09 beneran suka?

833 66 1
                                    

Zoya sedang belajar seperti biasa dia mengerjakan soal bahasa inggris yang di berikan oleh mis renata, umur beliau sudah 40 tahunan.

dia termasuk guru yang banyak di sukai oleh murid muridnya karena sifatnya yang tidak pemaksa dan juga jarang sekali memarahi muridnya, maka dari itu dia di sukai.

"apa sudah selesai?"

"SUDAH MIS"

"kalau begitu kumpulkan di depan ya mau mis nilai" ucap mis renata sambil tersenyum kepada murid muridnya.

mereka langsung pada maju untuk mengumpulkan tugasnya.

"kalian boleh istirahat, sebentar lagi juga bel bunyi"

"BAIK MIS RENATA"

para murid keluar dari kelas menuju ke kantin, Zoya juga sama dia ke kantin bersama dengan kedua temannya.

di perjalanan Zoya selalu di gandeng oleh Lala sedangkan rakhel berjalan di belakang mereka, sudah seperti pengawal saja ya.

"lu beneran pacaran sama ka naren ya?"

"tidak, mana ada!"

Lala tersenyum mengejek, "masa~~ tapi lu suka kan sama ka naren?"

wajah Zoya memerah mendengar ucapan Lala, memang benar Zoya menyukai naren tapi dia juga tidak tahu sejak kapan perasaan suka ini muncul.

"sudahlah jangan terus menggodanya" ucap rakhel.

"lucu tahu zoya kalau sedang malu"

sampai di kantin Zoya tidak sengaja bertatapan dengan naren membuat dirinya dengan cepat mengalihkan pandangannya, naren tersenyum.

Haikal mengikut lengan Rion, Rion yang memang dasarnya peka langsung tersenyum menatap naren.

"ekhem kayak nya bos kita beneran suka sama si Zoya Zoya itu" ucap Rion menaik turunkan alisnya, naren memutar bola matanya malas.

dia tidak menjawab dia menghampiri meja yang di tempati oleh Zoya, dia duduk di samping Zoya.

"n-naren ngapain?"

"duduk sama lu, apa lagi?" ucap naren menatap wajah Zoya sambil bertumpu pada tangannya membuat wajah Zoya memerah sampai ke telinga.

"ekhem kayak nya kita ganggu ya khel, ayo kita pindah meja saja" ucap Lala berdiri sambil menarik lengan rakhel.

saat tepat di samping naren rakhel membisikkan sesuatu, "sampai lu sakitin dia, lu berurusan sama gua" ucap rakhel berbisik.

naren hanya acuh tidak berniat menanggapi ucapan gadis itu, rakhel dia tidak takut dengan siapapun. walaupun jabatan mereka setinggi langit kalau dia salah dia berani menghajar orang itu sampai habis.

"makan apa?"

"mie ayam, kamu mau?" ucap Zoya, naren menggeleng sambil tersenyum.

"enak tahu cobain deh"

Zoya menyendokkan mie ayam lalu menyodorkan ke arah naren, pemuda itu langsung membuka mulutnya lebar dan..

happ

"enak kan?!"

"hm enak"

Zoya tersenyum lalu lanjut makan, sedangkan di meja seberang lebih tepatnya di meja yang di tempati geng naren mereka semua pada saling tatap menatap.

"sudah gua duga sih kalau dia beneran suka" ucap Rion.

"lagian Zoya cantik anjir" ucap Haikal.

"lu lebih cantik" ucap Dito membuat semuanya menatap ke arahnya.

"maksud lu?" ucap Haikal bingung, Dito langsung kikuk. sialan kenapa harus keceplosan segala.

"a-ah gak gua lagi nyanyi haha.. iya nyanyi" ucap Dito menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Rion menatap remeh Dito membuat pemuda itu menatap Rion kesal.

"lu bo––– mphh!"

Dito membekap mulut Rion yang akan kembali berbicara, dia tahu kalau sesuatu yang di keluarkan dari mulut Rion akan menimbulkan bencana.

KRINGG!!!

"yahh padahal masih mau makan" ucap Zoya dengan wajah cemberut, naren terkekeh lalu mengusak rambut Zoya.

"makan saja"

Zoya menggeleng, "nanti di marahin sama guru mapel, ya sudah aku duluan ya" ucap Zoya lalu berlalu ke kelas meninggalkan naren yang masih setia menatapnya.

"gua gak suka lu Zoya, maaf"

puk

"sudah gak ada!"

naren menatap si pelaku yang menepuk bahunya dengan keras, dia memilih abai dan menuju ke kelas.

semua murid sudah pulang di rumah masing masing kecuali Zoya, lagi lagi dia harus menunggu jemputan yang selalu telat.

Zoya menunggu di depan gerbang, matanya tidak sengaja menatap naren yang sedang berbincang dengan cewe, cewe itu cantik tapi pakaiannya ketat sekali.

Zoya kesal tapi kenapa bukankah mereka tidak memiliki hubungan.

"dada Zoya sakit tapi kenapa?"

Zoya memilih tidak menatap mereka lagi, tak lama akhirnya sopir datang Zoya langsung masuk tanpa mengatakan sepatah katapun.

"maaf ya tadi paman ke bengkel dulu"

Zoya tersenyum, "tidak apa paman Zoya ngerti kok"

sedangkan disisi naren pemuda itu sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarahnya.

"lu gak usah deketin gua lagi bisa gak!"

"gak bisa aku suka sama kamu!"

"gua gak suka sama lu sialan!"

naren mendorong cewe itu sampai menjauh darinya setelah itu dia menjalankan motornya meninggalkan Airin yang sedang menatapnya sambil mengepalkan kedua tangannya.

"gua tahu lu sedang dekat dengan adek kelas satu itu, lihat saja lu. gua bakal balas!" gumamnya sambil tersenyum smirk.

naren memasukkan motornya lalu masuk ke dalam, baru masuk sudah di suguhi pemandangan Daddy dan bunanya yang sedang bermesraan di ruang tamu.

naren berdecak malas, gevano yang melihat kedatangan anaknya langsung melepaskan rangkulan Kalingga darinya.

"sudah pulang ka?"

"sudah bun, naren ke kamar dulu ya mau ganti" ucap naren lalu berjalan ke kamar.

sepulang sekolah Zoya dan kedua orang tuanya sekarang sedang berada di rumah sakit.

keadaan Zoya sudah lebih dari kata baik, penyakit leukimia bisa sembuh asal selalu rutin berobat.

"semangat untuk sembuh ya Zoya" ucap dokter sambil tersenyum.

"iya dokter, makasii hihi"

"gemasnya"

setelah selesai kemoterapi Zoya kembali pulang sebelum pulang Zoya ingin mampir ke restoran favorit nya.

akhirnya mereka mampir di resto untuk makan malam.

TBC.

maaf kalau ada typo 😉😉

TARUHAN || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang