Chapter 4

5 0 0
                                    


SUGAR MILK - CHAPTER 4

"Kok lo mau ditunangin ama gue?" tanya Luna menatap Evan yang sedari tadi merenungnya dengan mata helangnya.

Sebenarnya Luna merasa terintimidasi dengan tatapan nya yang seperti ingin memangsa Luna saja. Sempat terdetik di benaknya bahwa tunanganya yang bernama Evander Ethaniel itu tidak menyukainya.

"Ethan, lo gak suka gue ya? Kalo iya napa lo nerima pertunangan ini sih? Ngomong dong! Gue ngerasa kalo lobenar-benar gak suka sama gue nih" kesal Luna melipat tangannya di depan dada menunjukkan kekesalannya berharap Evan akan peka.

Namun Evan masih diam sehingga membuatkan Luna benar-benar ingin meninggalkannya jika saja Evan tidak menahan tangannya.

"M-maaf Luna. Evan takut kalo Luna gak suka sama Evan. Evan cowok manja banyak cewek yang gak suka setelah tau gimana sifat sebenar Evan. Evan takut Luna bakalan batalin pertunangan kita setelah tau Evan gak kayak cowok yang Luna mau" jelasnya dengan nada sedih yang entah mengapa malah membuatkan Luna mendadak gemas dengan suara polos yang baru pertama kali didengari oleh nya itu.

Tak ia sangka jika tunangannya ini adalah seorang cowok yang polos seperti ini. Meskipun cowok polos nan childish seperti Evan bukanlah tipe cowok yang ia sukai namun Luna juga bukanlah orang yang bisa menahan keimutan seperti Evan.

Lihatlah wajahnya yang tegas tadi entah menghilang kemana. Saat ini wajah Evan sudah tergantikan dengan Evan yang lucu. Bahkan saat ini mata cowok itu memerah kerna menahan tangis takut Luna bakalan membatalkan pertunangan mereka kali.

"Hei hei lo jangan nangis dong. Nanti ortu lo pikir gue ngapa-ngapain anaknya lagi. Gue gak bakalan batalin pertunangan itu. Lo santai aja" ucap Luna mencoba untuk menenangkan Evan agar tidak menangis.

Bisa berabe jadinya jika Evan benar-benar akan menangis disini.

"Luna beneran kan nggak bohong?" tanyanya polos seakan tidak percaya akan ucapan Luna sebentar tadi.

"Iya Ethan"

"Emm Ethan?"

"Iya kenapa? Lo gak suka dipanggil Ethan ya. Kalo Evan mah semua juga manggil lo kek gitu. Masa tunangan lo juga sama kek orang yang lain sih. Kan gak spesial" jelas Luna yang membuat Evan senyum senang.

"Enggak kok. Evan suka banget. Luna bisa manggil Evan apa aja asalkan Luna suka. Lagian selama ini emang belum pernah yang manggil Evan selain Evan"

"Nah kan benar gitu baru gue yang jadi orang spesial" seketika Luna merasa bangga dengan hal itu.

"Evan boleh nanya gak?" tanya Evan dengan ragu membuatkan Luna tak tahan untuk tidak mencubit pipi tirus milik sang tunangan. Untung ia tak merasa kesakitan jika tidak entah Evan akan menangis nanti.

"Boleh Evan nanya aja asal nggak nanya yang aneh-aneh aja" jawab Luna yang membuat Evan seketika berpikir apa pertanyaannya kali ini adalah aneh atau tidak.

Namun ia meyakinkan tekadnya dan mulai menanyakan hal itu kepada Luna kerna ia juga sudah terlanjur penasaran.

"Luna udah punya cowok gak em atau pacar gitu?" tanya Evan yang membuat Luna tersenyum gemas. Oalah itu doang soalannya sudah membuat Evan gugup setengah mati.

"Gak punya sih tapi gue punya sahabat cowok namanya Kenzo" Luna akhirnya memberitau Kenzo kepada Evan.

Ia hanya merasa jika Evan berhak tau hal ini kerna ia tak mau nanti Evan berpikir dia menduakan Evan sekiranya ia ternampak Luna berdekatan dengan Kenzo. Lagian ia juga sudah menganggap Kenzo sebagai abangnya jadi gakpapa juga kan.

SUGAR MILK (ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang