SEANDAINYA AKU ORANG BIASA

174 18 3
                                    

BIBLE'S HOME
Keesokan harinya dengan mata sembab Bible kembali kerumahnya . Melihat kedatangan Bible , ibunya merasa sangat senang dan langsung menyambut Bible dengan pelukan .
"Ma , dimana Papa?" Ujar Bible tanpa basa-basi
"Ada apa? Dia ada diruang kerja  nya "
Bible langsung menuju ruang kerja khusus ayahnya itu . Ayah Bible lebih sering menghabiskan waktu di ruang kerja dari rumah mereka dibandingkan datang ke kantor langsung.
"Pa, kenapa papa sengaja mengusik perusahaan ZGDX?. Phi Jess tidak melakukan kesalahan apapun"
"Tidak melakukan kesalahan bagaimana ? Dia sudah melewati batas . Kau jangan lupa posisimu sebagai pewaris tunggal yang akan menuruskan semua usaha papa"
"Maksudmu papa malu aku berpacaran dengan laki-laki?"
"Tutup mulutmu, sangat tidak tau malu mengucapkan kata-kata itu. Apa yang mau kau perjuangkan? Kau tidak tau dia langsung memilih perusahaan dibandingkan mempertahankanmu?"

"Itu karena papa mengancam dia. Papa pikir dia punya pilihan? Dia hanya berjuang menghidupi karyawannya dan memperjuangkan apa yang dia punya saat ini"
"Tidak usah berdebat. Selesaikan kuliahmu!"
"Jangan ganggu Phi Jess , dia tidak layak untuk papa ganggu. Dia orang yang sangat jujur " ujar Bible tegas  dan pergi meninggalkan ruang kerja ayahnya .

"Sayang , kamu gamau tinggal dulu makan malam?" Tanya Ibu Bible disaat Bible melewati dirinya diruang tamu.
"Tidak ma, Bible uda ga akan datang kerumah ini lagi"
"Kenapa? Ada apa ?"
"Papa mengusik kehidupan pribadi Bible . Saat ini Biben mempunyai pacar tapi papa sudah menghancurkan semuanya dengan kekuasaannya"
Bible langsung meninggalkan ibunya yang masih syok. Lalu dia berjalan menuju ruang kerja suaminya.

"Pa , ada apa denganmu dan Bible ?"
"Anakmu bikin malu dikeluarga ini, dia berpacaran dengan boss diperusahan tempat dia magang"
"Terus masalahnya dimana ?"
"Masalahnya dimana ? Kau tidak waras? Karena memanjakan dia sampai bertindak memalukan seperti itu"
"Papa sungguh ini masih menjadi topik dizaman yang modern ini? Bahkan di negara kita Thailand pernikahan begitu saja sudah diterima dan sah"
"Ma, Bible anak kita satu2nya dan dia harapan kita untuk perusahaan ini nantinya"
"Oh papa bukan membenci hubungan mereka tapi papa hanya ingin menjadikan Bible boneka diperusahaan papa?
"Sudahlah kau tidak akan mengerti apapun , yang kau tahu hanya memanjakan dia"
Ibu Bible langsung pergi meninggalkan suaminya dengan kondisi geram. Dia terlihat sangat tidak setuju dengan perbuatan suaminya itu.

BAS'S APARTEMENT
Bible menjumpai Bass diapartementnya , sebelumnya dia sudah mengirim pesan untuk meminta bertemu. Bas kini tengah membuka pintu untuk Bible dan dia langsung menyambut Bible dengan pelukan yang hangat. Kini keduanya duduk disofa ruang tamu Bas.
"Ada apa Ben? Mendadak sekali minta bertemu"
"Phi , apa phi tahu bahwa ayahku juga orang kejam yang menghalalkan segala cara untuk kekuasaannya ? "
"Memangnya ada apa nong?" Tanya Bas lembut .
"Papa tau aku berpacaran dengan Phi Jes dan mengancam Phi Jes untuk meninggalkanku"
"Haa memang sedarah " ujar Bass mendidih
"Maksud Phi?"
"Phi putus dengan Phi Job karena ayahku tidak merestui bahkan mengancamku kalau tidak putus dengan Job maka Job akan dibunuh"
"Apa phi? "
"Bagaimana bisa om senekad itu?"
"Mereka semua memang betul2 sedarah sekandung, orang yang kejam tidak punya hati"
"Jadi Phi meninggalkan Phi Job demi keselamatannya?"
"Iyaa "
"Apa phi Job tau?"
"Tidak"
"Apa Jess yang memberitahumu semuanya ?"
"Dia memberitahuku semuanya phi , dia menginginkan kami putus secara baik2" tangis Bible pecah saat dia mengucap kata putus.
"Nong, phi bisa mengerti kenapa Jess melakukan itu, menjadi dewasa tidak hanya memikirkan cinta yang perlu diperjuangkan tapi keberlanjutan hidup kedepannya "
"Phi apa yang harus kulakukan ?"
Bas mulai berpikir, ini hal yang rumit karena permasalahan mereka hampir sama .
"Mungkin yang bisa Phi sarankan ambil kepercayaan ayahmu untuk memberikan saham yang besar untukmu"
"Hemm?"
"Iyaa dengan begitu semua perintah ada ditanganmu , termasuk ayahmu tidak bisa lagi menganggu investor terhadap perusahaan ZGDX" ujar Bass sambil menyakinkan. Bible mulai berpikir dan merasa ini ide yang bagus untuknya dan Jess kedepannya. Dia mengusap airmatanya dan memeluk Bass .

AUTHOR'S POV
Enam bulan telah berlalu semenjak Bible dan Jess putus dimalam itu. Bible masih terkadang diam-diam memperhatikan Jess dari jarak yang jauh. Sedangkan Jess yang juga berusaha memperbaiki hidupnya juga baru saja mengeluarkan game terbaru yang perusahaannya ciptakan. Dengan segala usaha nya semuanya telah membaik seperti semula. Bible juga sudah menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dengan Jess pada Jeff. Awalnya Jeff tidak terima tetapi setelah mendengar rencana Bible maka dia mendukung Bible sepenuhnya . Bible tentu saja tidak melupakan Jess sedikit pun, oleh karena itu dia telah berusaha semaksimal mungkin untuk tugas akhir nya. Minggu depan sudah terjadwal untuk dia melakukan sidang akhir untuk kelulusannya dari Universitas. Bass adalah orang yang setia membantu Bible untuk semua tugas akhirnya dan juga bersamaan dengan Jeff.

CHULA'S UNIVERSITY
Hari ini adalah hari dimana sidang akhir Bible akan dilaksanakan . Dia sudah merasa sangat siap untuk menghadapi hari ini, dengan pakaian formal kemeja putih dan celana formal hitam yang ia kenakan benar-benar terlihat sangat sempurna ditubuhnya sebagai mahasiswa.
"Phueen , lo musti fokus dan semangat sidang hari ini oke" Jeff menyemangati Bible yang kini tengah menunggu didepan pintu ruang sidang .
"Lebay lo, hahahah" ujar Bible . Tak lama kemudian Bible masuk keruangan . Sidang tugas akhirnya tengah berlangsung. Jeff yang menunggu diluar bertemu dengan Bass sepupu Bible . Bass sudah datang dengan bucket bunga yang besar . Satu jam kemudian , sidang telah selesai. Bible juga sudah keluar dengan senyum sumrigah dan lega.
"Selamat ya nong, akhirnya kamu sudah selesai dengan studimu" ujar Bass tersenyum bangga pada Bible .
"Terimakasih Phi" ujar Bible senyum bahagia .
"Okay phueen karena hari ini lo sudah bebas dari tugas yang berat mari kita merayakan dengan minum sampe puas " ujar Jeff bersemangat. Tapi semangatnya luntur saat Bible menggeleng.
"Gua mau ke apartement Phi Jess hari ini" ujar Bible
"Kamu yakin nong? Rencanamu kan masih panjang nong " ujar Bass
"Phueenn apa lo ga terburu-buru ketemu dia hari ini"
"Gapapa Phi, gapapa Jeff , aku hanya mau kasitau kalau aku sudah lulus dan siap untuk menjadi lebih dewasa" ujar Bible sangat bersemangat.
"Yasudah , hubungi Phi kalau kamu sudah selesai bertemu Jess ya " ujar Bas sambil memegang pundak Bible lembut.

Bible dengan semangat langsung menyetir mobilnya menuju apartement Jess. Seharusnya Jess sudah berada dirumah sore ini. Atau kalaupun dia tidak berada disana Bible sangat merasa bersedia menunggu. Sesampainya di apartement Jess, Bible merasa alangkah lebih baik untuk memencet Bel apartementnya saja . Beberapa menit kemudian, pintu terbuka . Jess sudah membuka pintu, lama tidak bertemu Bible langsung memeluk tubuh kekar Jess sambil menangis rindu. Dia masih mengenakan seragam formal yang ia pakai sidang hari ini. Jess yang berdiri mematung disana tidak bisa berkata-kata. Dia terlihat lebih seperti tidak percaya, ada juga emosi yang tertahan dari dalam dirinya .
"Phi , Bible sudah lulus sidang akhir hari ini dan Bible akan berusaha semaksimal mungkin untuk sukses. Bolehkah Phi menunggu ku lebih sabar?" Ujar Bible dengan semangat dan terharu .
"Selamat nong, kau sudah melakukannya dengan baik" ujar Jess lembut namun wajahnya terlihat datar. Bible yang tadinya tersenyum kini berubah ekspresi.
"Phi, apa Phi bersedia menungguku? Aku janji tidak akan lama untuk menjadi sukses " ujar Bible melemah sambil memohon .

"Phi Jess , aku sudah siap mandi. Kita mau makan malam apa malam ini?"
~DEEEGGG~ suara teriakan perempuan dari dalam apartement Jess membuat jantung Bible bagaikan berhenti berdetak. Dia sudah tidak lagi tersenyum, air mata kerinduannya terhadap Jess berubah menjadi air mata kesedihan . Dia menunduk karena airmatanya sudah dipelupuk matanya. Lalu dengan keberaniannya yang hanya sedikit dia menatap Jess sedih.
"Phi, apa Phi benar-benar selama ini sudah merasa putus hubungan denganku?" Suara Bible bergetar , isak tangisnya pecah.
"Nong, rayakan lah kelulusanmu hari ini. Sekali lagi selamat ya nong" ujar Jess dengan nada yang tenang.
"Phi bukan salahku untuk dilahirkan dari keluarga yang kau benci. Bukan salahku memiliki ayah yang kejam . Bahkan terkadang setelah kita putus aku slalu berharap untuk dilahirkan dari keluarga biasa yang mungkin punya keluarga harmonis dan didukung oleh kedua orangtuanya " ujar Bible sambil menangis. Tangisannya tidak hanya memancarkan kesedihan tapi juga emosi kekecewaan , kekesalan bahkan semuanya telah bercampur aduk menjadi kacau.
"Terimakasih Phi sudah pernah hadir dalam hidupku . Semoga kau bahagia dengan pilihanmu saat ini " ujar Bible senyum tipis dan melangkah pergi.
"Nooongg.. noongg bib" teriak jess. Dia ingin menghampiri Bible tapi tertahan karena wanita yang berteriak dari dalam tadi kini telah menghampiri Jess.
"Phi Jes apa kau tidak berencana memasak?" Ujar wanita muda tersebut.
"Apa kau sudah lapar nong?" Ujar Jess dengan lembut terhadap perempuan muda itu. Bible yang melangkah pergi mendengar teriakan Jess sebenarnya menoleh tapi begitu dia melihat perempuan muda yang juga kini berdiri disamping Jess membuat dia merasa lebih sesak dari sebelumnya. Dia memutuskan untuk pergi saja.

Bersambunggg....

BENCI ATAU CINTA - (JesBible fanfic) (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang