Pengawal pribadi

84 9 1
                                    

ᜊᜊᜊᜊ

Yoongi membuka tirai jendela yang langsung memperlihatkan gemercik hujan lebat, sambil mengepulkan asap rokok pahit-menikmati rokok ketiganya malam ini.

"Apa rencanamu dengannya?" tanya namjoon dari tempat dia duduk di sofa, di seberang meja Yoongi.

Dia sudah tahu siapa sebenarnya park jimin dari awal.

Yoongi mengambil botol wiskhi untuk ia tuang ke dalam gelasnya, "Aku belum yakin."

"Dia pria yang berbahaya bukan?" tanya NamJoon mengangkat alis-meminta persetujuan Yoongi.

"Yah, kau benar... " lirihnya, menenggak wiski yang telah di tuanganya.

Dia tidak mengatakan apa rencana dia sebenarnya dengan langsung membawa jimin kedalam markas.

"Setidaknya kau harus serius dalam mengambil keputusan!" NamJoon menekan ucapannya.

"Ck, aku sudah sangat yakin joon... Jimin akan tinggal di sini sebagai bodyguardku."

"Oh ayolah hyung, sejak kapan kau tidak serius dalam mengambil keputusan! Bisa saja jimin adalah seorang mata-mata yang akan menghancurkan organisasimu!" NamJoon terlihat jengkel, mengangkat tangannya-tanda ia hampir menyerah.

"Kau tidak boleh menganggapnya remeh, meskipun organisasimu adalah yang paling terkuat sekarang, tapi lihatlah park jimin! Dia bukan orang sembarangan."

Pria pucat berkemeja hitam itu menarik sudut bibirnya, NamJoon sangat mengenalnya. "Aku masih memikirkannya, berhentilah mengoceh sialan!"

NamJoon mendengus kesal, menoleh pada Taehyung yang berdiri bersandar pada di dinding di dekat pintu, dengan kedua tangan berada dalam saku. "Tolong bantu hyung mu ini..."

Taehyung menghela nafas kasar, "Kita lihat saja apa yang akan dilakukan park jimin selanjutnya, jika kita menemukan situasi yang berbahaya darinya... Kita atasi dengan cepat! Kau lihatkan haseok hyung menambah banyak rekrutan dengan pelatihan ketat" Taehyung menjelaskan agar NamJoon bisa bersikap tenang.

"Anak itu lebih hebat dari kalian!" ucap Yoongi dengan nada yang mengejek, "Jangan terlalu menekan haseok, kalian masih memiliki kemampuan untuk menghancurkan orang lain!"

"Apa maksudmu Hyung? Kita ini orang baik!" yang paling muda berkata.

"Kata siapa?"

"Kata setan!" namjoon menimpali Yoongi dengan ucapan ngegas, membuat Yoongi terkekeh lucu.

Saat sudah pukul dua belas lewat tiga puluh malam, terdengar ketukan dari balik pintu.

Membuat Yoongi berhenti bersenandung, "Masuk" sembari memutar gelas wiskinya.

Yoongi menyilangkan satu kaki di atas kaki lainnya, menampilkan dua sosok pria yang muncul dari balik pintu, mendekatinya.

"Aku membawa dan membersihkannya seperti yang kau minta Hyung... "

"Bagus!" Yoongi mengangguk dan menyuruh haseok untuk keluar. Sekarang pandangannya teralihkan pada pria berambut coklat kehitaman setelah kepergian haseok.

Dia melihat tatapan dingin jimin, ia mengambil gelas wiski dan kembali menenggaknya dalam sekali tegukan hingga tandas.

"Jadi... Apa alasanmu mau bergabung dengan king's territory?" Yoongi bertanya untuk kedua kalinya mungkin.

Jimin masih terdiam, membuat Yoongi tidak sabar menunggu jawabannya.

"Ck, jawablah dengan benar. Di sini tidak ada orang, kamera atau bahkan penyadap! "

THE MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang