagi dara udah ada kontraksi pasti nggak lama lagi lahir" ucap mama Ine

Mama Ine sebenarnya merasa khawatir apakah anaknya akan melahirkan di usia yang cukup muda,, tapi mama Ine percaya pasti anak kuat dan bisa melahirkan cucunya dengan sehat

"Iya benar itu, kalau mulesnya udah sering bilang ya Ra" ucap ibu Yuni

"Iya Bu, eh ma itu papa, Puput sama Zayn gimana ngindep disini juga" tanya dara

"Iya, mama suruh pada pulang malah nggak mau, nggak sabar katanya pengen cepat ketemu sama Dede Bayi" ucap mama Ine tersenyum

Ia sebenarnya sudah menyuruh suami dan anak-anaknya untuk pulang terlebih dahulu, nanti jika dara sudah lahiran baru lah ia akan memberitahu suaminya untuk pergi ke rumah sakit, namun mereka semua kekeh ingin tetap disini menemani sampai dara lahiran

Apalagi ini merupakan kelahiran cucu dan juga keponakan pertama bagi mereka, sudah jelas kehadirannya banyak dinanti-nantikan oleh keluarga mereka

"Wah rame dong" ucap dara tersenyum

my little family (Angga, Nura dan farrell)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang