02 kesal

1.9K 137 3
                                    

sesampainya di rumah Zoya keluar dari mobil berjalan dengan kaki yang menghentak ke lantai.

hari ini adalah hari yang paling menyebalkan menurut Zoya, dari bertemu dengan si tembok dan menunggu jemputan yang lama.

Zoya melangkah menuju ke kamar yang berada di lantai atas, bunda chelsea yang melihat raut kesal dari anaknya menatap bingung.

"kenapa?" ucap chelsea kepada suaminya, "aku telat menjemputnya dan dia marah"

chelsea tertawa pelan, "tidak apa biar aku yang membujuknya, dia memang gampang ngambek"

Raden javas pandegas (ayah Raden) tersenyum lalu mengecup pucuk kepala sang istri.

"terima kasih kalau begitu aku ingin mandi dulu" ucapnya, chelsea mengangguk.

raden berjalan ke kamar untuk mandi chelsea masih setia menatap kepergian suaminya, dia menghela napas lalu berjalan menuju ke kamar milik anaknya.

tok! tok! tok!

"sayang buka ayo ini bunda"

tidak ada sahutan dari dalam membuat dia harus banyak banyak bersabar.

"Zoya ayo buka bunda mau masuk"

ceklek!

chelsea melihat wajah anaknya yang cemberut, dia tertawa pelan lalu berjalan masuk ke dalam kamar Zoya.

dia duduk di tepi kasur dengan terus menatap putranya, "sini duduk bunda mau ngomong sama Zoya" ucapnya sambil menunduk tempat di sampingnya.

Zoya berjalan menghampiri bunda chelsea lalu duduk disebelahnya, "kenapa bunda?"

"Zoya marah ya dengan ayah?"

"...."

"tidak seharusnya Zoya seperti itu ayah cape habis bekerja dan dia dari kantor langsung jemput Zoya, apa Zoya tidak kasihan dengan ayah?"

"Zoya... maaf Zoya minta maaf" ucapnya sambil menunduk, dia tahu dia salah tidak seharusnya dia seperti itu.

chelsea tertawa, "minta maaf ya sama ayah, ayah sedih kalau Zoya marah dengan ayah"

Zoya menatap wajah bundanya dengan senyuman manis namun teduh, "iya bunda"

"besok jadwal kamu kontrol kan sayang?"

tiba tiba wajah Zoya menjadi murung, "iya bun nanti bunda temenin Zoya ya?"

"pasti sayang, ya sudah ayo turun terus makan siang ayah pasti lagi nunggu di bawah"

"iya bunda"

"ya sudah bunda turun dulu nanti kamu juga turun ya" ucap chelsea, Zoya mengangguk.

setelah kepergian bunda chelsea wajah Zoya menjadi sedih, "Zoya pengen sembuh Zoya tidak mau penyakitan"

"tuhan tolong bantu Zoya buat sembuh ya Zoya cuman ingin seperti yang lainnya" ucap Zoya dengan nada bergetar menahan tangis.

dia menghela napas panjang lalu berjalan menuju ke bawah menuju ke meja makan.

sampai di bawah di sana terdapat kedua orang tuanya yang sedang menatapnya dengan senyuman manis seperti biasa.

"ayo makan" ucap bunda chelsea, mereka akhirnya makan siang dengan diam.

selesai makan Zoya duduk di ruang tengah bersama kedua orang tuanya, mengobrol dan bercanda bersama dengan keluarga adalah harta yang paling berharga. namun tidak semua orang bisa.

"bunda Zoya bisa sembuh bukan?" ucap Zoya tiba tiba membuat kedua orang tuanya menoleh menatap putranya yang sedang menatapnya dengan senyum cerah.

chelsea menatap anaknya dengan teduh, "pasti kamu pasti bisa sembuh, berdoa saja ya?"

TARUHAN || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang