Part 8

311 41 2
                                    


Jennie sekarang berada didapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarganya. setelahnya dia menata nya di atas meja lalu membuatkan bubur abalone untuk Minji membawanya menuju kamar sang anak.

Mereka berempat berada dimeja makan menyantap sarapan masing-masing.

"Mommy sama Minji dimana dad?." tanya Jake.

"Adikmu sakit jadi mommy merawatnya dikamar."

"Benarkah? kenapa bisa dad?." sahut Yeonjun.

"Kelelahan setelah pulang dari study tour kemarin, tau sendiri bagaimana Minji jika terlalu lelah." jelas Taehyung.

"Terus bocil satu ini kenapa juga? suram amat mukanya gak semangat nih." lanjutnya dengan menatap Ahyeon yang daritadi diam saja karena biasanya dia paling berisik dan semangat mengajak saudaranya yang lain berdebat tidak jelas.

"Abis dimarahin mommy kalian dia."

Yeonjun dan Jake sontak tertawa mendengar jawaban Taehyung.

Jennie memang sayang pada anak-anaknya tetapi tidak akan segan untuk menegur mereka dengan tegas jika sang anak melakukan kesalahan di sengaja ataupun tidak.

"Udah gausah sedih gitu cil, gimana pergi sekolah nanti abang anter?." tawar Yeonjun dengan maksud menghibur sang adik.

Ahyeon yang mendengar tawaran Yeonjun menjadi semangat kembali, karena jarang sekai mereka pergi bersama abang-abangnya yang lain.

"Adek mau!, tapi abang pake motor kan!?." seru Ahyeon dengan semangat kembali.

"Tidak, Yeonjun kamu harus menggunakan mobil jika bepergian bersama adikmu." sahut Taehyung.

"Ah daddy tidak asik, padahal adek ingin merasakan naik motor besar punya abang." balas Ahyeon sambil memajukan bibirnya cemberut.

"Nanti kalo udah cukup besar abang ajak adek pake motor, okey?."

"Janji ya!?."

"Iyaa adekk."

Mereka semua segera keluar dari rumah dan menuju garasi yang menyimpan mobil mereka, dan kali ini Ahyeon memilih tidak pamit pada Jennie karena masih takut pada mommy nya itu.

Yeonjun segera melajukan mobilnya untuk mengantarnya menuju sekolah. sedangkan Jake dan Taehyung sudah lebih dulu pergi meninggalkan mereka.

Sesampainya disekolah Ahyeon segera turun dari mobil dan mencium pipi abangnya lalu pamit.

"Hati-hati abang, terimakasih udah nganterin adek sekolah." ucapnya sambil melambaikan kedua tangannya pada Yeonjun yang juga membalasnya sambil tersenyum lebar.

Ahyeon pun segera berjalan menuju kelasnya dan beberapa menit kemudian jam pelajaran segera dimulai.

Dan sekarang waktunya pulang sekolah Ahyeon membereskan barang-barangnya lalu memasukinya kembali kedalam tas miliknya.

Sambil menunggu jemputan dia pun memakan snack yang waktu istirahat dia beli dikantin.

Satu jam berlalu Ahyeon pun merasa kesal karena belum di jemput juga sedangkan sekolah sudah sepi sejak 30 menit yang lalu hanya dia sendiri yang berada di tempat tunggu.

Dia pun berinisiatif berpindah ke halte untuk menunggu bus yang akan membawanya pulang, dia memberanikan diri untuk menggunakan transportasi umum karena dia tidak suka menunggu terlalu lama, dia lelah dan ingin cepat sampai dirumah.

Saat sedang menunggu ada sebuah mobil hitam berhenti didepannya dan turun lah seorang wanita yang cantik dan seorang anak laki-laki yang dia kenal, Yujin salah satu teman kelas nya dan yang hobi sekali membuat dirinya kesal.

Mereka berdua menghampiri dirinya Ahyeon pun menatap bingung ke arah keduanya. "Halo, kamu yang namanya Ahyeon ya?." sapa wanita cantik tersebut.

"Halo, juga." balas Ahyeon sambil tersenyum.

"Ah perkenalkan saya Sohee ibu dari Yujin, maksud saya menemui mu sekarang ingin meminta maaf pada mu langsung sayang karena Yujin sudah membuatmu terluka."

Ahyeon mengangguk mengerti sekarang, "Tidak papa aunty, Yujin juga sudah meminta maaf padaku dan sekarang juga luka di lututku telah sembuh." jelas Ahyeon dengan ramah.

"Tuh kan, apa Yujin bilang aku sudah meminta maaf padanya langsung eomma saja tidak percaya padaku." ucap Yujin dengan nada percaya dirinya saat ini.

"Diam kamu, dasar anak nakal eomma malu tahu! jika saja ibunya Ahyeon tidak memberi tahu di grup eomma tidak pernah akan tahu kelakuan mu jika di sekolah." sentak Sohee pada sang anak, Yujin yang dimarahi eommanya didepan Ahyeon pun merasa malu, dimana anak yang selalu percaya diri ketika dikelas sedangkan sekarang tidak bisa berkutik didepan ibunya.

"Sudah tidak apa aunty, aku suda memaafkannya dan Yujin tidak pernah lagi mengganggu ku."

"Syukur lah, kalo gitu sebagai permintaan maaf aunty mengajak mu makan siang bersama bagai mana?." tawar Sohee padanya.

Ahyeon memikirkan tawaran tersebut, jika dia menerima nanti waktu pulangnya akan semakin telat tapi jika dia menolak dia merasa tidak enak pada sosok wanita didepannya saat ini.

"Maaf aunty, Ahyeon belum izin dan sekarang sudah waktunya pulang nanti mommy khawatir padaku."

"Yahh sayang sekali, padahal aunty ingin mengenalmu lebih dekat karena kamu cantik dan lucu sekali mengingatkan aunty pada adik Yujin yang telah pergi." ucap Sohee dengan raut wajah yang sedih.

Ahyeon yang melihat itu pun merasa bersalah. ," Aku akan ikut makan siang bersama aunty, maaf jika membuatmu sedih." balasnya sambil berdiri dan menghampiri Sohee lalu memeluknya sebentar.

Sohee yang mendapatkan perlakuan manis dari teman anaknya tersebut merasa bahagia, sudah lama sekali dia ingin mempunyai anak perempuan tetapi pada saat terwujud malah anaknya meninggal karena sakit.

"Terimakasih sayang, nanti setelahnya aunty akan mengantarmu pulang jadi jangan khawatir okey?." ucap Sohee lalu mengajak keduanya memasuki mobil miliknya dan segera melajukannya menuju mall yang akan mereka datangi untuk makan siang bersama.

Sedangkan dirumah Jennie baru saja terbangun dari tidur siangnya karena kelelahan mengurus Minji yang sakit.

"Mommy." panggil Minji yang mengalihkan pandangannya dari tablet ditangannya saat ini.

"Apa sayang? membutuhkan sesuatu? atau merasakan sakit lagi?." tanya Jennie dengan beruntun. Minji menggelengkan kepalanya "Tidak mom, aku tidak ingin sesuatu aku ingin menanyakan adek."

"Hm? kenapa sayang?."

"Ini sudah lewat satu jam tapi Ahyeon belum ada pulang, dia tidak ada dirumah apa dia belum dijemput?."

Jennie yang sadar akan hal itu pun tersentak kaget dan segera beranjak dari kasur sang anak dan keluar lalu menuju kamar Ahyeon yang masih tertata rapi tanda belum ada pemiliknya.

"Astaga, aku lupa menjemputnya bagaimana ini." gumam Jennie dengan panik melupakan keberadaan anak bungsunya karena lelah.

"Sayang, kamu tunggu dirumah ya mommy akan menjemput adikmu dulu dan kamu jangan kemana-mana mengerti?." jelas Jennie dengan terburu-buru dan bersiap untuk segera keluar lalu melajuka mobilnya menuju sekolah sang anak.

Sesampainya disekolah Ahyeon, Jennie tidak menemukan sosok anaknya tersebut dan berlari menghampiri pos security untuk menanyakan keberadaan putrinya saat ini.

"Maaf nyonya tadi kami berdua sebelumnya melihat nona Ahyeon sedang duduk ditempat biasanya lalu saya kembali melakukan kerjaan saya mengunci seluruh ruangan dan ketika kembali nona Ahyeon sudah tidak ada ditempat tadi, kami kira dia sudah dijemput." jelas salah satu security yang tadi sempat melihat Ahyeon.

Mendengar penjelasan orang didepannya saat ini Jennie menangis memikirkan keberadaan Ahyeon sekarang, dia khawatir jika terjadi sesuatu padanya dia benar-benar akan menyalahkan dirinya yang tidak becus menjadi ibu yang baik bagi anaknya.

                         ~~~

Jangan lupa vote and comment!

MY FAMILY || taennie verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang