7

994 83 19
                                    

Setelah kajian selesai mereka keluar dengan disiplin dan teratur, saat sudah di depan Abel, Caca dan teman-temannya segera mencari Jajan sangat ramai jadi mereka juga binggung ingin membeli apa.

Abel tak lupa untuk meminta izin pada suaminya, karena Abel sangat menjaga pola makannya. Namun kali ini Abel sangat ingin sekali jajan, apalagi yang pedas Abel sudah ngiler hanya melihatnya.

Bukannya membalas Naufal malah menelfon Abel, dan dia segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum sayang," ucapnya terdengar dari telfon.

"Waalaikumsalam, aku ini udah selesai terus mau jajan sambil nunggu Umma," ujarnya,

"Mau jajan apa sayang?" Ucap Naufal,

"Sayang aku kayanya mau jajan yang pedes deh," ucap Abel sambil melihat sekeliling,

"Yang lain aja, pasti banyak jajanan kan" Jawab Naufal.

"Iyaa, tapi mau yang pedes juga boleh ya?" Ucap Abel sambil melihat Naufal.

"Jangan berlebihan tapi ya?" Peringat Naufal, Abel mengangguk. "Iya, yaudah aku mau jajan dulu dahh!" Seru Abel dan tak lama dia menaruh hpnya di tas. Sejak tadi mereka memang berjalan sambil mencari jajanan dan kini mereka telah menemukan yang mereka inginkan.

"Ih ada seblak!" Seru Abel excited,

"Ning tau seblak?" Tanya salah satu santri

"Tau dong Nurul, Seblak tuh enak banget aneh deh kalo ada yang ga suka," ucap Abel, Nurul merasa senang karena Ning Abel tau namanya.

"Jadi Ning suka jajanan kaki lima ya?" Santri satu lagi bertanya, Abel menatapnya.

"Iya Siti tapi jangan sampe keliatan Mama sih," jawab Abel sambil tersenyum dan menaikkan kedua alisnya naik turun, Santri yang Abel ketahui namanya Salsa tertawa.

Saat ini giliran mereka memesan Seblak, "Ibu satu porsinya berapa?" Tanga Nurul.

"Tujuh ribu aja Mba," jawab Ibunya, Abel terkesiap "Tujuh ribu bu?" Tanya Abel binggung.

"Iya Mba, ini isinya ada ini semua," Ucap Ibu itu sambil menunjuk isian apa saja, Salsa yang melihat Abel pun segera menjelaskan "Disini memang segituan Ning harganya," jelas Salsa, Abel mengangguk mengerti.

"Udah pake 1 telur ya bu?" Tanya Caca,

"Iya jadi mau berapa bungkus Mba?" Tanya ibu itu, "Kalo mau tambah yang lain bisa bu?" Tanya Abel.

"Bisa Mba, jadi sepuluh ribu," Jelas ibu itu, "Mau satu bu, sedeng aja ya pedesnya." Ucap Abel.

"Terus kalian mau yang mana?" Tanya Abel beralih pada yang lain. "Kita porsi tujuh ribu aja bu," Jawab Siti di angguki yang lain. Lalu ibunya segera menyiapkan pesanan mereka, sambil menunggu mereka mencari makanan yang lain.

"Caca mau cari minum deh," Ucap Caca pada mereka,

"Aku juga mau, tapi cari es teh." ucap Nurul di iyakan oleh Siti dan Salsa, jadi mereka memutuskan untuk berpisah.

Kini Abel dan Caca sedang membeli smoothies Abel rasa mangga dan Caca alpukat, dan pastinya Abel mampir ke berbagai jajanan Caca mengikutinya saja tak merasa keberatan, namun Caca tak ikut banyak membeli juga karena tak ingin.

Sedangkan Abel pasti ingin membeli, pastinya Abel sedang mengidam mencoba banyak jajanan itu pikir Caca.

Lalu setelah itu Abel menghampiri yang lain saat sedang mengantri, mereka agak kaget juga melihat banyak plastik makanan yang di pegang oleh Abel.

"Udah?" Tanya Abel saat dekat dengan mereka, "Udah Ning ayo tinggal ambil seblaknya." Jawab Salsa, lalu mereka menghampiri pedagang Seblak itu.

"Jadi berapa ibu?" Tanya Abel,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gus & Ning | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang