Clem mengingat kembali apa yang terjadi padanya beberapa puluh menit ke belakang.
Pertama, dia tiba-tiba terbangun, dan hal pertama yang dia rasakan adalah kepalanya yang berdenyut serta tubuhnya yang terasa pegal. Saat membuka mata, dia mendapati dirinya terbaring di atas tanah berumput, masih mengenakan gaun prom yang melekat di tubuhnya. Dia menduga dirinya terlalu banyak minum alkohol hingga mabuk, lalu tidak sadarkan diri dan terbangun di taman. Tapi, dugaannya salah besar. Begitu dia berdiri dan memperhatikan sekitar, matanya melihat pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Dia berada di hutan.
Kedua, saat rasa cemas mulai menjalar karena dia tidak bisa menemukan ponselnya, dia memutuskan untuk berjalan mencari bantuan. Beruntung, dia tidak sendirian. Tidak lama kemudian, dia menemukan sekelompok orang lain di sana. Awalnya, dia sempat mengira kalau mereka adalah orang yang sedang berkemah. Tapi, simbol-simbol aneh berbentuk kepala rusa bertanduk yang terukir di pohon-pohon sekitar mereka membuat suasana berubah drastis. Orang-orang itu ternyata mengenakan penutup mata merah, dan begitu dia meminta bantuan, mereka tiba-tiba berlari mengejarnya bagai kesetanan. Tidak cukup sampai di situ, lebih parahnya lagi, mereka bersenjatakan busur panah dan pedang, berniat membunuhnya.
Ketiga, ketika nyawanya hampir melayang dan dia hendak pasrah menerima kematiannya, sesosok pria misterius bertudung dan berpakaian serba hitam tiba-tiba muncul. Ajaibnya, pria itu dapat menghentikan panah yang sedang melesat dan membalikkannya ke arah penyerang hanya dengan satu gerakan tangan, seolah dia memiliki kekuatan super. Pertarungan yang tidak seimbang di antara pria dan sekelompok orang gila berpenutup mata itu pun terjadi. Tidak hanya menghentikan panah, pria itu juga mampu menggerakkan ranting-ranting pohon dan menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang. Pada akhirnya, pria misterius itu menang.
Semuanya berlalu begitu cepat. Clem hanya bisa melihat dengan mata terbelalak saat semua itu terjadi di hadapannya. Itu terlalu cepat untuk diproses oleh otaknya, yang baru kemarin dia gunakan untuk memikirkan bagaimana cara menolak ajakan prom---yang hasilnya gagal total.
Clem memainkan tangannya dengan gelisah. Lututnya masih terasa sakit, tanah menempel di sela jari, keringat lengket membasahi kulitnya. Dia yakin penampilannya terlihat menyedihkan sekarang. Lebih terlihat seperti gembel daripada seorang gadis yang baru saja pulang dari prom.
Pohon-pohon besar yang menjulang tinggi di sekelilingnya memberikan perasaan aneh yang membuat batinnya berteriak, meronta-ronta meminta cepat pulang. Tapi, keadaan sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa menit lalu, nyawanya tidak lagi terancam. Setidaknya begitu. Karena meskipun rasa takutnya mereda dan detak jantungnya kembali normal, rasa khawatir dan cemas masih menghantui perasaannya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.
Kini, di depannya, pria bertudung hitam misterius itu berdiri, mengucapkan permintaan maaf karena tanpa sengaja menggunakan bahasa yang tidak dimengerti untuk membalas ucapannya.
Mata hazel Clem terpaku pada sosoknya, mengamati taring yang sangat menarik perhatian itu dengan penuh rasa kagum---dia tidak pernah melihat orang bertaring seperti itu sebelumnya. Taringnya tajam dan berwarna kontras dengan kulit hitamnya. Tapi di saat yang bersamaan, itu tidak terlihat menyeramkan. Justru, mereka cocok sekali dengan penampilan anehnya.
Sesaat, Clem mengalihkan perhatiannya dari sosok pria itu, tatapannya terjatuh ke tanah yang dipenuhi daun kuning yang berguguran serta ranting pohon kering yang patah. Kemudian dia menoleh ke arah sekelompok orang berpenutup mata merah yang kini tidak lagi bergerak di tempatnya sehabis kekalahan yang mereka alami. Mereka tidak akan bisa menyerangnya lagi.
Clem berdeham pelan, kembali menatap sosoknya. "Terima kasih telah menolongku," katanya.
Pria bertudung hitam itu, masih dengan senyum lebarnya, menjawab, "Tidak masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sink Your Teeth
FantasyClem, yang masih mengenakan gaun prom-nya, tiba-tiba terbangun di dunia yang tidak dia kenali. Begitu membuka mata, dia mendapati dirinya diburu oleh sebuah sekte gila yang mengincar nyawanya. Beruntung, seorang pria misterius berpenampilan serba hi...