rumah yang sesungguhnya

10 5 0
                                    

sore ini alisyah pulang dengan keadaan tubuh yang sangat lelah karena sudah beraktivitas disekolah dari pagi hingga jam 4 sore

"assalamualaikum"

teriak alisyah yang disambut oleh bunda nya yang sudah menampilkan senyuman lebarnya

"waalaikumsallam"jawab bunda alisyah lalu menghampiri putrinya itu dengan senyuman yang masih luntur

"bunda kenapa??kok senyum-senyum gitu??ada apa nihh"tanya alisyah yang juga tersenyum karena melihat senyuman lebar bundanya itu

"ada yang mau bunda omongin sama kamu sini duduk dulu"

bunda alisyah menarik pelan putrinya itu kearah sofa ruang tamu

"jadi bunda mau ngomong apa?"

"mmm sebenarnya alisyah kepengen gak punya adek?"tanya bunda alisyah sembari menatap wajah alisyah

"kok pembahasan nya adek??"

"ya jawab dulu"

"alisyah mau bund, soalnya alisyah sendiri mulu dirumah,gak ada temennya"

"kalo seandainya bunda hamil,alisyah seneng gak?"

pertanyaan dari bundanya itu membuat otak alisyah langsung connect karena dari sebelumnya terlihat wajah bundanya yang sangat senang dengan pertanyaan nya yang seakan-akan sudah menunjukkan jawaban bahwa saat ini di perut bundanya ada malaikat kecil

alisyah pun melongo karena pertanyaan bundanya itu

"bunda hamil?"tanya alisyah dengan ekspresi kaget dan senyuman

bunda alisyah pun mengangguk dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya

"yeyyy alisyah mau punya adekkk"

alisyah berlonjak kegirangan karena sebentar lagi ia tidak akan sendirian lagi

"kamu seneng gak?" tanya bunda alisyah kembali

"seneng banget bundaaa" alisyah memeluk bundanya itu yang juga dibalas dengan pelukan oleh bundanya itu

"sebentar lagi ayah kamu pulang,mau bantuin bunda kasih surprise ke ayah gak?"

alisyah pun mengangguk

"yasudah sana ganti baju dulu"

alisyah tanpa berlama-lama pun berlari ke kamarnya untuk segera ganti baju,rasa penat nya tadi mendadak hilang karena sudah digantikan dengan berita gembiraan yang membuatnya sangat bahagia

setelah mengganti baju alisyah kembali turun kebawah untuk membantu bundanya memasak beberapa makanan untuk disajikan saat makan malam nanti,tak lupa juga anak dan ibu itu membuat kue bolu cokelat

setelah menghabiskan waktu 1 jam memasak keduanya sudah menata makanan diatas meja makan,disusun serapih mungkin agar terlihat cantik

tak lama kemudian

"assalamualaikum" suara berat ayah alisyah menghampiri pendengaran ia dan bundanya

"waalaikumsallam" jawab keduanya

"wahh ada apa ini,kok masak nya banyak banget, emangnya bakalan ada tamu?" tanya ayah alisyah menghampiri istri dan anaknya itu yang saat ini sudah duduk dimeja makan

"udah,ayah duduk aja,tadi dua menu ini alisyah yang masak tauu" ucap alisyah bangga kepada ayahnya sambil menunjuk dua piring makanan yang ia masak tadi tanpa bantuan bundanya

"oh ya?setau ayah alisyah gak bisa masak?"ledek ayah alisyah yang mulai menduduki kursi salahs atu meja makan

"bisa lahh kan pernah diajarin bunda"

"iya deh iyaa"

bunda alisyah tanpa banyak bicara langsung mengambilkan sepiring nasi untuk suaminya yang terlihat sudah lapar

ketiga nya pun mulai menyantap makanan masing-masing

"Sebentar lagi kita bakalan nambah kursi untuk dimeja makan" ucap bunda alisyah sembari menyendok nasinya

"maksudnya?" Tanya ayah alisyah yang tidak tau maksud istrinya itu

bunda alisyah menyodorkan kotak hitam persegi panjang kepada suaminya

ayah alisyah yang sangat penasaran itu tanpa berlama-lama membuka kotak yang diberikan istrinya kepadanya

"i-ini?" mendadak rasa gemetar itu datang menghampiri ayah alisyah

dengan tangan gemetar ayah alisyah mengambil benda yang ada di kotak itu yang tidak lain adalah sebuah tespeck dengan garis dua di tengahnya

ayah alisyah pun menatap istrinya yang sudah tersenyum kepadanya

ayah alisyah pun tanpa berlama-lama memeluk istrinya itu karena senang akan kejutan yang telah diberikan oleh istrinya

alisyah yang melihat orangtuanya berpelukan tidak mau kalah

"alisyah?alisyah?" ucap alisyah sembari menunjuk dirinya

"sini" ucap bunda nya yang merentangkan tangan kearahnya

alisyah pun menghamburkan diri kedalam pelukan bundanya dengan posisi bundanya yang juga dipeluk ayahnya

sungguh keluarga yang hangat, alisyah sangat beruntung karena tumbuh dalam keluarga yang Cemara dengan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya.

fall in love in cairoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang