Bab 5 Truly Forest

15 9 5
                                    


Alex dan Cakra tengah mengamati apa yang terjadi di rumah ini. Di luar sana mereka mendengar suara jangkrik mengerik, suara ayam berkokok, bahkan suara kuda meringkik. Padahal selama mereka tinggal di kompleks ini, belum pernah sekalipun mendengar suara-suara hewan itu. Jelas, mana ada penghuni kompleks yang memelihara hewan-hewan seperti itu. Cuaca juga mendadak gelap, apa mungkin langit sedang mendung?

"Kamu merasa ada yang aneh tidak, Lex?"

"Iya. Mengapa sekarang hawanya jadi berbeda, ya?"

"Sepertinya ada yang tidak beres, Lex."

"Ayo, kita lihat keluar, Cak!"

Alex dan Cakra memutuskan untuk melihat kondisi di luar rumah. Mereka berdua menuju ke teras rumah Alex. Saat mereka membuka pintu, mata mereka terbelalak. Tiba-tiba kondisi di sekitar rumah mereka sungguh berbeda. Pohon-pohon lebat menjulang tinggi, hewan-hewan berkeliaran dimana-mana, semak-semak belukar sangat rumpun. Hei, dimana rumah-rumah yang ada di kompleks ini? Rumah-rumah itu menghilang begitu saja.

"Astaga! Ada apa ini? Apa yang terjadi?" seru Alex.

"Rumahku! Rumahku dimana, Lex? Rumahku hilang." Cakra terlihat sangat panik.

"Bukan hanya rumahmu, Cak. Semua rumah yang ada di kompleks ini menghilang. Hanya tersisa rumahku saja," kata Alex.

"Apa yang terjadi, Lex?"

"Aku juga tidak tau, Cak."

Alex dan Cakra masih memperhatikan sekeliling. Ini tidak dapat dipercaya, mereka bagaikan di alam mimpi. Tempat ini bukan lagi seperti kompleks perumahan, tapi hutan belantara. Selain rumah-rumah, para penghuni kompleks pun juga turut menghilang. Alex dan Cakra memegang kepala mereka. Wajah mereka sangat panik sekarang. Mereka masih belum mengerti dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

Seekor burung merpati terbang mendekat, lalu hinggap di pundak Cakra. Cakra mengenal burung merpati itu. Dia adalah Bido, burung peliharaan Cakra yang amat disayanginya. Sama seperti Alex dan Cakra, Bido juga terlihat bingung dengan perubahan yang terjadi saat ini. Namun, ia juga sedikit senang karena berada di alam bebas.

"Hei, Bido! Syukurlah kamu tidak ikut menghilang seperti yang lain. Apa kamu tau yang sedang terjadi sekarang, Bido?" tanya Cakra.

Kuk ... kuk ... kuk! Bido seperti paham dengan pertanyaan Cakra, tapi tetap saja tidak ada yang bisa menerjemahkan arti dari ucapan Bido.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Lex?" tanya Cakra kemudian.

Alex masih berpikir, berusaha memahami yang tengah terjadi ini. Dia masih bertanya-tanya, apakah ini hanya mimpi? Tapi, jelas-jelas tadi ia sudah bangun, sarapan roti bakar dan segelas susu bersama mama dan papanya. Kemudian, mamanya bilang akan pergi ke acara syukuran kelahiran anak temannya. Mama menitipkan rumah kepada Bi Jarmi, sekaligus memintanya menjaga Alex dan Cakra. Tunggu! Bi Jarmi! Bi Jarmi ada di dapur tadi saat Alex dan Cakra berada di ruang televisi.

Alex berlari masuk ke dalam rumah, mencari Bi Jarmi. Cakra mengikuti Alex, membawa Bido ikut masuk bersamanya. Alex langsung menuju ke dapur, namun ia tidak menemukan Bi Jarmi.

"Kamu cari siapa, Lex?"

"Bi Jarmi, Cak. Tadi Bi Jarmi ada di dapur. Dia ada di rumah ini. Kalau kita berdua yang berada di rumah ini tidak menghilang seperti yang lain, seharusnya Bi Jarmi juga tidak."

Cakra mengangguk tanda mengerti. Ia membantu Alex mencari Bi Jarmi ke seluruh ruangan rumah. Mereka mencari di ruang cuci, di ruang kerja mama dan papanya Alex, dan di kamar-kamar. Seluruh ruangan yang ada di rumah Alex sudah mereka periksa, namun mereka tidak menemukan Bi Jarmi.

Truly GamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang