Aku mau nyoba bikin one shot 😁
Kalian mau aku bikin paring siapa?
1. Junghangyeom
2. GeunGyeom
3. HyukGyeom________________GeunGyeom_________________
Drt DrtHangyeom membuka ponselnya saat tahu ada pesan masuk.
Ho Geun
'istirahat nanti ke atap'
'Kalau sampai kau tidak datang, aku akan menyusulmu kekelas!'
'Waktumu 5 menit dari bel berbunyi.'
Hangyeom menghela nafas setelah membaca pesan itu.
'dasar pemaksa!' ujar Hangyeom dalam hati.
Kriiiiiingggg
Dengan sigap Hangyeom mengambil roti dan susu kotak nya didalam tas lalu berlari. Menuju atap.
Aaaakh emmmh
Baru saja Hangyeom membuka pintu atap, tangannya ditarik cukup kasar, tubuhnya didorong pada dinding, badannya dikukung oleh badan yang lebih besar, bibirnya sudah dalam tahanan bibir lain.
Lumatan. Hisapan. Ciumannya terasa sangat kasar. Entah kenapa Hangyeom merasakan emosi dan amarah dalam ciuman yang sangat intim dan terkesan buruburu ini.
Hangyeom yang mulai kesulitan menyeimbangi cumbuan kasar Ho Geun di bibirnya, dia butuh oksigen, Hangyeom mulai melawan dengan mencoba melepaskan tangan kanannya dari cengkraman tangan besar Ho Geun. Sedangkan tangan kirinya mencoba mendorong tubuh Ho Geun yang semakin merapatkan tubuh mereka.
H-Hwo Gweun-ah chukuph
Bibirnya memang terlepas, tapi cengkraman Ho Geun dipinggang Hangyeom sama sekali tidak mengendur, malah semakin kencang
"Kau sengajakan heh Hangyeom?!"
"Apah makhsud muh? Akuh tidak menghertih" jawab Hangyeom masih terangah.
"Kau sengaja memanfaatkan keadaan! Kau meminta waktu sendiri, tapi malah berangkat bersama Jungha! Kau senang heh pagi pagi sudah berbincang riang dengan orang yang kau suka?huh! Jangan kau pikir aku akan lengah dan melepaskan mu! Camkan itu Song Hangyeom!" Ujar Ho Geun penuh penekanan.
Hangyeom diam tidak bergeming dengan mata yang masih menatap Ho Geun. Segala sesuatu yang terjadi malam itu membuat Hangyeom menjadi sedikit lebih melamban dari biasanya. Sampai akhirnya dia sadar bahwa Ho Geun baru saja menuduhnya. Ketenangan dan euphoria yang sempat ia rasakan tadi tiba-tiba saja menguap entah kemana.
"Mwo?!"
"Huh! Mengaku saja Hangyeom-ah!"
"K-kau menuduhku?! Dengar Lim-ssi! Atas dasar apa kau menuduhku seperti ini? Aku ingin berangkat dengan siapa pun, itu bukan urusanmu! Aku berhak memilih dengan siapa aku ingin berangkat, termasuk dengan Jungha!"
"...."
"....dan aku sama sekali tidak memanfaatkan keadaan, apalagi melakukannya dengan sengajakan. Kami hanya bertemu diparkiran dan berjalan bersama kekelas!"
Ho Geun sedikit terkesiap mendengar Hangyeom meluapkan emosinya seperti itu.
Meskipun masih terselip nada gugup terdengar. Namun,tetap saja itu tidak baik untuk keberlangsungan hubungan mereka. Hangyeom berteriak dengan ekspresi marah yang tentara dan baru pertamakali Ho Geun lihat.Geureu! Lupakanlah dulu tentang amarah Hangyeom, toh Ho Geun bisa dengan mudah meluluhkannya. Sekarang poin utamanya adalah ' apa yang dibicarakan si beruang pada kekasihnya?'
"Apa yang kalian bicarakan? Apa dia mengatakan sesuatu?"
Ho Geun mantap Hangyeom yang masih terlihat menahu amarah, terlihat dari keningnya yang berkerut karena kesal dan marah, juga dadanya yang naik turun. Mata itu terlihat sedikit berkaca-kaca dengan rahang yang mengeras.
"Hangyeom...."
"...."
"Hangyeom lihatin aku!"
Tidak ada jawaban, membuat Ho Geun frustasi sendiri. Ingin sekali dirinya memaksa Hangyeom untuk menjawab, tapi keadaan dan situas sekarang sangat tidak mendukung, kalau seandainya dirinya tetap keras kepala itu akan memperburuk hubungan ya dengan Hangyeom.
Setidaknya dia harus bersabar sedikit lagi, sampai Hangyeom benar-benar jatuh kedalam pelukannya.
"Baiklah, jika kau tidak mau bicara sekarang....." Ho Geun mengambil roti dan susu kotak Hangyeom yang tadi terjatuh. Menarik Hangyeom untuk duduk dikursi "....ini....kau belum sempat makan kan?"
Hangyeom masih diam dan memalingkan wajahnya.
"Kalau kau tidak makan, aku akan menciumi lagi!" Delikan dari Hangyeom langsung Ho Geun dapatkan.
Dengan kasar Hangyeom mengambil roti dan susu kotaknya, membuka bungkus roti dan memakannya dengan wajah cemberutnya.
Ho Geun tersenyum tipis melihat tingkah Hangyeom. Dengan refleks Mengelus rambut Hangyeom lembut.
"Kiyowo" ujar Ho Geun dengan tangannya yang membersihkan sudut bibir Hangyeom.
Hangyeom yang tercekat hanya diam. Melihat Ho Geun yang dengan entengnya duduk di sebelahnya setelah apa yang barusan dilakukannya.
"Nanti pulang sekolah tunggu aku."
"....."
Hangyeom tidak menjawab masih sibuk mengunyah.
Ho Geun menarik dagu Hangyeom untuk melihat kearahnya.
Cup
Satu kecupan berhasil mendarat dibibir Hangyeom. Membuat Hangyeom yang sedang mengunyah membeku.
"Aku ngantuk. Aku akan tidur siang"ujarnya sembari merebahkan kepalanya dipangkuan Hangyeom
"Yaa!"
"Hn."
Hangyeom benar-benar bingung dengan sikap Ho Geun yang seenaknya itu.
Hangyeom yang tidak tahu harus bagaimana hanya diam. Memandang wajah Ho Geun yang terpejam dipangkuanya.
Apa benar laki-laki dipangkuanya ini menyukainya? Menyukai yang seperti Hangyeom pikiran? Dia bahkan marah karena melihatnya sedang bersama Jungha. Apa Ho Geun cemburu?
Wajah Hangyeom memerah mengetahui pikiran konyolnya.
Kepalanya menggeleng ribut, rotinya digigit dengan kasar.'tidak mungkin'
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/378790148-288-k749343.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love
FanfictionTentang Lim Ho Geun salah satu anak yang terkenal dikalangan siswa/i Seol Senior high school yang dijuluki si pangeran ice menyimpan rahasia Song Hangyeom si pemalu dan penyendiri.