Keliru

54 10 2
                                    

Bacanya pelan pelan aja ya guys

Aku bakal perpendek chapter nya biar ga lier kaya aku

ᜊᜊᜊᜊ

Keesokan paginya jimin tetap datang seperti biasa dan menjaganya sepenuh hati, menuangkan minumannya, dan menyalakan rokoknya tanpa berkata apapun.

Menatap pengawalnya dingin, setelah menatapnya dalam dua detik itu mampu membuat perasaan marah dan gelisah tentang apa yang terjadi di antara mereka malam itu, menghilang begitu saja.

༶•┈┈⛧┈♛ 𝔗ℌ𝔈 𝔐𝔄𝔉ℑ𝔄♛┈⛧┈┈•༶

Yoongi sengaja bangun lebih awal dari biasanya untuk mandi cepat dan berpakaian, namun ia terkejut ketika keluar kamar mandi seraya mengeringkan rambut dengan handuk kecil, melihat jimin berdiri di dekat ranjang-menyiapkan setelan abu-abu yang di rancang sempurna untuknya rapat hari ini.

"Selamat pagi bos" sapanya tersenyum lebar, kata-kata nya yang santai itu membuat Yoongi sedikit kesal.

Ia hanya berdeham, seolah tak peduli dengan kehadiran jimin.

Lalu ia melihat jimin berjalan menuju belakangnya untuk membantunya berpakaian, seperti biasa yang dilakukan.

"Tidak perlu" ucapannya menghentikan jimin yang hendak menyentuh bahunya.

Tanpa menoleh, Yoongi berjalan melewati jimin yang membeku di tempat.

"Aku bisa melakukannya sendiri, kau tidak perlu terus-terusan melakukannya" ucap yoongi mulai memakai setelan jas abu-abu nya.

"Saya mengerti" jawab jimin seraya sedikit membungkuk.

"Keluar" Yoongi masih terdengar dingin.

Jimin menurut keluar dari kamar megah milik bosnya, saat itu juga Yoongi menghela nafas kasar dan memejamkan matanya-menetralkan rasa kesalnya.

Dia tidak bisa terus-terusan seperti ini, Yoongi adalah orang yang mudah mengambil keputusan, ia memiliki prinsip yang teguh, naluri dan tekad yang kuat.

Ia sangat membenci keraguan, ketidakpastian dan ambiguitas karena kesalahan kecil dapat berakibat pada kematian.

Tapi pria sialan itu, mampu meruntuhkan segala tekadnya. Memberikan perlindungan dan tempat tinggal, hanya karena melihat ambisi yang sama dalam diri pria itu.

Pelipisnya berdenyut-dentut oleh sakit kepala akibat insomnia selama seminggu, ia pikir itu tidak akan segera berhenti.

Karena setiap memejamkan mata, serpihan-serpihan mimi buruknya berkelebat di bawah kelopak mata, tercetak dengan samar.

Seokjin menghela nafas, "Kau harus menyingkirkannya jika itu membuatmu semakin kacau" ucapnya serius penuh pertimbangan.

Yoongi tersenyum getir "Aku sudah memastikannya."

Ia mengatupkan bibirnya rapat, tampak mempertimbangkan pemikirannya.

Haruskah dia membuang jimin sekarang?

Dia sudah tahu siapa dalang yang memberitahu kelemahannya pada penghianatnya.

ᜊᜊᜊᜊ

"Apa kau tuli apa benar-benar idiot? Sudah berapa kali ku bilang untuk jangan memasak masakan pedas!"

THE MAFIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang