2. Utamakan Raka

393 76 15
                                    

DANDELION
.
.
.
.

Happy Reading🤗

💃💃💃

UTAMAKAN RAKA

.
.

Shaka, bocah berusia 13 tahun itu mengusak kepala adik satu-satunya itu dengan sayang.

"Kamu beneran gak mau ikut?"

lagi, hanya gelengan kepala yang Shaka dapat dari si adik.

"Gapapa sendiri di rumah?"

"Abang, aku udah gede. Lagian aku gak bakal ngapa-ngapain ko."

Shaka mengulas senyum, "Janji ya, gak bakal ngapa-ngapain dan gak bakal pergi kemana-mana."

"Janji Abang, lagian dengan kondisi aku yang kaya gini, apa sih yang bisa aku lakuin?"

Pertanyaan---lebih tepatnya pernyataan Raka barusan mampu memukul telak hatinya, rasa bersalah kembali menyeruak.

"Maaf.."

"Eh? Ko minta maaf?"

"Karena Abang, kamu begini dan karena Abang juga, Ayah---"

"Abang, udah aku bilang berapa kali. Ini itu takdir. Kalo Abang masih terus kaya gini, aku bakal marah."

"Maaf.."

"Jangan minta maaf terus, Abang gak salah."

"Iya, Raka. Ma--"

"Bilang maaf lagi? Aku marah beneran sama Abang."

Shaka sendiri sudah gelagapan sendiri di tempatnya, ia takut, takut Raka beneran marah.

"Iya, Raka. Jangan marah, Abang gak akan minta maaf lagi. Jangan marah sama Abang." Shaka menahan kursi roda Raka, wajahnya panik bukan main, membuat Raka menahan kedutan di bibirnya.

Menurutnya, wajah Shaka saat ini begitu menggemaskan.

"Percuma, Abang pasti bakal lakuin itu lagi kan kedepannya?"

Shaka menggeleng ribut. "Engga Abang janji, Raka. Jangan marah."

"Janji?" Raka mengangkat jari telunjuknya, membuat Shaka dengan cepat mengaitkan jari telunjuk miliknya ke jari telunjuk milik Raka.

"Abang janji, asal kamu jangan marah sama Abang."

"Gimana bisa aku marah, bang? Selama setahun lebih ini yang ngurus aku itu Abang. Gak adil banget rasanya kalau aku balas kebaikan Abang dengan kemarahan."

ucapan Raka membuat hati Shaka berdesir. Padahal jujur aja, ia tak mengharapkan balasan apapun dari Raka. Ia, ikhlas membantu Raka. Toh, Raka kan adiknya.

"Di saat bunda dan yang lainnya pergi, cuma Abang yang ada disini. Abang yang bantuin aku mandi, Abang yang bantuin aku makan, Abang yang nemenin aku. Abang juga yang---"

DANDELION (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang