Bab 9 : Dikejar Takdir

14 14 7
                                    

🌷 HAPPY READING🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷 HAPPY READING🌷

• • •

• •

Saat Azizah membuka layar ponselnya, dia berusaha menghidupkan kembali koneksi internetnya. Betapa senangnya dia ketika koneksi berhasil terhubung, meskipun tidak stabil.

“Allisya!” panggilnya dengan suara ceria.

Allisya menoleh, terlihat bingung, lalu berjalan menghampiri Azizah. “Apa?”

“Lihat, deh! Ada sinyal!” kata Azizah dengan wajah sumringah.

“Beneran?” Allisya bertanya, merasa tak percaya.

Begitu mendengar kepastian itu, Allisya segera merogoh ponselnya dari saku rok dan mengaktifkan data seluler. Ia pun menghubungi orang tuanya.

Setelah beberapa detik, teleponnya terhubung. Suara ibu Farah di ujung sana membuatnya merasa tenang, dan mereka mulai berbicara, saling menanyakan kabar dan melepaskan kerinduan yang terpendam. Namun, mereka terlalu asyik sehingga tidak menyadari sudah jauh dari Geisha dan Dimas.

“Eh? Gea sama Kak Dimas kemana?” tanya Azizah sambil melirik ke arah pedagang baju tempat Geisha dan Dimas sebelumnya berada.

“Jangan-jangan kita ditinggal!” ujarnya panik.

Allisya mengikuti tatapan Azizah dan merasakan kepanikan sahabatnya. Dia menghela napas, sudah paham betul bahwa Azizah gampang panik dan sedikit berlebihan dalam situasi seperti ini.

Ia mencoba menghubungi Geisha, tetapi sayangnya, koneksi internet kembali hilang.

“Gimana ini?” seru Azizah, nada suaranya mulai merengek.

“Tenang dulu. Kita terus jalan aja, siapa tahu mereka belum jauh,” kata Allisya berusaha menenangkan.

“Gimana kalau kita tersesat?” tanya Azizah, wajahnya memerah karena kepanikan yang semakin melanda. Allisya hanya mengernyit dan tersenyum tipis, sedangkan Azizah bisa hanya pasrah dengan sikap sahabatnya yang acuh tak acuh.

Dengan langkah mantap, Allisya mulai berjalan, diikuti Azizah di belakangnya. Namun setelah satu jam berputar-putar di pasar yang ramai, mereka tak kunjung menemukan sosok Geisha dan Dimas.

“Allisya! Kita beneran ditinggal ini! Sudah hampir satu jam, loh!” keluh Azizah, suaranya mulai meninggi.

Allisya menatap pedagang cilok di dekat mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah-olah tidak mendengarkan keluhan Azizah. Dia terus melangkah mantap ke arah pedagang cilok. Azizah terlihat bingung, tapi pada akhirnya ia mengikuti langkah Allisya, meski tidak mengerti tujuan sahabatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Love and DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang