Kelemahan.

1K 130 34
                                    

Ketika sedang jatuh cinta kau akan berpikir seluruh dunia bisa membencimu, asal bukan dia orang yang kau cinta.

|First Love|

— Sasuke merasakan dirinya tenggelam dalam kegelapan, apa begini rasanya mati?

Dingin sekali..

Sampai setitik cahaya mengalihkan atensinya, Sasuke bergerak menuju cahaya itu seolah memang seharusnya dia berenang kearah sana.

"Dimana ini?"

"Sasuke-kun!"

Sasuke baru saja bertanya pada dirinya sendiri sedetik kemudian namanya dipanggil, ketika menoleh betapa terkejutnya ia mendapati Hinata..

Ya! Itu Hinata!

Hinata yang sudah dewasa!

Sasuke syok mendapati Hinata dengan rambut di tata rapi mengenakan hiasan rambut juga kimono putih pengantin wanita, Sasuke meneguk salivanya, menjilat bibir yang terasa kering.

Sial! Hinata terlalu cantik!

"Apa yang kau lakukan disini? Upacaranya sebentar lagi dimulai loh."

"U-upacara apa?" Jika Fugaku melihat anak bungsunya berucap gagap seperti itu sudah dipastikan namanya akan dihapus dari silsilah klan, sangat tidak uchiha sekali Sasuke sekarang.

"Pernikahan kita tentu saja, apalagi?"

Hah!? Berikutnya karena terlalu terpesona Sasuke tidak tau bagaimana perayaan pernikahan mereka berlangsung dan tau-tau dia sudah berada dikamar pengantin saja.

"Kiba-kun terlihat mabuk sekali tadi, apa dia baik-baik saja ya?"

"Ah.. apa?" Sasuke yang tiba-tiba kembali tersadar menyadari Hinata tengah menatapnya dengan mata lembut seperti dulu, berbeda dengan tatapan asing semenjak kejadian itu.

"Sasuke-kun, kau yakin baik-baik saja? Kau terlihat tidak fokus dari tadi."

Sasuke terdiam lama menatap Hinata yang mengenakan kimono putih tipis dengan rambut indigonya yang tergerai indah kebawah setelah disisir, wajah Hinata nampak semakin cantik di penerangan bulan.

Sasuke merasakan tenggorokannya agak kering, dia haus. Katakanlah Sasuke kotor padahal belum dewasa, kenyataannya dia bahkan tidak pernah berpikir jorok pada Hinata sebelum datang kesini seolah jiwanya tiba-tiba ikut dewasa bersamaan dengan tubuhnya.

Terlebih harmon sialan yang Sasuke tidak tau datang darimana setiap melihat Hinata dengan kimono putih yang kadang menyingkap memperlihatkan kulit seputih susu bagian paha juga bagian atas...

"Sasuke-kun?" Hinata semakin mendekat.

"Hi-Hinata.." Rahang Sasuke mengeras, shit! Hinata terlalu menggoda. Anggap saja Sasuke kurang beriman pada sang budha, tapi jika dia tidak memakan Hinata sekarang maka dia bukan lagi uchiha!

"Sial." Sasuke tidak tahan lagi.

Tubuh Hinata ia jatuhkan ke ranjang, melepas ikat pinggang kimono hitam yang bahkan belum selesai ia ganti dengan tergesa-gesa. "Kau harum sekali Hinata, aku selalu suka wangimu." Ikat pinggang ia gunakan sebagai tali pengikat kedua tangan Hinata ke atas.

"Em..." Wajah Hinata merah padam, kala Sasuke menjilat pelan lehernya ia melenguh pelan. "Uhm.."

"Jangan tahan suaramu, aku sangat suka mendengarnya. Bersuara lah Hinata."

Bulan sedang memasuki masa rembulan, tanpa cahaya lampu pun mereka punya cahaya rembulan. Rona diwajah Hinata bercampur dengan keringat seiring tingginya bulan di langit malam.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang