Chapter 1

108 10 2
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa kasih vote

Maaf kalau ada typo

Ditunggu komentarnya

________________GeunGyeom________________

Di perpustakaan dimana buku buku terpajang rapi dalam rak yang tinggi berjajar, terdapat dua manusia yang mempunyai tinggi berbeda itu terlihat sedang dalam situasi yang cukup serius

Laki-laki yang lebih pendek terlihat bergerak gelisah tidak berani menatap mata tajam yang sedang memojokkan dirinya diantara rak berisi buku.

"Jadi....apa jawabanmu... Song Hangyeom?!" Pertanyaan yang di lontarkan penuh dengan tekanan meminta sebuah jawaban.

Hangyeom masih menunduk berusaha menghindari tatapan penuh intimidasi Ho Geun yang terasa ingin menguliti nya hidup-hidup.

"Eoh? A-aku .... Sepertinya aku t- tidak --"

" Kau menolakku huh!" Tanya Ho Geun dengan seringainya.

"Bukan seperti itu... A-aku hanya ..." Hangyeom diam tidak meneruskan ucapannya. Merasa tidak enak takut ucapannya menyakiti perasaan orang didepannya.

"Cepat jawab!" Ho Geun yang memiliki kesabaran setipis tisu dibagi dua itu kembali menekan Hangyeom untuk menjawab.

Hangyeom yang mendengar perubahan nada bicara Ho Geun  menjadi semakin gugup. Membuat lidahnya semakin Kelu untuk mengeluarkan suara.

Ho Geun menyeringai melihat sikap Hangyeom yang diam. Ho Geun mengerti itu, Hangyeom sulit untuk menolak permintaan orang lain.

"Kalau kau diam seperti ini, aku anggap jawabannya adalah iya."

Mata Hangyeom membulat, bukan ini yang diaharapkan. Belah bibirnya terbuka untuk mengeluarkan protes. Tapi bibirnya terbungkam oleh bibir lain yang kini menempel dibibir pingnya.

Ho Geun memberinya sebuah kecupan.

"Sekarang kau kekasihku. Ingat itu!"

Hangyeom masih membeku mencoba mencerna dengan apa yang baru saja terjadi. Bahkan Hangyeom kembali tidak menanggapi ucapan Ho Geun.

"Ciuman pertamaku.." bisik Hangyeom yang masih bisa terdengar oleh telinga tajam Ho Geun. Tangan kanannya memegang belah bibirnya sendiri.

Ho Geun Kembali menyeringai mendengar bisikan itu, menarik Hangyeom kedalam pelukannya. Sebagai tanda bahwa laki-laki didepannya adalah miliknya.

"Senang mendengarnya... Itu juga yang pertama untuku." Ho Geun mengelus rambut Hangyeom."ayo....aku antar kau pulang." Ho Geun melepaskan pelukan untuk menarik tangan Hangyeom.

"Tunggu... Sepertinya ini ada sedikit kesalahan pahaman."

Ho Geun mengabaikan ucapan Hangyeom, dia terus berjalan mengandeng tangan yang lebih kecil darinya itu untuk terus mengikutinya.

Sepertinya semua orang di sekolah tahu bahwa Ho Geun sangat tidak suka di bantah, dia tidak terbiasa dengan sebuah penolakan. Lim Ho Geun selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lim-ssi!" Hangyeom mencoba memanggil orang yan sedang mengagandeng tangannya. Menyusuri koridor sekolah yang sepi karena jam pulang sudah satu jam yang lalu.

"L-lepaskan!"

Seketika itu juga Ho Geun menghentikan langkah kakinya, hingga membuat Hangyeom hampir saja menabrak punggung lebar itu. Ho Geun berbalik kearah Hangyeom, menatap tajam pada laki-laki yang lebih kecil darinya itu.

Forced LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang