LIAB-8

124 32 14
                                    

7 tahun kemudian...

Di salah satu cafe, sedari tadi seseorang yang ada di sana tak henti-hentinya menggerutu, pasalnya sudah berapa lama ia menunggu, namun orang yang di tunggu belum juga menunjukkan batang hidungnya.

"Riri-yaa! Kenapa lama sekali." Gerutu seorang gadis dengan wajah cemberutnya.

"Mianhae, tadi ada pelanggan terakhir yang mendadak sekali minta revisi design, hah aku jadi terlambat.."jelas Riri dengan wajah memelas nya.

Ia jadi merasa tidak enak dengan teman-teman nya yang pasti telah menunggu sangat lama.

Kini rita dan beberapa temannya saat ini sedang berkumpul seperti biasa.

Setelah penat seharian bekerja, di hari sabtu sore seperti ini adalah hal wajib bagi mereka untuk berkumpul, mengingat saat minggu adalah hari libur mereka.

"Ahyeon belum datang juga?" Tanya Riri menatap satu-persatu temannya, namun menyadari bahwa masih ada yang kurang.

"Belum, tapi tadi dia mengirim pesan katanya sudah di jalan, di anterin oleh bosnya 'katanya'.." jawab asa ngasal kemudian di lanjutkan oleh cekikikan khasnya.

"Hum? dianter oleh bosnya? Baik sekali.." Ucap Riri yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya.

"Tapi lebih tepatnya menebeng sih dengan bos nya." ucap rora yang duduk di samping Riri menimpali.

Setelahnya di lanjutkan oleh ketawa ngakak nya dengan asa.

Riri hanya menggeleng melihat tingkah laku kedua temannya tersebut.

Akhirnya sambil menunggu ahyeon datang, mereka bercakap-cakap ringan seperti biasa, bertanya kabar dan sekaligus bercerita bagaimana pekerjaan mereka dalam satu pekan ini.

Sharing seperti ini sudah biasa mereka lakukan selama beberapa tahun ini.

Selain mempererat silaturahmi, juga mengawetkan pertemanan mereka.

"Hei, sorry guys aku telat."

Sedang asik berbincang, akhirnya yang di tunggu sedari tadi datang juga.

"Yakk kenapa lama sekali? Waktu menggosip kita kan jadi berkurang,"ucap rora yang langsung di angguki oleh asa.

"Hehehe mianhae baby, biasalah macet."ucap ahyeon yang langsung duduk di depan pharita seperti tanpa dosa.

"Katanya dianterin sama bos? Di mana orangnya?"ucap asa penasaran sambil celingak-celinguk mencari.

"Ya pulanglah, aku kan hanya menebeng hehe.."Ahyeon nyengir sambil meletin lidahnya.

"Yahh kirain sudah masuk ke tahap pdktan, dan mau di kenalin ke teman-teman.."ucap rora sambil mengibaskan tangannya.

"Yakk kau pikir semudah itu menggandeng bos hum?" Ucap ahyeon menepuk kecil bibir rora, orangnya tampak kesel.

Kekesalan ahyeon tersebut membuat yang ada di sana jadinya tertawa.

"Emm yoen-ah, ini design yang kau minta buat gaun pengantin kakak sepupu hari itu, bagaimana? Apakah sudah cocok?" Riri menyerahkan beberapa kertas sketsanya pada ahyeon.

Ahyeon langsung melotot di tempat.

"Astaga ri! Ini bagus sekali. Tidak salah memang aku selalu percaya dengan rancangan mu, wahh.." setelah beberapa saat melihatnya, ahyeon senang sekali dengan hasilnya.

Rita, saat ini memang sedang merintis usaha butik. Ia juga sekaligus sebagai perancangnya.

Walau masih baru, namun ia sudah memiliki beberapa pelanggan tetap.

"Ahyeon-ssi.."

Ahyeon yang sedang tertawa dengan teman-teman nya, sontak menoleh ke belakang, saat tiba-tiba ada seruan dari seseorang menyeru namanya.

Yang lainnya juga langsung ikut menoleh bersamaan ke arah sumber suara tersebut.

"Ini blazer mu ketinggalan di mobil saya," ucap seseorang sambil memberikan blazer hitam milik ahyeon.

Ahyeon langsung berdiri dan mengambil blazernya.

"Ah bos saya lupa. Terima kasih banyak." Ucap ahyeon sedikit merunduk beberapa derajat sebelum kemudian ia menoleh ke arah teman-temannya.

"Oh bos. Emm ini teman-teman ku. Guys.. perkenalkan ini bos ku di perusahaan, Mr. Kawaii Ruka.."ucap ahyeon mengisyaratkan untuk teman-temannya bangun, dan berkenalan dengan atasannya itu.

Asa dan rora tersenyum manis melihat bos nya ahyeon, yang mana memang sangat tampan sesuai dengan cerita-cerita ahyeon selama ini.

Yang mana kini bos tampan itu sedang memakai kemeja putih dengan dua kancing teratas sudah lepas, bagian lengannya sudah dilipat sampai batas siku.

Terkesan tidak formal, namun tetap terlihat maskulinitas nya.

Ruka tersenyum ramah pada dua orang tersebut dan ketika netranya bertubrukan dengan salah satu yang masih duduk di sana, ia sedikit terkejut.

Namun dengan cepat kembali seperti biasa saat rita langsung memutus kontak mata di antara mereka.

"Rita.." lirih ruka tentunya tidak akan ada yang mendengarnya.

Ia masih belum percaya di depannya adalah sosok rita yang dulu pernah ia sakiti.

Rita masih berdiam di tempatnya tak peduli dan tak berniat menoleh ke arah ruka sedikit pun.

Ia menyeruput kopinya dengan santai.

Sedangkan teman-temannya masih heran dengan sikap rita yang acuh tak acuh pada ruka.

Bahkan ahyeon sendiri jadinya merasa tidak enak, apalagi bosnya itu malah sedikit pun tidak mengalihkan perhatiannya dari Rita.

"Rita.. apakah kau masih mengingat ku?"ruka berusaha untuk menarik perhatian rita.

Jangan tanya bagaimana ekspresi ketiga orang yang menyaksikan itu, tentu saja mereka speechless kok bisa bosnya ahyeon mengenal Riri.

Rita tidak berniat menjawab, ia asyik mengutak-atik ponselnya.

Rora menyenggol Rita dengan sikutnya, berharap rita menjawab pertanyaan ruka, bos tampan nya ahyeon.

Rita tetap tak bergeming.

"Dengan diamnya kamu, berarti kamu masih ingat dengan ku kan Rita..."ucap ruka tersenyum kecil.

Rita tetap diam, berusaha tidak terpengaruh oleh omongan orang didepannya tersebut.

"Aku harap kamu juga masih mengingat dengan kejadian kita di Puncak saat itu, disaat kita tidur bersama.."

Byurrr!

Rita berdiri dan langsung menyiramkan cairan kopi dingin miliknya ke Ruka.

Tatapannya penuh amarah dan sakit hati.

Teman-temannya langsung tercengang dengan tindakan rita. Ruka memejamkan matanya, merasakan cairan dingin yang membasahi tubuhnya.

Ia begitu terkejut dengan tindakan tiba-tiba rita. Namun, tak lama ia membuka matanya dan tersenyum miring ke arah rita.

"Kamu masih ingat ternyata," ucapnya dengan mengusap tubuh bagian depannya yang basah karena kopi.







































Annyeong yeorobun!!

Karena kemarin ga up, hari ini up 2x.

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA.

JAN LUPA⭐

Love is a Bastard (rupha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang