bab 4 🔞🔞

167 9 0
                                    

Mereka sudah tergeletak di kasur milik Muthe.

"Ayangg pelukk." Manja Muthe.

Tian yang mendengar perkataan itu langsung menarik Muthe ke dalam pelukan Tian.

"Nyaman." ucap Muthe.

"Kamu bilang apa Muthe?."

"Nyaman sayang." Jawab Muthe.

Tian yang mendengar perkataan itu langsung mencium kening Muthe.

"Aku juga nyaman di dekat kamu."

Tian mencium rambut Muthe yang masih ada aroma shampo Muthe.

"rambut kamu wangi yang."

"Iyaa dongg." Sambil memonyongkan bibirnya.

"Bisa biasa aja ga bibirnya?."Suruh Tian.

"Kenapa sihh emangg,ga bolehh." sambil memonyongkan bibirnya lagi.

"nanti gw cipok tau rasa Lo."

Muthe yang langsung mendengar perkataan Tian langsung mendekati wajah Muthe ke wajah Tian,sambil memonyongkan bibirnya kembali.

"Nih cipok aja kaga takut gw." Ucap Muthe yang menantang Tian.

"Nantangin Lo,entar nyesel kaga?."

"KAGAK." Ucap Muthe tegas ke hadapan Tian.

"Ya Ampunn punya pacar kok nantangin amat sih entar hamil baru tau Lo." Ucap Tian yang mengejutkan Muthe.

"Mau Lo hamil di luar nikah hahh?." Tanya Tian.

"Silahkan siapa yang ngelarang?." Jawab Muthe.

*Ya Allah cobaan apa lagi ini,tahan aku ya Allah.*

"Ga berani kan Lo?." Muthe masih saja menantang Tian."

"Ga ah entar Lo hamil
sebelum waktunya."

"Gapapa kali orang kita udah di restuin kan bunda sama papa kamu kan udah tau kan?."

"Tau dari mana kamu?." Heran Tian.

"Aku denger tadi kamu pas lagi teleponan sama papa kamu, udah lah Lo aja ga berani kan." Muthe yang masih saja menantang Tian.

*Hufft maafkan Tian ya papa, bunda* omongan di dalam hati Tian.

"Pengecut Lo Tian." Ucap Muthe yang terakhir kali nya ia menantang Tian.

"Are you ready babe?." Tanya Tian, dengan nada nafsu nya.

"Yeah I'm ready babee." Jawab Muthe.

Tanpa mikir panjang Tian langsung menindihkan tubuhnya Muthe,dan berciuman saling membalas
Lumutan dan sesekali Tian mengigit bibir Muthe biar ada akses lidahnya masuk ke dalam mulut muthe.

Ciuman biasa itu berubah menjadi lumutan panas sesekali Tian meremas payudara besar milik Muthe yang masih terlilit piyama nya.

"Awwss sakitt pwwlaan pwelan syangg" sedikit desahan yang Muthe ucapkan, membuat Tian mendengar desahan pacar nya itu menjadi nafsu yang memuncak.

Tian yang langsung membuka kancing piyama milik Muthe satu persatu
Hingga saat dimana Muthe sudah tidak memakai piyama tersebut dengan sisa bra yang Muthe gunakan.

Tian yang sangat nafsu itu pun langsung membuka bra milik Muthe,dan terlihat gunung kembar yang besar milik Muthe.

"Waww so beautiful." Ucap Tian.

"Jangan di liatin sayang aku malu." Ucap Muthe yang langsung menutup gunung milik nya itu.

"Jangan di tutup sayang."Tian langsung menahan Tangan Muthe untuk tidak menutup gunung kembar nya.

Tanpa mikir panjang Tian langsung menerjam nipple milik Muthe yang berwarna pink itu,Tian seperti bayi kehausan.

"Awss shayhangg shakhitt jhanghang kencheng kenchengg"desah Muthe.

Tian yang mencium dari kening Muthe sekarang sudah turun ke leher yang putih itu lalu Tian menurunkan cium itu ke pundaknya lalu beralih ke gunung milik Muthe lanjut ia turun ke perut milik Muthe.

Tian yang langsung merosotkan celana pendek yang Muthe gunakan.

Sekarang Muthe hanya mengunakan celana dalam nya, Tian yang iseng pun langsung memegang area intim milik Muthe,Muthe yang berasa area intim nya di pegang itu Marasa geli dan mendesah

"Ahkk sahkittt" Muthe mendesah pelan(btw kamar Muthe kedap suara yagesya)

Tian yang merasa nafsu nya sudah memuncak ia merosotkan celana dalam milik Muthe.

Tian pun langsung melanjutkan ciuman tadi,ia bermulai dari perut Muthe lanjut ke area intim nya Muthe.

"Surgaa." Ucap Tian yang melihat area intim milik Muthe,"sayang ih jangan di liatin lohh,aku maluu." Ucap Muthe.

Tian langsung memegang area intim Muthe "udah basah sayang." Ucap Tian yang langsung menjilati area intim Muthe.

"Akhhhh sahkittt sahyangg" Muthe menarik rambut milik Tian dan menggigit bibir bawah milik nya agar mengurangi rasa sakitnya.

"Sayang ini masih permulaan loh, kok udah kesakitan sih payahh." Ucap Tian.

"Ehh gak kok Belum sakit kokk." Muthe tersenyum kesakitan.

"Masaa?? Aku lanjutin yah kalo belum sakit." Ucap Tian yang langsung melepaskan celana nya.

Muthe yang melihat ada jendolan di balik celana Tian merasa ketakutan.

Ia langsung menutup tubuh nya dengan selimut,tapi dia tidak sempat karena selimut itu sudah di tarik oleh Tian, Muthe yang merasa ketakutan itu menanya kepada Tian.

"I-itu m-muat??." Gugup Muthe.

"Pasti muat sayang." Dengan nada nafsu nya.

"Aku masukin ya sayang tahan ya,ini sementara aja kok sakit nya nanti juga enak okkk." Tian meyakini Muthe.

Jleb

"Egghh swakitttt akkkhh." desahan Muthe yang di dengar oleh Tian langsung mempercepat tempo nya.

Plok
Plok
Plok

"Awwsss akkkkhhh egghhh Thian sahkittt" ucap Muthe yang kesakitan.

"Sayang punya mu sangat sempit,sabar ya sayngg."

Punya Tian pun akhirnya masuk dengan sempurna, langsung saya Tian mempercepat tempo nya.

Plok
Plok
Plok

"Igghhh sahkitt bhaabee." Desah yang lumayan kencang Tian mendengar desahan Muthe langsung mempercepat tempo nya.

Plok
Plok
Plok

"Ohhww sh!!ttt ehnaakkk babeee." Ucap Muthe.

"Babee ahhku mauu kweluarr." Lanjut Muthe.

"Sabar babe kita barengan tapi di luar yaa." Balas Tian.

Crott
Crott
Crott

(Mereka mengeluarkan nya di luar jadi aman)

Tian menaruh cairan itu di atas badan Muthe dan menjilati nya.

"Sayang ih ga jijik?."tanya Muthe.

"Gaa lah Buat apa jijik." Jawab Tian.

Dan Tian menjilati sisa cairan nya di area intim Muthe.

"Awsss tiann shakhitt,masih perih lohh!!."

"Hehe maaf sayang."

"Makasih ya sayang." Ucap Tian dan mencium kening Muthe.

"Sama-sama babee." Bales Muthe.

"Goodnight sayang i love you." Ucap Tian.

"I love you more." Balas Muthe.












Udah dulu ya ges adegan 🔞
Soalnya tangan author Tremor tulis cerita ini soalnya, baru pertama kali buat cerita kaya gini
Bantu vote+follow dan komen yaa

Keluarga Cemara ChrisMuthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang