Chapter 3

71 8 9
                                    

Aku saranin kalian baca chapter ini sambil dengerin lagu
"Bintang yang Hilang" deh🤭🤭
Biar feel-nya makin dapet eheheh

Selamat membaca

Wajib vote

_________________GeunGyeom________________

Pemuda dengan kulit putih itu sedang berjalan dilorong kelas yang cukup ramai, dikarenakan bell tanda istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tujuannya sudah jelas adalah perpustakaan, dimana dia bisa menikmati membaca buku buku kesukaannya dalam waktu hening dengan nyaman.

Hangyeom terlalu malas kalau harus berdesak-desakan hanya untuk mengantri makanan. Sepotong roti dan susu kotak yang berada ditangannya sudah lebih dari cukup untuk mengganjal perutnya. Terkadang Hangyeom juga membawa bekal kalau dia sedang tidak malas memasak.

Tapi belakangan ini dia lebih sering malas memasak untuk bekal kesekolah, apalagi setelah terlibat dengan Lim Ho Geun. Hampir setiap malam tidurnya tidak nyenyak, yang membuat Hangyeom bangun kesiangan dari jam biasanya dia bangun. Yah walaupun jam berangkat sekolahnya tidak berubah, hanya waktu memasaknya yang terbuang.

"Gyeom-ah." Langkah Hangyeom terhenti saat mendengar suara yang memanggil nya.

"Jaehanie?"

Pemuda dengan senyuman manis yang memperlihatkan gigi kelinci bergingsulnya menghampiri Hangyeom dan merangkul pundak Hangyeom dengan ceria.

"Ayo kekantin." Ajak Jaehan

"Eoh... Aku harus ke perpustakaan."

"Ayolaaaah temani aku. Lagian kenapa kau sangat suka berkencan dengan buku sih. Itu sama sekali tidak menarik. Jadi ayo lebih baik kau temani aku saja." Bujuk Jaehan

Hangyeom berpikir sebentar lalu mengangguk mengiyakan ajakan sahabatnya yang sekarang berbeda kelas itu.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin.

Jaehan sedang bercerita tentang Yechan yang tidak masuk sekolah karena ada olimpiade matematika yang membuatnya jadi merasa bosan. Maka dari itu Jaehan mengajak Hangyeom untuk menemaninya, walaupun Jaehan sudah tahu bahwa Hangyeom hampir selalu ke perpustakaan saat jam istirahat.

Langkah Hangyeom terhenti saat maniknya menangkap orang yang ingin dia hindari saat ini. Siapa lagi kalau bukan Lim Ho Geun. Dia sedang berjalan kesalah satu meja disana, dengan baju seragam yang dibiarkan terbuka semua, memperihatinkan kaos putih yang mencetak dadanya yang bidang.

Hangyeom yang sudah menghindari Ho Geun selama dua hari ini karena kejadian terkahir didalam mobil pemuda itu, membuat niatnya yang ingin mengantarkan sahabatnya ini kekantin menjadi enggan. Jujur saja Hangyeom sedikit takut, takut Ho Geun berani melakukan hal yang lebih dari itu. Memikirkannya saja membuat Hangyeom bergidik ngeri.

"Wae geurae?"

Hangyeom diam tidak menjawab pertanyaan Jaehan, dia harus segera pergi sebelum Ho Geun menyadari kehadiran nya disini. Tanpa ragu Hangyeom berbalik lalu berlari, meninggalkan Jaehan yang kebingungan.

"Yaa. Hangyeom!"

Teriakannya Jaehan yang cukup keras menyita perhatian penghuni kantin termasuk si bungsu Lim.

Mendengar nama kekasihnya disebut Ho Geun langsung bereaksi, melihat kesana kesini untuk menemukan kekasih kecilnya yang sudah dua hari menghindarinya.

Melihat silwit tubuh sang kekasih yang berlari dan hilang dibelokan. Ho Geun langsung berdiri dan berlari untuk mengejar kelincinya yang kembali mau kabur.

Forced LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang