3.

0 0 0
                                    

pemuda yang melihat kara kebingungan itu pun tersenyum
" lo ga inget gua ya? " tanya pemuda itu kepada kara

kara yang mendengar nya hanya menggeleng kan kepala nya
" sebelumnya lo berdua pernah ketemu? " tanya nana kepada pemuda itu
" iya kita pernah ketemu " ucap pemuda itu yang menatap kara

kara yang di tatap itu pun langsung menunduk kan kepala nya
" kapan anjir lo ketemu kara " ucap nana
" sewaktu kita liburan " ucap pemuda itu

nana yang mendengar itu pun mulai mengingat nya
" apakah kamu orang yang aku pernah nabrak di supermarket itu " ucap kara dengen suara pelan

pemuda itu yang mendengar perkataan kara tadi tersenyum
" benar ini gua " ucap pemuda itu tak lain adalah mahen, pemuda yang waktu bertemu dengan kara di supermarket waktu dahulu, mahen masih mengingat nama kara dan wajah nya, sedangkan kara dia sudah lupa karena kara adalah seseorang pelupa kadang dia lupa dimana dia menaruh handphone nya.

" gua mahen Adiyaksa, gua senang bisa bertemu dengan lo lagi " ucap mahen
kara hanya mengangguk dan tersenyum setelah itu kara berpamitan dengan mereka berdua

" tunggu" ucap mahen dan memegang pergelangan tangan kara
kara yang melihat nya kearah mahen dengan tatapan bingung, dan mahen melepas kan tangan nya dari kara
" ayo gua anter lo pulang " ucap mahen

" ahh tidak usah aku bisa memesan ojek online, tadi kan aku sudah bareng dengan mu, aku tidak mau merepotkan kamu " ucap kara
" tidak apa-apa, ayo gua antar " ucap mahen

kara pun mengangguk kan kepala nya
" gua anter kara dulu, lo duluan aja ke tempat anak-anak nanti gua nyusul " ucap mahen kepada nana
" lo punya utang cerita ke gua dan anak-anak yang lain " ucap nana
" iya nanti gua cerita, dah gua mau anter dia dulu " ucap mahen
" hati-hati " ucap nana

****

disepanjang jalan mereka berdua hanya diam, mahen ingin mengajak kara berbicara tapi dia bingung mau membahas apa, sedangkan kara dia asik melihat jalan

" lo masuk fakultas musik keinginan sendiri atau orang tua? " tanya mahen kepada kara
" aku masuk fakultas musik karena keinginan sendiri " ucap kara
" hah apaaaaa, ga kedengaran " ucap mahen yang mengusili kara
" aku masuk fakultas musik karena keinginan sendiri " ucap kara lagi
" HAH APAAA GA DENGER " ucap mahen dibalik helm full face nya dia tersenyum senang
" AKU MASUK FAKULTAS MUSIK KARENA KEINGINAN SENDIRI " ucap kara yang berteriak

mahen yang mendengar nya pun hanya tertawa senang
" sudah hahah sudah " ucap mahen yang tertawa bahak
" ko kamu malah ketawa " ucap kara yang merasa aneh melihat mahen yang tertawa
" hahaha lo lucu sih " ucap mahen
" ish nyebelin " ucap kara

sepanjang jalan mereka dihabiskan oleh bercandaa dari mahen, entah kenapa kara merasa senang dan nyaman ketika bersama mahen padahal dia baru saja ketemu untuk yang ke dua kali nya, apakah kara memulai menyukai seseorang setelah sekian lama ia tidak berpacaran dengan siapapun

*****

" terimakasih ya mahen kamu sudah mau mengantarkan aku pulang, maaf kalo aku ngerepotin kamu " ucap kara yang merasa tidak enak
" ga apa-apa, gua ga keberatan sama sekali santai saja " ucap mahen

kara pun tersenyum mendengar perkataan mahen
" sekali lagi terimakasih banyak ya, aku izin masuk ke dalam " ucap kara
" tunggu dulu sebentar " ucap mahen

kara yang hendak masuk ke dalam rumah pun langsung menoleh
" iya kenapa ? " ucap kara
mahen yang malu untuk meminta nya pun bingung

kara yang memiringkan kepalanya karena kebingungan itu pun menjawab lagi
" ada apa mahen " ucap kara dengan lembut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BANDUNG DAN KISAH NYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang