THE MAFIA

His touching

Hayo yang baca diem diem... Cepet tinggalkan jejak kaliyan!

Cukup gila bagi Yoongi yang berfantasi liar bersetubuh dengan jimin, hingga memuncratkan cairan putihnya.

Dan lebih gilanya lagi pria keemasan itu tak bergeming pun, untungnya dia tidak mendesahkan nama jimin-Bisa-bisa harga dirinya hancur.

ᜊᜊᜊᜊ

Yoongi merasakan kakinya tiba-tiba berpijak pada pasir yang kasar, menggelitik telapak kakinya-tampak begitu nyata.

Desiran ombak pantai biru membuatnya merasa tenang, bahkan sekarang ia merasa kakinya terseret arus ombak yang membuat tubuhnya hilang keseimbangan, dan air membasahi bokongnya.

Tampak Yoongi kecil berusia 10 tahun, kembali berdiri dengan hati-hati lalu ia menoleh ke depannya, saat mendengar suara sang ibu memanggilnya-berdiri di tengah pantai dengan menggendong adik perempuannya.

'Yoongi-ah... "

"Eomma... Sedang apa eomma disana?!" teriak Yoongi kecil terlihat cemas.

"Kau harus bahagia nak, maafkan eomma. Selamat tinggal sayangku... "

"Andwae eomma... Andwae!" ia berteriak berusaha mengejar sang ibunda, meski harus tenggelam melewati deburan ombak. Namun nyatanya ia terlambat, ibunya menghilang bersama adik kecilnya di tengah pantai itu.

"Tidak eomma jangan tinggalkan Yoongi hiikkkhhh, Yoongi tidak mau tinggal sendirian" menangis sejadi-jadinya, mulut mungil itu ikut bergetar dengan isakan yang menyedihkan.

Pria pucat yang berkeringat terbangun dari tidur dan mimpi buruknya dengan terengah-engah, merasakan darahnya mengalir deras dengan jantung yang berdebar tak karuan, membuatnya hampir kehabisan nafas.

Lehernya terlihat licin karena keringat, berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah, memposisikan dirinya duduk di tempat tidur king sizenya yang mewah.

Ini untuk kedua kalinya dia mimpi buruk lagi, sudah bertahun-tahun, sampai kapan dia akan memimpikan hal yang sama?

Mengusap wajahnya frustasi dengan nafasnya yang sudah sedikit teratur, melirik jam digital di atas nakas-ia menghela nafas merasa lelah.

Masih pukul 03.38, kenapa dia harus bangun sepagi ini? Yoongi cukup kesal dan kembali berbaring menyelimuti tubuhnya dengan selimut lagi. Ia hanya dapat tidur empat jam dalam sehari.

"Sialan!" Yoongi mengumpat kesal karena dirasa tak dapat tidur lagi, beranjak dari tempat tidur-mungkin segelas wine yang manis akan membuatnya tertidur.

Saat berjalan memasuki ruang kerja pribadinya yang bersebelahan dengan kamar tidur, pandangan pria pucat teralihkan pada pria manis yang tertidur lelap di atas sofa.

Ia tersenyum miring, diam-diam melangkah mendekati pria itu yang tak lain ialah jimin.

Padahal ia sudah menyuruh pria itu untuk tidur di kamar yang sudah di siapkan haseok, jimin malah menolaknya dan tetap ingin berada di dekatnya.

Yoongi berlutut di sebelah sofa, mengamati setiap inci wajah teduh jimin yang sedang berada di alam bawah sadarnya.

Tanpa garis-garis halus di wajah putih itu, jimin tampak lebih muda. Dia memang pria yang cukup aneh, cara dia bergerak, berbicara, sikapnya yang acuh tak acuh dan misterius.

Seperti teka-teki rumit yang terus meminta untuk ia pecahkan dan sayangnya hal itu yang membuat Yoongi tertarik, bahkan bersemangat, well!

Dan dia mulai bertanya apakah ketertarikannya hanya sebatas penasaran?