bab 8

114 29 9
                                    

Setelah beberapa saat, Akhirnya mobil sport putih itu sampai pada tempat tujuannya, inhyuk menoleh ke arah Yuna yang masih tertidur lelap, gadis itu meminum obatnya sebelum pergi jadi ia memutuskan tidur sebentar karna mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat, Akhirnya mobil sport putih itu sampai pada tempat tujuannya, inhyuk menoleh ke arah Yuna yang masih tertidur lelap, gadis itu meminum obatnya sebelum pergi jadi ia memutuskan tidur sebentar karna mengantuk.
Inhyuk ingin membangunkan namun melihat gadis itu tidur dengan nyenyak membuatnya mengurungkan niatnya, ia justru melepas mantel yang digunakannya dan menyelimuti Yuna dengan hati-hati, khawatir gadis itu terbangun.

Ia kemudian memandangi wajah Yuna, ia tersenyum melihat gadis itu tidur begitu nyenyak nya, lalu ada sesuatu yang membuat perasannya tidak nyaman, ia kemudian membuang pandangannya dan mengambil ponsel dibalik saku untuk mengalihkan perhatiannya.

Setelah kurang lebih 30 menit berlalu, Yuna membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya berkali-kali, hal yang pertama dilihatnya adalah inhyuk yang saat ini tengah menatapnya.

"Sudah bangun? Kau tidur nyenyak sekali.."

Yuna segera menegakkan tubuhnya, ia merasa tidak enak karna Dengan kurang ajarnya tidur begitu lama.

"Kenapa tidak membangunkanku?"

Inhyuk hanya terkekeh "tidak apa-apa, tidurmu sudah cukup?.."

Yuna mengangguk.

"Baiklah, ayo turun" Ujarnya sembari membuka pintu mobil, yang kemudian di susul oleh Yuna.

Sebelum Yuna menyadari satu hal, ia mengucek matanya terlebih dahulu, tidak yakin apakah yang dilihatnya saat ini benar? Jadi ia menoleh terlebih dahulu pada inhyuk yang balas oleh anggukan, seakan mengerti dengan kebingungan yang terpancar di wajahnya.

"Oppa, ini..".

"Ya, aku membeli rumahmu, untuk bisa kau tinggali lagi." Ujarnya

Mata Yuna terbelalak tak percaya dengan yang dilihatnya, rumah kecil yang mati-matian ia coba pertahankan kini ada di depan matanya dengan kondisi yang lebih terawat.

Ternyata diam-diam inhyuk sudah merencanakan ini cukup lama dan merahasiakannya dari Yuna.

"Tapi, bagaimana bisa?" Tanya Yuna masih tak percaya.

"Aku menghubungi seseorang yang aku kenal, apakah aku bisa mendapatkan rumah ini, ia mengatakan akan membantu, jadi akhirnya aku menemui pemiliknya tadi pagi.." inhyuk mengeluarkan sesuatu dari balik tasnya, lalu menyerahkannya pada yuna "simpanlah, sertifikat rumah ini.."

Yuna ragu untuk menerima, ia tau betul inhyuk memang sangat baik, namun ia tidak menyangka bahwa inhyuk akan bertindak sejauh ini.

Tangan inhyuk menarik Yuna untuk segera menerima sertifikat rumahnya. "Mulai sekarang, berjanjilah untuk lebih terbuka padaku, seperti yang selalu kamu lakukan dulu, tak peduli bagaimana situasiku, aku akan berusaha untuk membantu."

Mata Yuna berkaca-kaca, perasaannya menjadi campur aduk, ia memang menginginkan rumahnya kembali, namun di sisi lain ia juga merasa terbebani karna kebaikan inhyuk. Kemudian dengan cepat ia menahan tangan inhyuk untuk kembali menyerahkan surat rumahnya.

IN MY DREAM / BYEON WOOSOEK - KIM HYEYOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang