(05.) kesengsaraan yang berubah

12 6 3
                                    

Loic memancarkan serangan pedang nya dan Souh terus menghindari sampai Loic mengeluar kekuatan penuh nya.

"Badai pedang" semua pedang terkumpul lalu berterbangan untuk menyerang nya.
"Jangan menangis ya tuan muda," ucap Loic depan nada sombong.
"(Apa benar dia seorang pangeran? Lalu kenapa dia tidak mengeluarkan kekuatan nya sedikit pun)," pikir Loic.

"Matilah," ucap Loic menyerang.

Pedang-pedang itu bergerak dengan sangat cepat sehingga tak bisa menghindar.

"(Pedang nya sangat cepat. Apa aku akan mati)," pikir Souh untuk mengindar "(tidak sempat!),"

Semua pedang melekat di tembok batu di belakang Souh beberapa pedang mengenai kedua tangannya dan kedua kakinya, sehingga ia tidak bisa bergerak.

"(Ha-harus berapa kali darah ku bertumpahan)," pikir Souh dengan darah bertumpahan di bagian terkenak pedang.
"Ternyata kau masih hidup," ucap Loic mendekati Souh.
"(Aku harus apa tubuh tidak bisa di gerakkan lagi)," pikir Souh.
"(Haahh! Tidak bisa aku tidak bisa mengerakkan tubuh ku lagi!)," pikir Souh dengan kesal.
"Untuk apa kau mengerakkan tubuh seperti itu. Jangan membuat darah mu terbuang sia-sia," ucap Loic di hadapan Souh.

Souh menutup mata nya dan tidak bergerak sedikit pun.

"Hey jangan tidur. Kenapa kau menutup mata mu apa kau ingin segera mati," ucap Loic mendorong-dorong kepala Souh mengunakan pedang nya.

Tiba-tiba mata Souh berdarah.

"(Hah? Kenapa mata nya berdarah?)," pikir Loic kebingungan.
"(Apakah aku menyerang hingga mata terkenak?)," pikir Loic.
"Hey apa kau masih hidup," tanya Loic mengakat kepala Souh.
"Huh.. seperti nya dia sudah mati," ucap Loic mengambil tas Souh.

Loic merobek tas Souh mengunakan pedang membuat peralatan sekolah nya berserakan.

"Akhirnya buku ini sudah ku dapatkan," ucap Loic memegang sebuah buku.
"Aku pikir dia sangat kuat untuk melawan ku," ucap Loic membelakangi Souh lalu meninggalkan nya.

Saat Loic membelakangi nya pedang-pedang yang melekat di badan Souh berjatuhan.

"Hah?," kaget Loic menoleh kebelakang.
"Kemana dia," ucap Loic hanya melihat pedang-pedang yang berjatuhan.

Langit mulai mengelapkan lalu hujan.

"Hey manusia kau sedang melihat kemana," ucap seseorang dari atas langit yang gelap.
"Hah? Kenapa dia terbang!," ucap Loic kaget melihat Souh terbang.
"Lalu kenapa mata nya bercahaya merah, tunggu dulu, siapa mahluk kecil itu?" ucap Loic keheranan melihat ke pundak Souh.

Ada iblis kecil di pundak Souh berukuran kucing, dengan wujudnya berwarna hitam dan tak bisa di lihat rupanya hanya mata nya saja yang bercahaya merah seperti Souh.

"Ti-tidak mungkin, itu kan Darth!?," ucap Loic gemeteran.
"Apakah dia sudah bangkit kembali," ucap Loic menjatuhkan buku di tangan.
"SUJUD..!," ucap Darth mengunakan kekuatan lisan nya.
"(Aku harus pergi dari sini!)," pikir Loic yang berlutut.
"Huh...," elahan nafas Souh yang terdengar kasar dan dingin.

Loic melihat kembali keatas dan Souh sudah tidak ada lagi di langit.

"Hah? Kemana dia?," ucap Loic melihat
sekitarnya.

Tiba-tiba Souh muncul dari atas kepala Loic dan memukulnya dengan keras menggunakan tangan kosong, membuat jalanan itu retak sangat parah.

Loic pun pingsan dan Souh ingin memukulnya lagi tapi di hentikan oleh Darth.

"Sudah cukup, jangan sampai membunuh," ucap Darth menghentikan Souh.

Souh hanya terdiam dan tidak bergerak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesadaran seorang Iblis jahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang