sudah terhitung 1 bulan naren berada di rumah sakit naren mengalami koma karena efek dari obat tidur itu apalagi keadaanya yang sedang drop.
cahaya putih menyapa indra penglihatan pemuda itu, naren perlahan membuka matanya. semuanya kosong dan putih terasa sangat hampa sedetik kemudian bibirnya membentuk sebuah senyuman yang terlihat sangat manis dan tulus dikala matanya menatap pemuda yang sangat dia rindukan.
Zoya, iya Zoya berada di sana dengan menggunakan baju serba warna putih. dia sedang tersenyum menatap ke arahnya, naren berlari menghampiri Zoya lalu langsung memeluk tubuh itu dengan erat.
"Zoya maaf.. maaf jangan tinggalin aku lagi ya"
"kenapa?"
naren mengernyit bingung dengan jawaban Zoya.
"kenapa kamu jahat sama aku naren, akau salah apa sama kamu? aku tulus cinta sama kamu tapi inikah balasan kamu kepadaku?"
"tidak Zoya itu tidak benar, aku menyukaimu ayok kembali aku akan memperbaiki semuanya"
Zoya menggeleng membuat air mata naren jatuh begitu saja, naren sebenarnya tidak ingin menangis tapi entah kenapa air matanya jatuh begitu saja.
"tapi itu akan sia sia naren, semuanya sudah terlambat"
"tidak Zoya tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya, kumohon kembalilah padaku... aku mencintaimu sangat mencintaimu"
"aku juga mencintaimu sangat mencintaimu"
whusssh
"naren jangan sakit aku benci melihat orang yang aku sayangi jatuh sakit, jangan lupa makan yang teratur. aku pergi dulu sampai jumpa... sayang"
tiba tiba tubuh Zoya menghilang dalam sekejap naren menunduk dalam, rasanya dia ingin mati saja. rasa sakit ini terlalu menyiksanya, kalau mati adalah pilihan yang terbaik untuk menghilangkan rasa sakit naren akan memilih mati untuk membuat dirinya tenang.
tiba tiba badannya ditarik oleh lubang hitam membuat tubuh naren terseret masuk kedalam lubang itu sampai...
"hah... hah.. dimana Zoya? buna tadi Zoya dia––
grepp
"sudah naren jangan memikirkan orang lain pikirkan kesehatanmu dulu"
"tapi grandma tadi naren bertemu dengan Zoya, dia sangat cantik dengan pakaian putihnya"
'chelsea bukankah ini sudah cukup. anakku sudah sangat menderita, aku sebagai orang tuanya tidak tega melihatnya. bagaimana pun juga dia tetap anakku' batin gevano yang melihat naren sedang menangis di dekapan mama liza.
•
•
•
sudah terhitung 3 bulan setelah kepergian Zoya naren jadi lebih tertutup, kalau dulunya dia sering tersenyum namun sekarang senyuman itu hilang bagaikan di telan oleh bumi.
bahkan gevano saja tidak bisa mengembalikan senyuman anaknya sendiri, Kalingga? dia sama menyerahnya dengan gevano bagaimana pun caranya itu tidak akan bisa kalau bukan orangnya langsung yang membuat naren tersenyum. tentu saja itu Zoya. hanya Zoya yang mampu mengembalikan senyuman lebar naren.
"boss lu oke kan?"
"cih setelah semua yang kalian lakukan kalian masih bertanya keadaan gua? apa kalian tahu kalau dampaknya akan sangat buruk seperti ini?! gua sekarang jadi pembunuh sialan, gua jahat gua iblis! gua sudah bunuh orang yang ternyata tulus mencintai gua dan ini semua salah lu semua, SEMUA TERJADI KARENA DARE SIALAN DARI KALIAN!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/378508887-288-k906888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TARUHAN || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]
Genç Kurgubaca yang om duda anak satu dulu karena ini lanjutan dari cerita itu! bantu promosiin juga ya pren 😉 ❗ "gua suka sama si boncel? cih gak akan!" Narendra. ---------------------------- Narendra Seno Tirtayasa siapa sih yang tidak kenal dengan pemuda...