Forced Love

Chapter 2

Sekali lagi aku bakal ngasih tahu setiap ceritaku kemungkinan orang tua mereka akan sama Oke ehehehe

_________________GeunGyeom________________

Song Hangyeom

Putra sulung dari Song Da Ram sang pemimpi dari perusahaan Song yang merupakan salah satu dari 5 perusahaan yang paling berpengaruh di Seol. Lalu perusahaan siapa yang berada diurutan pertama? Tentu saja perusahaan Lim, ke-dua perusahaan Kim, ketiga perusahaan Shin, keempat perusahaan Yang dan kelima tentu saja perusahaan Song.

Diantara ke lima perusahaan itu, perusahaan Song lah yang paling baik wataknya. Perusahaan lain terkenal dengan watak keras dan tegasnya yang bahkan turun kepada para putra mereka, berbeda dengan keluarga Song mereka terkenal ramah, sopan dan juga santun.

Mungkin karena itu Song Hangyeom tumbuh menjadi anak yang pemalu dan introvert. Lebih suka keheningan dari pada kebisingan. Lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca buku di tempat sunyi. Tidak suka menjadi pusat perhatian, dan gampang gugup, Jangan lupakan sikafnya yang pelupa, dan susah untuk berkata tidak ketika dimintai tolong.

Memudahkan nya menjadi orang yang banyak dimanfaatkan oleh orang lain. Dan Ho Geun menyebut nya sebagai "kebodohan".

Pertemuan pertama mereka memang tidak terlalu istimewa, karena pertemuan itu terjadi karena Jungha. Saat itu dirinya dan Jungha sedang duduk disalah satu meja dikantin sekolah, awalnya Ho Geun kira Hangyeom memperhatikannya, karena memang dirinya dan Jungha sedang makan ramyon bersama.

Sebenarnya Ho Geun sudah terbiasa dengan orang yang selalu menatap nya penuh minat dan kekaguman. Jadi dengan berani Ho Geun menatap balik mata yang sedang melihatnya. Tapi... setelah beberapa saat Ho Geun sadar bahwa yang di tatap oleh mata bulat itu bukanlah dirinya tapi temannya. Si beruang. Yang sedang mengobrol dengan Hyuk tentang taekwondo.

Dugaannya semakin kuat saat Hangyeom langsung menundukkan kepalanya saat Jungha menoleh kearahnya.

Ho Geun menyeringai. Sangat tahu reaksi itu, otaknya yang pintar langsung memproses bahwa si sulung dari keluarga Song itu menyukai sahabatnya. Si beruang.

Apa itu bisa disebut pertemuan? Ho Geun tidak perduli. Bagi Ho Geun itu adalah awal, untuk pertama kalinya Ho Geun merasa tertarik pada seseorang. Dan Ho Geun tidak mengerti kenapa harus pada lelaki pemalu, gugup, dan juga pelupa seperti Song Hangyeom. Sangat jauh dari kriteria yang dibayangkannya.

Hangyeom berbeda.

Itu yang membuat Ho Geun semakin menyukainya. Hangyeom tidak seperti anak lain yang orang tuanya kaya raya, dia tidak sombong dengan apa yang dia punya, bahkan sangat jarang melihat pemuda itu memakai barang branded yang pasti harganya fantastis.

Dimata Ho Geun, Hangyeom sangat terlihat alami. Sikap, sifat, prilaku semuanya. Tidak ada kepalsuan. Ho Geun suka sangat suka wajah cantik dan polos Hangyeom yang selalu berhasil membuat Ho Geun merasa gemas saat melihat nya. Membuat Ho Geun tidak ingin berbagi keindahan itu pada siapapun.
.
.
.
.
.

Ada yang aneh dipagi hari yang cerah ini. Ini masih jam enam pagi dan Ho Geun sudah selesai berolahraga. Ho Geun yang biasa bangun jam enam pagi lalu berolahraga dengan Appa nya kini malah sudah bersiap untuk berangkat. Ho Geun rela meninggalkan waktu tidurnya yang berharga agar bisa bersiap lebih pagi demi menjemput Hangyeom-nya, untuk berangkat kesekolahan bersama.

Ini masih jam enam kurang sepuluh menit, dan Ho Geun yakin kedua orang tuanya masih didalam kamar mereka.

Tanpa berpamitan Ho Geun melajukan mobilnya menuju kediaman Hangyeom. Ho Geun sangat tepat waktu, karena saat mobilnya sampai di halaman kediaman keluarga Song, Hangyeom baru saja menutup gerbang rumahnya.