bab 7

139 32 5
                                    

"Lalu bagaimana sekarang, Kau baik-baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lalu bagaimana sekarang, Kau baik-baik saja?"

Pertanyaan itu yang pertama kali keluar dari mulut woomin, setelah yuna menceritakan semua hal yang ia alami dimulai dari bagaimana ayahnya mengakhiri hidupnya, bagaimana ia kehilangan rumahnya, dan bagaimana ia hampir terbunuh.

Untuk sesaat Yuna terdiam, tak percaya bahwa ia baru saja menceritakan semuanya detail tanpa satupun yang terlewat, namun yang menjadi kelegaan nya adalah meski woomin adalah orang asing bagaimanapun woomin adalah seseorang yang hidup didalam mimpinya.

Ia menatap laki-laki yang saat ini menatapnya dengan tatapan penuh arti. Ia menelan ludah, setelah cukup banyak berbicara membuat tenggorokannya terasa kering.

"Ya, aku sudah baik-baik saja sekarang." Jawabnya sembari tersenyum.

Woomin mengelus kepala Yuna dengan hati-hati seakan akan itu adalah sesuatu yang gampang retak.

"Syukurlah, aku tidak tau betapa berat beban yang kau tanggung, tapi kau sangat hebat bertahan sejauh ini, jika itu aku, aku mungkin tak akan sanggup.."

Mendengat itu, mata Yuna berkaca-kaca, mendapat perlakuan tak terduga itu, Yuna menjauhkan tubuhnya sebentar, kemudian menyadari jarak antara keduanya begitu dekat. Ia mencoba menahan airmatanya agar tidak jatuh.

Lau ia bertanya-tanya Ada apa dengan laki-laki itu hari ini? Yuna seperti melihat sosok lain karna woomin tak pernah seperti ini, sepanjang Yuna mengenalnya, ia tidak menyangka woomin bisa bersikap manis, biasanya ia akan dengan cuek pada apapun yang Yuna lakukan, hanya akan sibuk pada pekerjaannya, bicara seperlunya, melihat sisi woomin yang seperti ini membuatnya heran sendiri, apa karna beberapa hari tak bertemu membuatnya jadi berubah? Atau karna woomin merasa kasian padanya setelah mengetahui kisah hidupnya? Entahlah Yuna tak ingin banyak berpikir.

"Mau jalan-jalan?" Tawar woomin tiba-tiba. "Disekitar rumahku banyak pemandangan yang bagus, kau ingin mencari udara segar?"

Yuna mengangguk, woomin beranjak terlebih dahulu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Yuna berdiri, Yuna terpaku sebentar sebelum akhirnya menyambut uluran tangan woomin yang dibalas dengan senyuman "terimakasih." Ujarnya.

Keduanya berjalan beriringan keluar dari rumah megah itu, sebelum sampai digerbang mata Yuna tertuju pada sebuah mobil sport putih yang terparkir digarasi, kebetulan garasi itu berada tepat disamping rumah.

"Itu mobilmu?" Tanya Yuna yang membuat woomin menoleh pada mobil yang ditunjuk Yuna.

"Ya.." jawabnya singkat, lalu kembali berjalan kearah gerbang.

Yuna antusias mendengarnya, kemudian ia berlari kearah mobil itu. "Bagaimana kalo berjalan-jalan dengan ini?"

Woomin menggeleng sebagai jawaban, Yuna mengerutkan kening heran.

"Aku lebih senang berjalan kaki dibanding naik mobil"

"Apa?" Yuna menghela nafas kecewa disusul dengan bibirnya yang mengecurut.

IN MY DREAM / BYEON WOOSOEK - KIM HYEYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang